[29] Dasi

302 33 6
                                    

Vote dulu yuk baru bacaa!❤


Aku membuka mataku perlahan-lahan, "LOH LO KOK ADA DISINI SIH?" teriakku refleks karena cukup terkejut.

"Suka suka gue dong ada dimana." Aku memutar mataku malas mendengar suaranya di pagi hari. Sepertinya moodku jadi tidak baik pagi ini.

Aku berjalan santai menuruni tangga setelah diselamatkan olehnya.

Pagi ini meja makan tampak lebih ramai dibanding biasanya, tak lain karena kehadiran Al di rumah ini. Mama dan papa juga meluangkan waktunya untuk sarapan sebelum pergi ke kantor, sungguh pemandangan yang langka.

"Tumben papa mama masih ada di meja makan," aku melihat kearah jam dinding, "Biasa kan jam segini udah di kantor." ucapku sedikit sinis. Mama dan papa terlihat hanya saling memandang setelah itu kembali melanjutkan menghabiskan makanannya.

"Udah Cel ... habisin makanannya habis itu kita berangkat." Alison memelankan nada bicaranya, mungkin ia menyadari nada bicaraku tadi.

Aku kembali memakan sarapanku lagi, "Ma pa, Acel berangkat dulu." pamitku setelah menyelesaikan sarapanku.

"Om tante, Al sama Acel berangkat ya." Dan hanya dibalas anggukan oleh mama dan papa.

Aku dan Alison berjalan keluar, terlihat ada mobil hitam yang terparkir dengan baik di depan rumahku.

"Kenapa ngelamun? Ayo masuk, nanti telat." ucapnya membuyarkan lamunanku.

"Tumben ga bawa motor?" tanyaku seraya membuka pintu mobil.

"Masa jemput tuan putri pake motor sih." godanya kepadaku.

Lagi-lagi aku memutar mataku malas, memukul pelan tangannya, "Gombal." Lalu aku hanya menatap jalanan berusaha menyembunyikan senyumku.

Aku mengeluarkan hpku, berniat untuk berkaca, "EH GUE LUPA PAKE DASIII," aku membuka tasku. Mencari dasiku yang biasanya tersimpan diantara buku-buku pelajaran, tetapi nihil.

"Cari yang bener dulu, dasar ceroboh!" celetuknya seraya mengejekku.

"DIEM DULU LO MAKANYA." bentakku kepadanya, aku sudah kembali duduk diam dan berpasrah akan dihukum oleh guru bk yang setiap pagi menjaga di gerbang sekolah.

Al memberhentikan mobilnya, ia melepas dasinya lalu memasangkannya pada seragamku. "Pake aja ya."

"Tapi lo gimana?" ia membungkam mulutku menggunakan jari telunjuknya. Lalu ia tersenyum, seakan mengatakan ia akan baik-baik saja.

HAIII!👋
Votee+comment ya😜❤

Thanks, Alison. [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang