Chapter [02]

892 87 2
                                    

Keadaan tubuh Kim Jiwon mulai membaik seiring berjalannya waktu. Tidak. Terasa aneh dan tak masuk akal, tubuhnya memang Kim Jiwon namun jiwanya bukan dirinya melainkan Lee Jieun. Ada rasa bahagia tatkala teman- teman pemilik tubuh Jiwon itu saling berdatangan. Para kerabat dekatnya , juga nenek dan kakeknya ternyata sangat menyayangi Kim Jiwon. Ia bersyukur merasakan hangatnya keluarga, namun dia merasa bersalah mengingat bahwa dirinya bukan Jiwon. Dimana Jiwon? Mengapa Jieun harus ada ditubuh Jiwon.

Sebisa mungkin ia mengkesampingkan hal itu karena akan membuat dirinya pusing. Berpura pura amnesia adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan saat ini. Sampai ia menemukan jiwa pemilik tubuh ini.

"Kau jahat Jiwon. Bagaimana kau tidak bisa mengingat kami." kata yeoja berponi dengan rambut sepinggang itu mengecutkan bibirnya.

"Tsk. Diamlah Lisa kau jangan membuatnya semakin bingung. Bersyukur dia selamat. Tugas kita membuat ia ingat." kata Jennie sahabat Kim Jiwon. Lalisa,Jennie juga Jiwon adalah sahabat karib.

Jieun ber-ohria dalam hati, ternyata sahabatnya sangatlah baik.

"Kau jangan berfikir yang tidak tidak. Kau tau aku khawatir saat kau menelpon kami waktu itu. Kau bercerita bahwa kau tak lolos wawancara diperusahaan itu. Aku kira kau bunuh diri ternyata hanya kecelakaan." celetuk Lisa lagi yang dibalas lirikan tajam oleh Jennie.

Ah jadi dia lebih muda denganku? Baguslah. Batin Jieun.

Jieun hanya terkekeh melihat mereka berdua yang sedari tadi berdebat, bahkan bercerita tentang dirinya. Tentang sosok Kim Jiwon, yang menarik adalah kisah asmaranya.

"Berhubung kau tak ingat aku akan menceritakan sesuatu. Saat setelah wisuda kau itu sering curhat padaku tentang Park Jimin." Jennie mulai bercerita mengingat kenangan menyangkut diri Kim Jiwon.

"Park Jimin?! Ada apa dengan park jimin. Sebentar jadi dugaanku benar?" potong Lisa yang dibalas anggukan kecil oleh Jennie.

"Park Jimin itu siapa?" akhirnya Jieun penasaran akan hal ini.

Sebagaimanpun mereka menceritakan panjang lebar tak mungkin juga akan membuat Jieun ingat. Jiwanya Lee Jieun bukan Kim Jiwon ingat itu. Seberapa kali, seberapa banyak mereka menceritakan dirinya itu akan sia sia namun akan menjadi keuntungan bagi Lee Jieun karena dapat sedikit mengerti tentang pemilik tubuhnya.

"Kau itu sering mengeluh, Park Jimin jika denganmu mengapa sering berbeda dalam artian memperlakukanmu berbeda. Dan yah kau menyukainya. Mungkin Park Jimin juga karena aku juga merasakan, namun dia susah ditebak. Dan saat semester akhir kemarin dia malah jadian dengan teman sejurusan denganku. Bahkan aku tak menyangka. Betapa sakitnya dirimu mengetahui itu." jelas Jennie sambil tersungut mengingat hal itu.

"Yak!!! Berhentilah itu akan membuat Jiwon kepikiran! Kau bagaimana sih! Dasar bantet. Sudah kuduga dia memang seperti itu!" omel Lisa, mereka sama sama menggeram kesal terlihat sekali bahwa mereka berdua sangat menyayangi Kim Jiwon. Pemilik tubuh ini.

"Maaf Jiwon. Kau baik baik sajakan?" tanya Jennie sedikit khawatir, Jieun malah mengangguk antusias. Ada rasa lega pada raut wajah mereka. Jieun tersenyum kecil.

"Lalu bagaimana Jimin sekarang?" tanya Jieun membuat kedua temannya mengrenyit heran.

"Hah? Park Jimin? Kenapa kau menanyakannya?" sungut Jennie.

"Memang kenapa?"

"Tidak. Aku tidak akan setuju kau mengungkit banted itu. Lebih baik kau dengan tetanggamu saja." bibir lisa sama sama mencebik, sepertinya kedua sahabatnya benar benar tak suka dengan Park Jimin.

Kening Jieun berkerut, "Tetangga ? Siapa?" tanya Jieun kepada kedua sahabatnya yang saling melempar pandangan.

Namun Jennie malah menghela nafas beratnya, "Aku harap kau hanya amnesia tentang park jimin. Bukan semuannya."

[Different Personality] °FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang