Chapter [03]

717 87 3
                                    

"Eung.." Tubuhnya kini merespon untuk sadar, benar benar serasa kaku dan sakit. Bahkan ia tak bisa banyak bergerak karena alat bantu yang terpasang pada tubuhnya.

Matanya yang mulai terbuka sempurna, melihat sekitar dengan perasaan penuh tanya. Tubuhnya masih terlalu lemah bahkan hanya untuk menggerakkan jarinya.
Namun pergerakan kecil membuat seseorang disampingnya terbangun dari tidurnya. Matanya membulat sempurna tatkala gadis kecilnya kini sadar dan memandangnya lekat.

"Kau sudah sadar? Mana yang sakit? Jangan banyak bergerak Seungri akan segera kemari." ujarnya tanpa Jeda. Ia memencet tombol darurat di sampingnya.

Namja itu terus mengucapkan rasa lega, ia mengusap rambutnya lembut dan mengecup keningnya. "Syukurlah kau membuatku takut Jieun-ah."

Manik mata Jieun masih menatap lekat namja dihadapannya yang kini menggenggam tangannya,"Kau siapa?"

Deg!

Hati Jiyong serasa berhenti berdetak. Ia membelalak kaget mendengar penuturan Jieun barusan.

"Ji..eun apa maksudmu. Aku Kwon Jiyong, Kau ini." walaupun ia tersenyum tapi dalam hatinya sangat khawatir. Ia tersenyum getir lebih tepatnya.

"Aku tidak mengerti.. Dimana eomma?"

Cklek

Pintu terbuka melihatkan sosok berjas putih dan sepasang suami istri masuk keruangan. Seungri dengan cepat menangani adiknya dengan stetoskop dan lainnya.

"Jieun masih sakit? Katakan pada oppa?" tanya Seungri menatap lembut adiknya.

Jieun menggeleng pelan, ia masih tah paham. Mengapa semua orang memanggilnya Jieun. Apa dia hilang ingatan? Tapi dia sepenuhnya sadar.

"Kalian siapa? Mengapa memanggilku Jieun? Aku bukan Jieun." Perkataan Jieun sontak membuat mereka melotot tak percaya, bahkan kini Ny. Lee tubuhnya terhuyung mendengar penuturan Putrinya. Dengan sigap tuan Lee langsung menopang tubuh istrinya.

"Apa kau tak mengingat aku? Aku Lee Seungri oppamu?" Jieun menggeleng pelan. Bahkan mereka sangat asing baginya.

Ny. Lee kini menghampiri Jieun sambari menangis, "Aku? Kau tidak ingat aku? Aku eommamu Jieun. Aku eommamu." Jieun menatap bingung. Wanita cantik didepannya adalah ibunya? Tidak mungkin.

Seungri menoleh ke ibunya,"Eomma sepertinya Jieun.."

"Tidak papa. Jieun dengarkan eomma, kau tak mengingatku tak apa. Kau harus tahu aku eommamu. Aku eommamu. Dan kau putriku yang berharga ne. Tidak papa." ujar Ny. Lee sambari memeluk putrinya erat. Pada akhirnya semua ibu akan mengatakan seperti itu mungkin. Menerima anaknya dalam keadaan apapun. Rasa sayang sangat besar adalah bukti bahwa ibu memang segalanya.

Berbeda dengan Jiyong yang masih mematung tak percaya. Gadis kecilnya hilang ingatan, betapa buruknya dia tak bisa menjaga dia.

Aku tak tahu pasti tuhan. Yang jelas aku Kim Jiwon bukan Lee Jieun. Aku sadar akan hal itu, namun aku tak mengerti ada apa dengan semua ini. Namun aku akan mengikuti alurmu. Do'a ku yang hanya iseng mengapa kau kabulkan?

.

Suasana menjadi sangat canggung, eommanya dan appanya telah pulang terlebih dahulu setelah Jiyong bersikeras akan menjaga Jieun. Seungri juga memutuskan untuk bermalam dirumah sakit, mengambil shift malam. Bahkan sekarang peralatan medis yang terpasang sudah dilepas menyisakan infus saja.

Mata Jieun masih terbuka lebar bukan dia adalah Jiwon, ia hanya mengeratkan selimutnya sampai dadanya, sesekali melirik Jiyong yang sibuk akan ponselnya disofa sebrang tak jauh darinya. Jantungnya sungguh berdegub kencang, efek dari kecelakaan atau... Melihat Jiyong? Entahlah.

[Different Personality] °FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang