Chapter [26]

263 44 8
                                    

Gue cuma mau bilang. Jangan kecewa sama endingnya nanti. Gue bakal ngingetin ini setiap up wkkwwk .

Happy reading

Kim Namjoon terlihat sangat gusar, surat perintahnya di tolak. Dia menghela nafasnya frustasi, mengusap wajahnya kasar. Ia mengambil benda elektronik persegi panjang  dalam sakunya. Mencari nomor telepon seseorang.

"Halo, Hyung surat perintahnya di tolak." ucap Namjoon ketika telepon terhubung. Ada kerisauan di sebrang sana.

"Lalu bagaimana?"

Namjoon memijit pelipisnya yang berdenyut,"Bagaimana kalau kau saja yang meminta surat perintah dan membawa anak buahmu?"

"Tapi jaraknya dari lokasi sangat jauh kau tahu. Hanya yang satu daerah adalah kantormu."

Sial jika seperti ini ia harus bagaimana, "Sial."

"Hya! Rubahlah alasannya.. Ah tidak aku akan mencoba menghubungi kantor milik Jiyong. Tidak tidak.. Ya! Hubungi kakak Jieun mintalah dia membuat laporan orang hilang. Cepat!!"

Namjoon menegakkan tubuhnya, benar kenapa dia tidak kepikiran hal itu. Ia langsung bergegas  mematikan  ponselnya lalu menelpon Seungri, semoga cara ini bisa.

---

"Apa aku harus hanya duduk diam disini?" tanya wanita dengan perasaan gusar, dari tadi dia tak bisa duduk diam hanya memantau monitor saja didalam mobil. Sudah kesekian kalian pertanyaan itu menguar dari mulutnya membuat pria di sampingnya itu jengah.

"Memang kau mau apa didalam. Sudah diam saja di sini, jangan merepotkan." sungut pria itu.

"ck menyebalkan. Ah Hoseok-ssi, kenapa Namjoon belum kemari? Bagaimana jika dia tidak bisa membawa surat perintahnya?"

Jung Hoseok menoleh sebentar, lalu memantau kembali monitornya. "Kita terpaksa nekat. Mungkin tidak akan melibatkan kepolisian. Tapi akan lebih baik melibatkan kepolisian."

"Karena kita tidak akan dibawah perlindungan hukum jika kita tidak melibatkan polisi." lanjut Hoseok kini memasang earphone dan mulai fokus menatap monitor tak lupa tangannya dengan lincah menjalankan remote dimana itu remot milik drone nya.

Jieun mengangguk pelan, "Aku harap tidak terjadi apa-apa dengan mereka." gumamnya.

"Kim Seokjin,  kau sudah masuk ke gedung?" tanya Hoseok, ia mengamati dengan drone keadaan sekitar wilayah itu. Benar benars sepi namun banyak orang berpakaian hitam, dan bertubuh kekar yang menjaga di sekitar situ.

"Kim Seokjin-ssi? Kau dengar aku tidak?" ulang Hoseok.

Klik.

"Yak!!! SIALAN KAU KENAPA TIDAK BILANG JIKA BANYAK YANG BERJAGA DI ATAP GEDUNG INI!"

Hoseok memejamkan matanya karena mendengar suara Seokjin yang memekakkan telinga.

"Lalu kau baik-baik saja kan?" tanya Hoseoj datar. Hosoek sudah tahu jawabannya mendengar Seokjin sepertinya sibuk membereskan orang-orang di sana.

"Tentu saja. Ah sial sekali, kenapa dia berattt..ouhhh.. Dasar ." Hoseok menggelengkan kepalanya, oke tidak perlu khawatir dengan Seokjin.

[Different Personality] °FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang