Chapter 11

12.1K 339 18
                                    

Sudah 5 hari berlalu semenjak malam itu, dimana aku kabur dari Zayn yang ternyata jauh berbeda dengan yang orang-orang pikirkan. Aku menghindar darinya dan pastinya memperbaiki hubunganku dengan kedua sahabatku yang sempat sedikit merenggang. Aku sama sekali tidak menyembunyikan cerita itu, mengatakan pada mereka tentang Zayn, terutama kepada Shawn. Dia sangat khawatir padaku dan berniat memberi Zayn pelajaran, namun aku melarangnya.

Jujur saja aku merasa hariku sangat buruk tanpa adanya Mr. Styles. Aku bahkan tidak tahu bagaimana mendeskripsikan bagaimana aku merindukannya. Dan hari ini Minggu kedua tanpa kehadirannya di sekolah. Aku sendiri masih bingung mengapa begitu membutuhkannya. Mungkin karena dia adalah teman baru.

Aku memutuskan untuk datang awal di hari Senin ini dan berupaya menjadi gadis yang sedikit ceria. Tadi Shawn yang mengantarku, jadi Zayn tidak bisa main-main lagi denganku. Begitu pun waktu pulang nanti, Troye bersedia mengantarku pulang. Aku sangat bersyukur memiliki orang-orang seperti mereka.

" Woah...ada sesuatu yang terjadi, huh? ". Elle menatapku tak percaya, wajahnya begitu cemerlang.

" Tidak terjadi apa-apa. Salah ya aku datang awal? "

" Astaga, tentu saja tidak! ". Dia memekik dan aku menutup telingaku.

" Ughh..Elle, pelankan suaramu! Oh ya dimana Troye? "

" Dia pamit ke toilet tadi ". Aku membulatkan mulutku pertanda mengerti dan tak lama orang yang baru saja kami bicarakan datang.

Haruskah aku menanyakan ini? Apakah hari ini merayakan hari bahagia sedunia? Kenapa semua orang begitu ceria dan justru tampak konyol? Bodohnya, aku juga begitu.

Troye mendekat padaku dan berbisik.

" Mr. Styles kembali lagi ke sekolah kita ". Bulu kudukku yang semulanya masih tidur langsung bangun karena bisikan dari Troye, seolah-olah Troye adalah hantu yang sedang menghasut bidadari sepertiku.

" Itu tidak lucu, Troye ". Dia mendesis kesal sementara Elle menatap kami bergantian dengan kebingungan.

" Kau tidak percaya? Dia memintaku untuk mengatakan dia menunggumu di belakang sekolah ". Katanya, masih dengan wajah yang betul-betul berbinar.

" Kalau kau sampai berbohong, aku bersumpah akan memotong penismu ". Troye menutupi selangkangannya dan aku segera bergegas ke belakang sekolah. Aku berjalan dengan cepat, dengan jantung yang berdebar-debar.

Sesampainya di sana, aku tidak menemukan siapapun, dan aku sangat kecewa. Troye memainkan perasaanku.

" Meghan? ". Aku membeku, suara itu sudah seminggu  ini menghilang dan aku tak percaya sekarang mendengarnya lagi tapi apakah ini nyata?

Akhirnya aku putuskan untuk menoleh ke belakang dan tampaklah pria yang selama ini aku rindukan. Senyumnya sangat menghancurkan ku.

Mr. Styles memelukku erat dan perlahan-lahan aku membalasnya.

" Kau berbohong padaku ". Ujarku, menaruh nada kesal dan aku setengah mati menahan agar air mataku tidak turun.

" Ya, lebih tepatnya membohongi semua orang ". Katanya dengan sangat santai dan melepaskan pelukannya.
" Aku tidak dipecat, hanya diberi waktu selama seminggu untuk berpikir, aku masih diberi kesempatan ". Katanya dan gadis batinku melakukan senam kebugaran jasmani dengan begitu bersemangat.

" Oke, baiklah. Lalu untuk apa kita bertemu disini? "

" Karena kau satu-satunya murid kesayangan ku ". Ku rasakan sebelah mataku yang berkedut, sempat-sempatnya dia menggoda. Dasar!

Aku hendak berbicara tapi bel sudah berbunyi, gadis batinku sudah berkeringat tapi masih saja bersenam ria. Karena apa? Karena pelajaran pertama adalah sains kan?

My Bitchy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang