Chapter 5

21.1K 539 6
                                    

Mulutku menguap beberapa kali menghadapi pelajaran paling membosankan di dunia ini. Sebenarnya aku tidak memiliki masalah dengan pelajarannya hanya saja Mr. Frank yang sudah terlalu berumur berbicara saja sudah lamban seperti siput.

Ayolah Meghan tolol, siput lambat saat berjalan bukan saat berbicara.

Bunyi lonceng pertanda istirahat berhasil membuka mataku lebar-lebar. Nah ini dia yang ku tunggu-tunggu. Mr. Frank mengakhiri hidupnya--eh maksudku mengakhiri pelajarannya dan melesat keluar lalu diikuti oleh beberapa siswa sekelas ku. Aku membereskan mejaku dan menghampiri Elle dan Troye untuk pergi ke cafetaria demi memuaskan perutku yang sudah meraung-raung dari tadi.

" Cepatlah sedikit, kenapa kalian lambat sekali seperti kuda? ". Bibirku mengerucut setelah memprotes mereka berdua yang benar-benar lamban seperti tidak memiliki hasrat untuk hidup.

" Kuda itu cepat Meghan bodoh! ". Troye mencubit pipiku dan berjalan mendahului aku dan Elle. Di sepanjang koridor yang kami lakukan hanyalah menertawakan hal-hal kurang penting seperti kenapa manusia berjalan dengan kaki bukan dengan tangan?

Tapi tawaku lenyap begitu melihat Mr. Styles yang sedang berjalan dari arah berlawanan dengan wali kelas kami yaitu Ms. Lively. Mereka berbincang dengan tas kerja yang menggantung di tangan mereka masing-masing sambil terus berjalan. Begitu berada beberapa meter di depan kami Elle menyapa keduanya sedangkan aku hanya menyunggingkan senyum ku.

Oh, aku benci melakukan itu. Aku sangatlah munafik but munafik in a cool way.

Berusaha melupakan yang tadi, aku pun kembali fokus untuk menghabiskan waktuku dengan kedua sahabatku yang super menyenangkan ini.

☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀

" Menurut kalian aku cocok tidak menjadi kekasih Mr. Styles? ". Perutku mendadak mual mendengar pertanyaan tidak berbobot plus tidak masuk akal dari Troye. Astaga. Yang ku tahu Mr. Styles itu normal.

" Troye...dia normal, oke? ". Aku memutar bola mataku sedangkan kedua makhluk ini memicingkan matanya mungkin bertanya-tanya darimana aku tahu. Oh benar juga, aku pun belum menceritakan insiden semalam.

" Sok tahu sekali kau ". Troye mencibirku.


" So kalian mau dengar sesuatu? ". Wajah mereka berubah menjadi antusias, menatapku seperti sedang menatap daging panggang.
" Jadi, pesta yang ku hadiri semalam adalah pesta Mr. Styles. Rupanya aku sudah pernah bertemu dengannya waktu umurku masih sembilan tahun ". Mereka menjatuhkan rahang mereka tak percaya.


" Kau serius? ". Elle bertanya dengan curiga, dia ini selalu saja meremehkan ku.

" Serius "

" Pantas saja dia terlihat selalu ingin dekat denganmu ". Troye menimpali dan berakhir dengan keduanya yang terkikik geli melihatku.

☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀


" Guys aku mau ke toilet kalian duluan saja ". Aku tak menunggu jawaban mereka berdua melainkan langsung menerobos keramaian murid-murid yang mulut yang masing-masingnya komat-kamit menghalangi koridor. Terkadang aku berpikir untuk protes kepada kepala yayasan untuk melebarkan sekolah ini. Sudah seperti tempat konser saja penuh dengan kesesakan.


Tapi anehnya lorong menuju ke toilet selalu sepi alias tidak ada orang. Lagipula orang gila mana yang mau mengobrol di dekat toilet, yang ada hal-hal buruk akan terjadi.

Beberapa orang mengumpat padaku karena aku menerobos dengan kasar, terang saja aku sudah benar-benar tidak tahan untuk buang air kecil. Aku sibuk melotot pada mereka sambil mendorong pintu toilet. Namun kegiatanku terhenti saat aku menabrak seseorang dan aku langsung menghadap ke depan. Betapa terkejutnya aku melihat Mr. Styles yang kini tengah menyeringai cabul padaku.


My Bitchy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang