Taehyung duduk di sofa mewah rumahnya.
Ditemenin sama orang tuanya, dia natap lurus ke depan."Mamah mau kenalin kamu seseorang. Dia hebat, dia juga bawa istri, ah bukan tapi calon istri"
Taehyung masih natap lurus ke depan.
Dia males ngomong karna orang tua nya ke sini cuma mau ngenalin seseorang yang menurut mereka hebat.Duhhh males banget gue !
"Kamu harusnya kaya dia Kim. Kapan kamu dewasa huh ? jangan sempit mulu pikirannya"
Nih papah kenapa lagi dah
"Kalau kamu gini terus, Kita semua mau gak mau harus maksa kamu pindah ke Lombok"
Kakak kenapa ikut-ikutan sih
"Iya iyaaaaa"
Ahhh salahin ae terus 😑
"Permisiii om tante ?"
tiba-tiba suara itu ngalihin perhatian mereka semua.
Taehyung mangap.
Dia ngedip beberapa kali dan nutup mulutnya.Ini gak mungkin !
Dia natap dua orang yang lagi senyum ke arahnya.
Dimana dua orang itu adalah Jungkook sama Yerin yang saling gandengan tangan."K-kalian..."
Semua orang keliatan bingung.
"Hai ? Taehyung ? apa kabar ? Yerin udah jadi tunangan gue lhoh"
Taehyung melotot.
"APA ?? HAH ?"Gak... ini gak mungkin... enggak!
GAK MUNGKIN !
GAK MUNGKIIIIIIIIIIIINNNNNN !!!!
..
.
.
"TAEHYUNG ?"
.
.
.
"WOOOOOY BANGUN WOOOOYYY"
Taehyung buka matanya cepet.
Keringet dingin udah menuhin dahi sama badannya.Dia diem sejenak sambil natap muka orang yang gak asing di depannya.
itu Jimin.
"Huaaaaaaaaa"
si Taehyung malah teriak.Jimin ngejauh.
"Ebuset!"
"Anjir lo ngapain hah ?"
"Apaan si ? lo sendiri kenapa coba tidur sambil teriak-teriak gitu?"
Muka si Taehyung cengo, dia natap sekeliling.
Ada Namjun , Jin, Jimin sama Hoseok yang lagi natap dia aneh.
Taehyung ngehela nafas sambil ngomong,
"Ahhh syukurlah cuma mimpi""Lo kenapa sih hah ? mimpi basah ?" - Jin
"Anjirlah Jin" - Hoseok
"Eh gue lebih tua ya! yang sopan lo" - Jin
"Ohoho selaw bosqyuuu" - Hoseok
"Eh ini jamber?" - Taehyung
"Udah mau dzuhur" - Hoseok
"Ebuset? Serius lo?" - Taehyung
"Serius." - Hoseok
"Lah anjir bolos dong kita?" - Taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
Seniorku || Kth;
Fanfiction(WARNING !!! SLOW UPDATE!!) Berawal dari gue pindah sekolah, gue kira dengan sekolah baru bisa buat gue lebih baik, ternyata jauh beda sama apa yang gue pikirin. Dan hari-hari gue ngerasa buruk dengan hadirnya senior cabul tukang bully yang bernama...