Chapter [09]

472 58 8
                                    

"Kim Namjoon-ssi?" panggil seorang wanita bersurai coklat dengan poni tipis di dahinya. Tak lupa senyum hangatnya mampu membuat pria bernama Kim Namjoon itu terpaku sejenak.

Lekas tersadar pria bernama Kim Namjoon itu lantas membalas senyuman wanita di depannya ini, beranjak berdiri untuk membalas tamu penting yang datang menemuinya. Dimple nya sungguh manis di pria bermarga Kim ini.

"Ne, benar. Kim Jiwon-ssi teman Lee Seung Hoon, benar?" tanya Namjoon ramah.

Kim Jiwon mengangguk masih dengan senyum manisnya, "Maaf mengganggu anda."

Namjoon menggeleng pelan, "Tidak, kebetulan aku juga sedang ada waktu luang. Ngomong-ngomong jangan terlalu formal. Aku merasa sangat tua jadinya hahah." Jiwon tersenyum mengangguk. Jika dilihat dari segi umur memang tak jauh berbeda, mengingat wajahnya yang juga masih sangat muda dan rupawan.

Alih-alih bertanya mengapa Jiwon bisa menemui Namjoon jawabannya adalah karena cerita Mino beberapa waktu lalu. Yaitu tentang kasus kecelakaan bus itu yang mengakibatkan Jiwon hilang ingatan. Song Mino mempunyai teman yang kebetulan bekerja di kepolisian, hanya saja ia tak menangani kasus tersebut.

Dan awalnya teman Mino bernama Seung Hoon itu tak mengijinkan untuk para korban tahu karena ini adalah rahasia kepolisian tentang kejanggalan itu. Namun mengingat Jiwon sangat ingin tahu dan menyangkut ingatan wanita itu akhirnya Mino bersikeras membujuk temannya. Dan berakhirlah Jiwon bertemu Namjoon, detektif yang menangani kasus ini. Seung Hoon tak mau ambil resiko dan akhirnya menyuruh Jiwon menemui Namjoon, rekan kerjanya.

"Eum.. Bagaimana jika kita mengobrol di cafe depan saja, kau datang sendiri?" tawar Namjoon.

"Tidak. Aku datang dengan seorang teman, dan dia sedang menemui lee seung hoon. Baiklah ayo."

-

"Jadi apa yang ingin kau ketahui?" tanya Namjoon membuka percakapan setelah mereka sampai dan duduk di salah satu bangku cafe dekat jendela.

Jiwon menyesap latte yang ia pesan, ada perasaan ragu yang melanda dirinya. Jelas dia ingat betul tentang kecelakaan yang menimpa dirinya. Walaupun saat itu dirinya dilanda rasa marah dan emosi yang tinggi saat mengendarai mobilnya ia masih ingat jelas bahwa ada yang tak beres dengan mobilnya.

Jiwon menggigit bibir bawahnya, "Begini.. Eum kau tahu kan diriku dalam kondisi hilang ingatan, ya aku tahu karena itu dampak dari kecelakaan yang menimpa diriku. Ada sesuatu yang harus aku ketahui."

"Lalu?"

"Sebenarnya apa benar itu murni kecelakaan? Atau ada sesuatu hal yang menyebabkan kecelakaan?" tanya Jiwon dengan hati-hati.

Namjoon mengrenyit sebentar lalu terkekeh. Berbeda dengan Jiwon yang tak mengerti. Kenapa Namjoon malah menganggapi seperti itu?

"Saat kau bertanya seperti itu aku merasakan bahwa kau terlibat langsung dengan kejadian ini." ujarnya mampu membuat Jiwon mematung begitu saja.

Jiwon terkekeh canggung, "Kau tahukan diriku memang terlibat langsung. Dan jelas sekali aku adalah korban." kilahnya sebisa mungkin. Sepertinya Namjoon sangat teliti, dan Jiwon harus hati-hati.

Kim Namjoon menggeleng, "Bukan seperti itu. Maksudku kau seperti berada diposisi 'itu'. Mungkin jika aku jelaskan kau tidak akan paham, kau perlu tahu jika isi kepalaku itu sangat berkelit." lantas Namjoon menatap Jiwon dengan senyum yang mungkin sulit di artikan.

[Different Personality] °FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang