[8] Lissya Gabrielle.

907 145 11
                                    

Acel hanya menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Al dengan hanya menggelengkan kepala dan Al pun memaklumkan hal itu karena ia sudah sangat tahu bahwa Acel adalah gadis yang mudah panik.

"Ayo kita ke kelas aja Cel. Lupain yang tadi ya Acel. Acel kan kuat." Al merangkul cewek dihadapannya dan Acel hanya diam menerima perlakuan Al.

---

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Al segera mengambil tasnya dan berjalan cepat meninggalkan kelas.

Al berjalan menyusuri koridor kelas dengan emosi yang meluap-luap,

"Apa maksud lo gangguin Acel?!" Ia membentak dan menatap ke arah perempuan di hadapannya.

"Gue gak ngerti apa maksud pertanyaan lo Al, lo aneh." jawab cewek ini dengan muka yang mengartikan dirinya cemas.

"Gak usah sok pura-pura gak tau Lissya!" akibat ulah cewek didepannya emosinya kian memuncak.

"Gue gak akan segan untuk berbuat lebih jahat dari apa yang lo lakuin ke Acel!"

Ia mengambil tasnya yang semenjak tadi ia taruh di sebelah kakinya dan melangkahkan kakinya lagi menuju parkiran belakang sekolah, "Loh kok lo disini? Kenapa belum pulang?" ia meletakkan tangannya dan mendorong kepala Acel pelan sebagai kode untuk menyuruh cewek ini segera pulang.

"Tangannya Al bersih?" pertanyaan yang cukup mengherankan keluar dari mulut mungil Acelin.

"Emangnya kenapa?" cowok ini mulai menggaruk-garukkan kepalanya sebagai kode kepada Acel bahwa ia cukup bingung.

"Kemarin Acel baru keramas terus hari ini rambut Acel wangi terus bersih. Nah kalau Al pegang-pegang rambut Acel kan nanti rambutnya jadi jelek." Al merutuki dirinya mengapa ia bisa dekat dengan cewek semacam Acelin yang pemikirannya terkadang melampaui batas.

"Lo belum mau pulang Cel?" Al mulai merasa capek dan bersandar di motor abu-abu miliknya.

"Habis ini Acel mau rapat, Al pulang duluan aja ya.. tadi Acel diparkiran buat nunggu Al soalnya tadi Al jalannya cepet banget eh ternyata belum nyampek ke parkiran." Al hanya diam menatap mata Acelin. Ia akui memang cewek di hadapannya benar-benar cerewet.

Al mulai mengambil motornya dan meninggalkan parkiran sesuai dengan apa yang Acelin perintahkan kepadanya agar ia segera pulang. Acelin hanya menatap motor tersebut sampai hilang dari pandangannya. Tak sadar selama ia memperhatikan motor tersebut ada sosok lelaki yang memperhatikannya.

Vote dan comment yas!❤

Thanks, Alison. [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang