[31] Pembicaraan.

292 39 5
                                    

"EH KALIAN TAU GA SIH ITU AL SAMA ELGAN BISA BARENGAN DI HUKUM DIBAWAH?!?" teriak salah satu murid yang berada disini. Mengundang kericuhan di tempat ini.

"Ah kalau Al sih udah biasa ... tapi kalau Elgan jarang-jarang banget, mana dia ganteng lagi. Jadi ga tega ngeliat dia dihukum dibawah." gosip Anara kepada teman-teman satu gengnya yang kebanyakan kakak kelas.

Aku menoleh kearah mereka, menatap sinis. Seseorang diantara mereka disaat yang bersamaan juga melihat kearahku, mendapatkan tatapan sinisku yang membuat mereka berganti topik menjadi membicarakanku.

Aku merasakan banyak perubahan dari Anara, mulai dari yang sering menyuruh-nyuruhku hingga tidak mau sekelompok lagi denganku. Aku menguatkan diriku, berjalan beberapa langkah berusaha untuk mendekati mereka dengan maksud ingin mendengarkan percakapan mereka.

"Ngapain lo kesini!?" dorong Lissya pada bahuku cukup keras hingga aku reflek mundur beberapa langkah. Apa salahku? Belum saja aku mulai berbicara sudah seperti ini.

"Gapapa kok kak, aku denger kalian lagi ngomongin Al sama Elgan ya?" Uh ... aku merutuki diriku, mengapa masih nekat untuk bertanya sih. Seharusnya aku segera bergabung pada barisanku, meninggalkan mereka.

"Oh ... LO NGUPING YA TERNYATA?" nada Lissya menaik, sekaligus mendapat tatapan dari seluruh murid yang berada disitu. Ah ... iya, sepertinya aku belum memberi tahu jika Anara sekarang dekat dengan Lissya yang membenciku ya?

"Nggak kok. Volume kalian aja yang terlalu besar, oh iya! Tolong ya itu mulutnya dipake buat ngomongin yang baik-baik aja, nanti dosa loh." aku menyelesaikan kalimatku dengan tertawa, berjalan meninggalkan mereka.

Sesak, ketika kamu mengetahui orang yang kamu cintai ternyata banyak dibenci orang karena dirimu. Dulu, Al sangat disukai oleh semua orang. Sejak aku selalu makan bersama dengannya, itupun pertama kalinya ia mulai dibenci.

"Bodoamat ah, toh dia juga tidak masalah." batinku.

Kini aku sudah berada tepat pada barisanku, bersiap-siap untuk memulai upacara. Namun entah keberuntungan berpihak kepadaku atau tidak, barisanku menjadi yang paling pojok dan itu tandanya aku dapat melihat Al dan Elgan yang dihukum dari jendela sebelahku.

"Eh, itu Al kenapa ya?" gumamku secara tidak sadar.

Haiii!🙆
Vote dan comment ya!

Thanks, Alison. [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang