RT 39

133 14 0
                                    

Malam pertama tanpa sosok Minhyuk di kehidupan Changsub. Dia bahkan terus berada di kamar Minhyuk. Foto yang berada di tangannya tidak mau dia lepaskan. Dia sangat merindukan Minhyuk. Setelah kepergian kakaknya, Changsub mengambil cuti selama beberapa bulan. Dia hanya ingin menenangkan dirinya, dan tidak mau bekerja. Dia merasa telah gagal menjadi Dokter.

"Changsub-ah, makan dulu ya. Kau belum makan sejak kemarin," ujar Chorong datang membawakan makanan untuk kekasihnya. Changsub menggeleng lemah. Dia terus memeluk foto Minhyuk. Tentu ini bukanlah Changsub yang sebenarnya. Changsub selalu tertawa tanpa henti, dia selalu cerita, tapi kini semuanya berubah dalam sekejap. Kepergian kakaknya benar-benar membuatnya sangat terpukul.

"Mianhe, hyung. Aku bukan adik yang baik untukmu. Aku bukan dokter yang hebat. Aku bukan keluarga yang bisa melindungimu," ujarnya dengan pelan. Chorong mengusap kepala Changsub dengan pelan. Hatinya tentu merasa sakit melihat Changsub seperti ini. Dia bahkan bisa saja depresi kalau seperti ini terus.

"Kakakmu sangat bangga denganmu. Jangan terus menyalahkan dirimu seperti ini. Kau sudah melakukan yang terbaik, tapi Tuhan lebih sayang dengan kakakmu. Jangan menentang apa yang Tuhan berikan, Changsub-ah," ujar Chorong berbicara dengan pelan. Changsub menatapnya dengan air mata yang masih bergelinang di matanya. Wajahnya sangat lelah sekali.

"Kau tau apa yang membuatku sangat senang saat hyung kembali ke Korea? Aku merasa mempunyai saudara yang lengkap. Kenapa aku ingin menjadi seorang dokter? Karena aku ingin keluargaku tetap selamat dari bahaya apapun. Aku bisa menyembuhkan semua orang, tapi kenapa aku selalu gagal saat menyembuhkan kakakku? Kenapa justru aku selalu terlambat saat kakakku sudah pergi? Kenapa!" ujarnya. Chorong menggigit bibirnya. Dia ingin menangis, tapi dia menahannya.

"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Ini semua terjadi karena rencana Tuhan. Kau tidak bisa menentang itu. Relakan kakakmu pergi. Dia pasti akan sedih melihatmu kacau seperti ini. Buatlah kakakmu bangga denganmu. Buatlah dia tersenyum saat melihatmu yang kuat atas kepergiannya," ujar Chorong.

"Aku tidak bisa hidup tanpa kakakku. Dia kekuatanku," ujarnya.

"Jangan mengatakan seperti itu. Kakakmu memang pergi, tapi dia akan selalu ada di sini," Chorong menjunjuk hatinya. Changsub menangis lagi. Dia bahkan hanya bisa menangis sekarang. Ini terlalu berat untuknya. Baru saja dia akan berhasil menyembuhkan penyakit kakaknya, tapi justru dia malah pergi.

~•••~

Gikwang duduk dengan lesu di meja makan. Malam ini dia hanya ditemani oleh soju. Dia merasa tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Dia tidak bisa melangkah untuk ke depan tanpa Minhyuk di sampingnya.

Sudah satu botol alkohol yang dia habiskan. Ini pertama kalinya dia menghabiskan soju dalam beberapa jam. Tempat ini terasa hening untuknya. Dia kembali kesepian setelah hari ini berlalu. Hatinya menangis dengan keras, tapi air matanya tidak bisa keluar lagi. Terlalu banyak air mata yang tumpah kemarin.

"Kenapa kau meninggalkanku? Kau berjanji akan melihatku pergi wajib militer," ujarnya dengan suara bergetar.

Hatinya terasa sakit sekali. Dia tidak pernah kehilangan orang yang dia sayangi. Kenapa harus Minhyuk? Kenapa dia harus pergi di saat semuanya akan kembali seperti semula. Ayahnya terus saja menyesali semua yang dia lakukan pada Minhyuk. Tidak ada gunanya untuk menyesal. Menyesal tidak akan bisa mengembalikan Minhyuk ke dunia.

"Minhyuk tidak mau semua orang menangisi kepergiannya. Dia ingin kita semua tersenyum,"

Bagaimana bisa dia tersenyum di saat seperti ini? Gikwang bahkan tidak bisa melakukan hal lain. Dia hanya bisa menyesali semuanya, dan berharap Minhyuk bahagia di sana.

Chorong datang menemui Changsub. Bahkan saat ini Changsub terlihat lebih menyedihkan darinya. Changsub tidak berhenti menangis, dia bahkan terus mengatakan pada Gikwang untuk membantunya menyelamatkan Minhyuk. Dia masih berharap kakaknya bisa kembali hidup dan bersama dengan mereka.

Polisi sudah menyelidiki kematian Minhyuk. Semuanya sama persis dengan kecelakaan pertama yang merenggut nyawa Yerin. Tertabrak truk, dan terlempar. Semuanya sama persis. Kenapa ini semua harus terjadi pada musim semi? Gikwang bahkan berharap musim semi kali ini bisa membuat Minhyuk bahagia.

"Aku akan menjaga keluarga kita. Aku akan memastikan kau tidak pernah kecewa," ujarnya.

Penyesalan selalu berada di akhir kisah. Sebetulnya tidak perlu menyesali sesuatu yang tidak akan pernah kembali untuk selamanya. Kini Changsub maupun Gikwang harus bisa kembali bangkit dan membuat Minhyuk bangga dengan mereka berdua. Mereka tidak boleh terlalu lama menangis dan bersedih. Minhyuk sudah bahagia di surga.

~•••~

Setelah membaca dimohon meninggalkan jejak ya kawan :)

봄날의 기억 || Remember That ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang