Chapter 20 - Carl's Story

623 21 0
                                    

"Itu semua.... karena..... aku menyimpan dendam pada kerajaan kalian." Kata Carl.

"Dendam? Dendam apa? Aku bahkan tidak pernah mendengar namamu!" Kataku dengan volume suara yang keras.

"Ya, aku tau kalian pasti tidak menenaliku. Sebenarnya Arthur, kita masih ada hubungan keluarga." Kata Carl.

"Apa?" Aku dan Scarlett berteriak bersamaan.

"Iya, benar. Kakekku adalah adik dari penerus tahta Kerajaan Api. Namanya Frederick Harrison, kakek dari Patrick Harrison, kakekmu, Arthur Dia memilih untuk menikah dengan wanita biasa sehingga ayahku tidak tinggal di istana. Ayah kemudian menikah dengan penduduk Salju dan mempunyai anak, yaitu aku. Karena kami tidak dapat tinggal dalam satu kerajaan, kami tinggal di hutan tempat menara ini berada. Awalnya kami hidup bahagia, sampai ibu menjadi sakit dan perlu obat dari bunga wild scarlet rose yang hanya tumbuh di Kerajaan Salju. Ayahku tidak dapat mengambilnya dari Kerajaan Salju karena dia penduduk Kerajaan Api, jadi setelah seminggu dia meninggal. Ayah terpaksa membesarkanku seorang diri. Lalu, karena kelelahan, ayahku juga meninggal saat usiaku masih 7 tahun. Jadi, aku harus bisa mandiri. Aku terus beranggapan jika Kerajaan Api dan Salju berdamai pasti akan lebih baik. Jadi, perlahan-lahan aku menghancurkan tembok pemisah kalian. Namun, setelah aku mulai dewasa, aku mulai tau bahwa akan ada kekuatan sihir yang sangat kuat jika tembok itu dihancurkan. Untuk mengalahkan sihir itu akan dibutuhkan kedua orang dari Kerajaan Api dan Salju. Jadi, aku menghancurkan tembok itu dengan bantuan para monster temanku dan mengambil kekuatan itu." Cerita Carl.

"Jadi, kau melakukan ini semua..... untuk mendamaikan kami?" Tanya Scarlett.

"Iya, aku tidak mau ada orang lain yang mengalami penderitaan yang sama sepertiku. Kesepian, dilupakan, itu adalah penderitaan paling hebat dalam hidupku karena aku tidak mempunyai status penduduk yang jelas. Sekarang, aku merasa bahwa impianku telah tercapai. Sekarang pulanglah, uruslah kerajaanmu dengan baik. Jagalah persahabatan kalian dengan baik, jangan merusaknya." Kata Carl sambil pergi meninggalkan kami.

"Lalu, tentang lubang kunci yang kau buat disini, apa maksudnya? Apa kau harus memastikan kami datang ke sini berdua?" Tanyaku.

"Iya. Leontin kalian itu leontin turun-temurun dari leluhur kalian berdua. Leontin Arthur mempunyai kekuatan api dan leontin Scarlett mempunyai kekuatan salju." Jelas Carl.

"Lalu, leontin yang baru yang terbentuk saat leontin kami menyatu untuk apa?" Tanyaku.

"Leontin itu juga mempunyai kekuatan thermodynamic. Kalian kan sudah mengalami banyak waktu bersama, kelak, berikan itu pada penerus kerajaan 'kalian'." Kata Carl sambil tersenyum yang membuat pipi Scarlett dan aku langsung memerah.

"Carl, kau mau kemana?" Tanya Scarlett.

"Impianku sudah tercapai. Sekarang aku akan tinggal di sini." Kata Carl.

"Carl tinggallah di kerajaan kami bersama kami semua." Kataku.

"Aku tidak bisa melakukannya, atas semua yang telah kulakukan pada mereka." Kata Carl dengan muka bersedih.

"Carl, kerajaan kami sudah mengiklaskan apa yang terjadi pada mereka. Mereka pasti akan dapat menerimamu." Kataku.

"Nanti aku akan pikirkan lagi. Sekarang kalian pulanglah." Kata Carl.

          Aku dan Scarlett meninggalkan menara itu. Kami tidak bicara sama sekali. Horace dan Juliet masih menunggu kami di luar menara. Dalam perjalanan pulang, aku memulai pembicaraan.

"Scar, sekarang semuanya sudah berakhir. Lalu, apa yang akan kau lakukan?" Tanyaku.

"Emm.... aku akan kembali ke istana Salju dan menjalani hidupku seperti biasanya dengan para spirit di sana." Kata Scarlett dengan raut muka bersedih.

"Tapi, kamu gak akan bosen?" Tanyaku.

"Mau gimana lagi? Cuma itu yang aku punya sekarang." Kata Scarlett.

"Scar....., kamu mau gak...... tinggal di Kerajaan Api, denganku?" Kataku.

"Apa? Tidak mungkin. Mereka akan menganggap aku musuh mereka. Aku tidak bisa....."

"Scar, waktu kamu pingsan seluruh istana masih perhatian padamu. Kamu gak usah takut gak disukain. Kan, ada aku...."

"Tapi......"

"Scar, ingat kata Carl? Kita harus menjaga persahabatan kerajaan kita dengan baik. Aku tidak akan merasa tenang jika tau kalau kamu kesepian dan dilupakan di Kerajaan Salju. Itu adalah penderitaan terberat." Kataku.

"Arthur, terimakasih..... atas..... semuanya...." Scarlett kemudian memelukku sambil menangis bahagia.

          Aku kembali memeluknya. Kami berdua merasa bahagia sekaligus bangga pada apa yang telah kami lakukan. Kurasa ini bukanlah sebuah akhir, tetapi sebuah awal, awal dari persahabatan Kerajaan Salju dan Api. Seperti kata Carl, kami akan mempertahankan persahabatan kami dan kerajaan kami sebaik mungkin, selamanya.....

The Princess and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang