Part 5

119 13 0
                                    

"Aku cemburu. Aku takut kehilanganmu. Hanya itu. Apa itu salah?"

Jam istirahat datang. Semua asik membuat aktivitas menyenangkan mereka. Begitu juga dengan Sia. Ia berdiri di dekat jendela kelas Ertus. Melihatnya dari kejauhan.

Namun hatinya membeku. Ia melihat sesosok wanita bersama Ertus disana. Dilihatnya Ertus bersama Ria. Sedang asik mengobrol. Dapat dilihat Ertus sedang bahagia sekali.

Sia menunduk. Hatinya yang tadi sedang berdiri tegak seketika hancur. Sia pergi tak mau lagi melihat kedekatan mereka. Ertus melihat kepergian Sia. Ia pergi berniat mencari Sia. Namun tak ditemukan

"Zia, Esti... Sia mana?" tanya Ertus

"Lah bukannya tadi dia nyariin kamu ya?" jawab Zia

"Iya tadi ada. Pas aku lagi ngobrol sama Ria. Dia malah pergi gitu aja"

"Cemburu paling" ceplos Esti

"Hah? emang Sia bisa cemburu?" tanya Zia

"Yaelah. Dia juga manusia kalik"

Ertus pun yang mendengarnya langsung berlari mencari keberadaan Sia.
Ertus menemukan sosok yang dicarinya sejak tadi sedang duduk sendirian di belakang sekolah. Ia menghampiri Sia dan duduk disampingnya

"Sia"

"Sayang..."

Namun tak ada respon apapun dari Sia

"Sia... maaf"

"Sia... kamu cemburu ya"

Sia berdiri dari tempatnya duduk. Namun niatnya terhenti ketika tangannya dipegang Ertus

"Sia jangan diemin aku kayak gini"

Sia membalikkan badannya. Matanya memerah menahan air mata

"Kenapa? Kenapa rasanya sakit sekali? Kata orang ketika kamu jatuh cinta kamu akan menemukan keajaibannya. Aku udah merasakan segala keajaibannya. Apa sekarang hanya tersisa rasa sakitnya saja?" ucapnya melampiaskan semuanya sambil menangis

Ertus tak berani memotong semua perkataan Sia. Ia sungguh tak tega melihat gadis yang dicintainya menangis.

Ertus menghapus air mata yang jatuh amat deras di pipi Sia

"Aku boleh meluk kamu?" tanya Ertus lembut

Sia mendongak untuk melihat wajah Ertus. Ia mengangguk mengiyakan.
Ertus menarik tubuh Sia kedalam pelukannya. Sia merasakan kehangatan dan ketenangan disana

"Sekarang kamu boleh nangis sepuasnya" ucap Ertus meneruskan

Sia menangis sekuat-kuatnya. Tak lama kemudian ia menghapus air matanya. Dan melepaskan pelukannya dari Ertus

"Maaf jadi basah" lirih Sia

"Maaf Sia membuatmu begini. Aku sayang kamu, Si"

Sia memaksa agar senyum tampil diwajahnya. Dan kemudian berlalu pergi. Ertus yang melihatnya hanya terdiam memberi waktu wanita itu untuk menenangkan dirinya

***

Sia tertidur di atas ranjangnya yang nyaman. Melampiaskan segala kesedihannya pada kasurnya itu. Di ambilnya ponsel. Ada pesan masuk dari Ertus

BataErtus18 : Sia. Masih marah ya?

BataErtus18 : Sia. Aku sayang kamu. Tolong jangan cemburu

BataErtus18 : Sia kalau lagi galau jangan nekat ya

BataErtus18 : Jangan mogok makan juga. Aku gak mau kamu kurusan
Jangan nangis terus ya, ntar matanya bengkak. Jangan tidur terlalu malem ntar waktu untuk mimpiin aku nya berkurang

as White as CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang