Chapter [32] END

723 49 36
                                    

"Hey Jyll! Hey!" Wanita itu langsung terlonjak dari tidurnya, menatap bingung wanita yang ada di depannya yang sama bingungnya. Wanita bernama Jyll itu menegakkan tubuhnya meregangkan ototnya. Dia tertidur lagi, pikirnya.

"Kau menangis lagi?" tanya wanita di depannya dengan raut heran.

Jyll langsung membawa tangannya pada pipinya yang sudah basah, ia juga bingung ketika menatap tangannya yang basah akan airmata.

"Astaga Jyll sebenarnya kau kenapa? Kenapa akhir-akhir ini kau sering ketiduran saat dosen mengajar dan bangun dengan menangis? Kau mimpi buruk apa bagaimana?" tanya wanita itu langsung duduk disamping Jyll dengan raut yang khawatir. Dia akhir akhir ini kerap menemukan Jyll tertidur dan bangun-bangun airmatanya sudah basah.

Jyll pun juga bingung pada dirinya,  ia menatap sebuah novel yang ada didepannya itu, apa karena novel itu? Tidak mungkin kenapa dia bisa sangat menghayati hanya dengan membaca novel yang berakhir ketiduran. Dan dirinya seperti masuk dalam cerita dan memerankan sebuah tokoh penting dalam novelnya. Namun kenapa saat ia bangun dirinya didapati menangis? Tidak, mungkin dia hanya terlalu lelah menjadi mahasiswa tingkat akhir.

Jyll tersenyum, "Mungkin aku hanya terlalu lelah Chaerin-ah." ucap Jyll menenangkan sahabatnya.

Chaerin mendengkus, "Aku hanya khawatir, kau mahasiswa tingkat akhir jika kau hanya tidur dan menangis saat bangun aku takut kau ada masalah apa, jika ada masalah tolong beritahu dan cerita padaku. Mengerti?" Jyll tertawa kecil dan mengangguk.

"Iya-iya cerewet."

Tiba-tiba atensi Chaerin beralih ke novel yang kerap sekali beberapa hari ini Jyll bawa, walaupun Chaerin tahu bahwa Jyll gemar membaca novel untuk mengisi waktu luangnya namun tumben sekali Jyll membaca buku dengan sampul lumayan usang itu, biasanya Jyll beri baru atau meminjam di perpustakaan. Tapi novel itu begitu usang.

"Kau beli dimana novel itu?" tanya Chaerin menunjuk novel tersebut. Jyll menoleh dan tersenyum, "Aku meminjam, Di toko kelontong baru tokonya jika tidak salah bernama Magic shop. Kenapa?"

Chaerin menggeleng, " Tidak hanya saja bukankah itu terlalu usang, memang dalamnya tidak rusak?" tanya Chaerin.

"Ohh... Tidak kok, entah saat pertama lihat aku sangat suka dan menarik diantara semua buku, kau ingin pinjam? Aku sudah selesai membaca." tawar Jyll. Chaerin menggeleng keras, "Kau tahu diriku Jyll."

Jyll tertawa lebar, ya Chaerin anti dengan buku - buku seperti itu. Dia terlalu malas membaca hal seperti itu, lebih baik waktu luangnya digunakan untuk bermain. Meski demikian mereka berdua sama sama mengharagai kegemaran masing-masing.

"Ayo pulang aku akan mentraktirmu." ajak Chaerin yang beranjak dari duduknya. Jyll tersenyum lebar dan mengangguk antusias, dia lekas membereskan buku-buku kedalam tasnya.

"Sekalian temani aku mengembalikan buku ini ya."

"Iya iya cepatlah aku sudah lapar."

Sampai di jalan toko kemarin Jyll tampak bingung. Daerah sekitar berbeda dari yang kemarin, dia ingat betul bahwa jalan ini adalah jalan dimana dia menuju toko buku.

"Jyll bukannya kau mau ke toko magic shop ya? Kenapa kau tampak bingung begitu." tanya Chaerin yang ikut bingung karena Jyll.

Sampai di depan toko yang kemarin Jyll berhenti mengamati toko di depannya. Ia mengerutkan keningnya ketika melihat plang nama yang amat berbeda.

"Jyll kau tidak lupakan dimana alamatnya?" tanya Chaerin yang mampu menyadarkan kebingungan Jyll.

"Tunggu... Aku yakin Chae kalau ini tokonya. Tapi kenapa jadi toko penitipan hewan ya?" Jyll menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia yakin benar bahwa toko didepannya itu bernama magic shop. Tapi kenapa berubah menjadi toko penitipan hewan.

[Different Personality] °FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang