Chapter [08]

548 59 10
                                    

Kim Jiwon's

Kenapa diriku harus berada ditubuh Jieun?

Kenapa harus  jieun? Dan kwon Jiyong?

Haruskah ku cari tahu permasalahan antara lee Jieun dan Kwon Jiyong?

Terasa aneh saja tak ada sebab yang mendasar jiwaku berada di diri Jieun. Haruskah ku bertanya pada seungri oppa?

Segala pertanyaan sering berputar dalam otakku. Aku hanya bingung apa kaitanku dengan Lee Jieun eonni. Aku memanggilnya eonni karena dia lebih tua 2 tahun dariku ternyata. Aku kira kita sepantaran. Ah aku rasa hubunganku dengan Kwon Jiyong baik baik saja tapi hatiku bertolak belakang. Seperti banyak yang ditutup tutupi.

Ku lihat buku kuning bergembok yang aku bawa dari rumah, aku rasa ini adalah buku diary eonni. Kubuka setiap halaman, hm.. Tulisan eonni sangatlah rapi. Maafkan aku eonni aku harus membuka ini dengan lancang.

11 April 2016

Hari pertama. Aku menyukainya, dimana dia mengantarku pulang walaupun dengan raut wajah sangat tak ikhlas tetap saja dia tetaplah lucu. Kuharap dia terus seperti itu agar tak ada yang menyukainya selain diriku.

18 Agustus 2016

Melihatmu menambah tatto dilehermu membuatku marah. Sedikit kecewa memang namun terperlahan aku malah menyukainya

ah. Tatto dilehernya itu.

Aku terus membuka lembar perlembar , membaca setiap tulisan tangannya. Hanya tulisan yang mencurahkan rasa senang dan sedih tak ada spesial. Dan itu semua ditujukan semuanya kepada Kwon Jiyong. Namun menginjak akhir ada tulisan yang membuatku sedikit tertarik. Dan kulihat itu adalah tulisan terakhirnya dalam diary ini.

5 Maret 2017

Ada aku , kau , dia haruskah?

°°°

Author's

Berkali-kali pria itu menghembuskan nafas beratnya, memijat pelipisnya yang terasa berdenyut akibat dari pikiran yang memenuhi seperti benang yang saling simpang siur tak tentu arah.

Ia merebahkan punggungnya kebelakang, pada kursi kerjanya, melonggarkan dasi yang seakan mencekik lehernya.

Hyung, sepertinya ada yang tidak beres dengan kecelakaan kemarin.

Polisi masih menyelidiki hal itu, dan ada yang janggal, Hyung.

Brak!!

"ARGHHH Sialan! Sialan! Sialan!"

Pria itu menggebrak meja cukup keras, tangannya mengepal erat memperlihatkan urat-urat nadinya. Nafasnya terengah-engah, rahangnya mengatup rapat dan tegas, terlihat jelas bahwa dia memendam amarah yang bergejolak dalam tubuh pria itu. Sorot matanya bahkan kini berubah sangat dingin, dan mengintimidasi.

Sesaat, emosinya perlahan reda, ia mengusap wajah lelahnya kasar, dadanya berkecamuk. Rasa benci, kecewa, marah semua bercampur menjadi satu dan hal itu perlahan reda menyisakan rasa menyesal yang amat dalam.

"Jieun-ah.. Mianhae, mianhae.." gumam pria itu menyembunyikan wajahnya dalam kedua telapak tangannya, gurat frustasi tercetak jelas.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat dia lagi-lagi menghela nafas, "Masuk." perintahnya dengan nada datar tak peduli.

Ia hanya melirik sekilas kearah pintu, dan matanya kembali kepada berkas berkas yang menunggu untuk ditanda tangani. Ketukan langkah high heels yang seseorang pakai, cukup membuat Kwon Jiyong, pria itu tahu siapa yang datang. Ia mengenal betul derap langkah pemilik high heels merah yang kini telah perdiri di depannya.

[Different Personality] °FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang