RT 10

142 22 0
                                    

Pagi ini Minhyuk telah siap untuk kembali bekerja. Ia sudah memindahkan seluruh tugas-tugasnya ke Korea. Memindahkan kantor pusat bukanlah hal yang mudah. Minhyuk harus kembali mengolah kantornya dari awal dan mengenal para pekerja di sana

“Woahh! Kau sangat tampan, hyung,” puji Changsub. Minhyuk hanya menggelengkan kepalanya. Makanan sudah tersedia di meja makan. Untung saja di tempat ini ada Chef terkenal, jadi mereka tidak perlu repot-repot memesan makanan di luar.

“Kau tau jalan menuju kantormu?” Tanya Gikwang bergabung di meja makan.

“Tentu saja. Kemarin Changsub sudah memberitahu tempatnya,” jawab Minhyuk.

“Kau ke tempat Appa?” Tanya Changsub. Gikwang mengangguk kecil. Mood nya berubah begitu Changsub menyebut nama Ayahnya. Kejadian kemarin kembali terbayang di kepalanya.

“Lusa nanti mungkin aku akan di rumah. Appa menyuruhku berdiskusi tentang perusahaan,” ujarnya.

Arraseo. Aku akan di sini menemani hyung,” kata Changsub.

“Kau ikut pulang saja,” sambar Minhyuk.

Aniyo. Aku tidak mau terlambat ke rumah sakit kalau aku menginap. Lusa nanti aku ada jadwal operasi pasien,” tolaknya.

Minhyuk ingin sekali melihat orang tuanya. Ia hanya ingin tau bagaimana orang tuanya sekarang. Apa mereka terlihat sehat? Atau justru semakin tua dan renta. Minhyuk mengusir pikirannya tentang hal itu jauh-jauh. Sudah cukup tinggal di Korea dan tidak perlu menampakkan wajahnya di hadapan Ayahnya. Semuanya akan berantakan kalau sampai hal itu terjadi.

Minhyuk terlebih dahulu ke kantor. Ia perlu mengenal bagaimana selama ini pekerjaan di kantor cabang. Karena kesibukannya mengurus kantor pusat, terpaksa ia menyerahkan seluruh tugasnya pada direktur. Ia hanya menyuruh Haruka untuk mengontrol sesekali dan melaporkannya pada Minhyuk.

Ini kali pertamanya mengendarai mobil di Korea. Tentunya ia sedikit gugup karena sendirian berada di wilayah yang luas ini. Bisa saja ia tersesat kapanpun. Untungnya Changsub sudah menghubungkan ponselnya dengan mobil ini, jadi Changsub akan tau kalau Minhyuk tersesat.

Tidak butuh waktu yang lama, Minhyuk sudah sampai di kantornya. Ia begitu kaget karena semua orang menunggunya di lobi. Minhyuk tidak menyuruh mereka menyambutnya sampai seperti itu. Pandangan mereka semua menunduk ke bawah. Dia ini hanya seorang CEO bukan presiden atau penjabat lainnya. Ini terlalu berlebihan, menurut Minhyuk.

Annyeonghaseo, Sajangnim,” ujar seorang pria yang ia kenal. Dia adalah direktur Park. Selama ini dia yang membantu Minhyuk mengurus perusahaannya. Minhyuk tersenyum dan menyambut tangan direktur Park.

“Jangan terlalu formal denganku. Panggil saja aku Minhyuk,” ujarnya. Ia merasa tidak enak dengan Direktur Park. Usia mereka tentu berbeda. Seharusnya Minhyuk yang memanggil direktur Park dengan sopan dan selayaknya orang yang lebih muda.

Semua karyawannya masih setia menundukkan kepala. Bahkan mereka semua tidak bergerak layaknya seorang patung. Ada apa dengan mereka semua? Bukankah mereka juga manusia sama seperti Minhyuk? tidak perlu memperlakukannya spesial seperti itu.

Annyeonghaseo. Lee Minhyuk imnida. Mungkin kalian belum mengenal saya dengan baik. Saya CEO dari perusahaan ini. Sebelumnya terimakasih karena kerja keras Direktur Park dan kalian semua sehingga perusahaan ini dapat berjalan dengan baik. Mulai hari ini saya akan menjadikan perusahaan ini sebagai pusat, bukan cabang lagi. Maka dari itu saya meminta pada kalian semua untuk bekerja lebih baik lagi agar kita bisa sama-sama mengembangkan perusahaan ini melebihi perusahaan yang berada di Jepang. Semoga kalian menerima saya dengan baik. Satu lagi, kalian semua tidak perlu menyambut saya seperti itu. Kita semua ini memiliki derajar yang sama. Anggap saja saya seperti kalian semua,” ujar Minhyuk.

봄날의 기억 || Remember That ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang