Part 34

83 10 0
                                    

"Karna dengan melangkah menjauhimu itu seperti obat mematikan bagiku"

"Berat banget nih buku-buku. Zia sama Esti juga kemana sih bukannya bantuin juga" kesal Sia sambil membawa beberapa tumpukan buku

Jalan Sia dipercepat menuju  ruang guru

"Ertuss!!" teriak seorang gadis

Spontan Sia menggerakkan kepalanya melihat gadis itu berlari menghampiri Ertus yang duduk dibawah pohon dengan teman-temannya

Lily.

Lily berdiri dihadapan Ertus dan tersenyum

"Ertus aku menang lawan Sia" ucap Lily dengan suara sengaja dikeraskan

"Dan sesuai persetujuan, aku ingin menyatakan cinta ke Ertus di hadapan semua orang. Ertus mau jadi pacarku? Orang yang menemaniku?" tanya Lily

Brukkk

Tangan Sia lemas tak kuat menopang buku-buku berat itu lagi
Seketika mata Ertus menatap Sia yang juga menatapnya dengan penuh harap Ertus akan menolak Lily

Sia langsung tersadar, dipungutnya buku-buku itu. Ertus berlari menghampiri Sia dan membantu Sia mengumpulkan buku-buku yang berjatuhan

"Lain kali kalok gak kuat minta tolong aja ke aku" ucap Ertus masih sibuk membantu Sia

Mana mungkin, kan aku lagi berusaha cuek sama Ertus, kesal Sia dalam hati

"Ertus kamu belum jawab pertanyaanku" kesal Lily yang menghampiri Ertus dan Sia

"Emang lo taruhan apaan sama Sia?" tanya Ertus berdiri setelah membantu Sia membereskan buku

Deg...
Jantung Sia seakan berhenti berdetak, ia takut melihat Ertus marah

"Gue taruhan sama Sia, yang menang bisa menyatakan cinta ke Ertus tanpa diganggu dari salah satu pihak" jawab Lily santai

Jadi rela-relain kaki sakit gara-gara taruhan sama Lily. Untuk apa sampe kayak gitu, ucap Ertus dalam hati

"Taruhannya itu doang kan?" tanya Ertus

Sia langsung menatap Ertus yang tak melihatnya sama sekali, Ertus benar-benar hanya menatap Lily

Sia menundukkan kepalanya, sakit hatinya seperti dihujam pisau ratusan kali

Sedangkan Lily tersenyum yakin melihat Ertus

"Nanti gue jawab" jawab Ertus

"Gue mau nya sekarang" desak Lily

"Gue gak bisa jawab disini" elak Ertus lagi

"Gue minta sekarang Ertus!" paksa Lily menjadi

"Gue gak bisa nerima cinta lo" jawab Ertus

Lily terbungkam, hatinya merasa sakit. Lily berusaha tersenyum

"Lo beruntung Si. Lain kali jagain Ertus baik-baik" ucap Lily

Kepala Sia bergerak mengangguk ragu mengiyakan ucapan Lily
Lily berjalan meninggalkan Sia dan Ertus yang masih berdiri

Sia berjalan cepat melewati Ertus, namun tangannya ditahan

"Masih kuat cuekin aku?" tanya Ertus

Sakit Ertus!! Aku gak bisa!! rasanya sakit banget cuekin Ertus kayak gini

Rasanya ingin sekali kata-kata itu ia ucapkan, namun Sia memilih diam. Ertus tersenyum dan mengacak-acak rambut Sia

"Jangan dipaksain kalok udah gak kuat. Cepet-cepet hubungi aku, aku siap kapanpun"

as White as CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang