3 months later
Hari ini Shawn pulang, aku tak dapat menyembunyikan senyumanku yang merekah dari bangun tidur seperti orang idiot. Dad sudah pulang sejak 3 hari yang lalu dan 3 hari ini pula aku merindukan kebersamaan ku dengan Harry, tidur bersamanya dan berpelukan sepanjang malam.
Tapi Harry pun tidak akan membiarkan hari berlalu begitu saja, dia datang ke kamarku setiap malam. Aku sudah melarangnya tapi dia sendiri tak dapat melawan keinginannya. Harry selalu datang berkunjung sebentar lalu kembali ke rumahnya.
Hingga detik ini pun tidak ada yang tahu soal hubungan kami, hanya Elle dan Troye. Aku sendiri juga tidak mengerti bagaimana pikiran Dad membiarkan anak gadis semata wayangnya ini tinggal bersama seorang pria yang justru bisa dibilang asing bagiku di awal. Dan keluarga Harry juga sepertinya tidak tahu menahu soal ini.
" MEGHAN! ". Aku tersentak dari lamunanku, melihat Shawn yang berdiri di ambang pintu sambil merentangkan tangannya. Aku berlari dan masuk ke pelukannya.
" A... Aku merindukanmu, Shawn "
" Aku juga, adikku yang bodoh ". Katanya lalu menjewer telingaku. Dad yang sedang menuruni anak tangga tertawa melihat kami.
" Welcome back to our home! ". Dad memeluk Shawn. Bulir air mata berada di ujung mataku namun aku segera menghapusnya. Aku tidak tahu ini tangisan atau mataku saja yang berair karena terlalu sering menyengir.
" Ah, pengalaman yang sangat menyenangkan ". Shawn menghempaskan tubuhnya ke sofa lalu meraih minuman di atas meja.
" Oh ya, Dad, kau tidak mencurigai Meghan dan Harry? ". Aku terkesiap di tempatku berdiri. Dua orang itu menatapku sekarang. Aku mulai berkeringat, jangan sampai Dad bertanya macam-macam. Awas kau Shawn!" Tidak, aku merasa Harry menjaga Meghan dengan baik, adikmu justru nampak lebih bersemangat sepanjang waktu. Kalaupun mereka memiliki hubungan yang spesial, Dad mendukung mereka ". Sungguh? Ini bukan mimpi kan?
" Benarkah? ". Tanyaku secara tak sadar. Shawn memasang wajah mengejek dan menunjuk-nunjuk ku dengan jarinya.
" Oh maksudmu kau benar-benar memiliki hubungan dengan Harry? "
" A-APA? Tentu saja iya, eh maksudku-- tentu saja tidak ". Well... habislah aku kali ini. Shawn dan Dad tertawa. Apakah aku harus mengakuinya? Tapi aku takut Harry tidak suka atau parahnya dia tidak setuju, apa bedanya?
" Sudahlah akui saja ". Dad mendesak ku. Aku memandangi kakiku sebelum mengatakan ...
" Ya, aku berkencan dengannya "
🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄
Harry berkunjung ke rumah sore ini tentunya dengan menampakkan diri kepada Dad dan Shawn. Mereka berbincang-bincang sedangkan aku berada di kamar dengan perasaan tidak karuan. Baru kali ini aku merasakan bagaimana rasanya keluargamu sedang mengobrol dengan kekasihmu sendiri.
Aku yakin Dad tidak akan bicara macam-macam karena dia sudah mengenal Harry dan keluarganya. Setidaknya itu sedikit menenangkan ku.
" Ha--harry? "
" Hmm? ". Dia menutup pintu kamarku. Aku memelototinya. Apa dia gila? Dad dan Shawn berada di rumah ini.
" Hey, kita bisa mengobrol diluar ". Aku menarik tangannya tapi dia tidak mau bergerak sama sekali.
" Untuk apa? Dad dan Shawn baru saja pergi ". Katanya dan aku kegelian. Ya, Harry menggelikan memanggil Dad dengan sebutan yang sama denganku.
" Pergi kemana? ". Dia menggidikkan bahunya.