part 29

603 60 4
                                    

" A...apa? Kenapa? " Tanya Guanlin.


Jihoon pun berdiri dan merapikan bajunya.

" Gua nggak tau. Gue di kasih tau semalem, " jelas Jihoon.
" Tapi hoon Tante Baek Ama Om ceye kan setuju kalo kalian pacaran. Tapi kenapa malah di jodohin?" Tanya Guanlin.

" Huh."

Jihoon pun menceritakan semuanya pada Guanlin.

***
Flashback

Jihoon baru pulang dari kampus dan akan naik ke kamarnya.

" Jihoon. "

Jihoon menghentikan langkahnya dan menghampiri Chanyeol yang sedang duduk di sofa sambil melipat kedua tangan di dada.

" Wae appa?" Tanya Jihoon.
" Duduk, " pinta Chanyeol.

Jihoon pun duduk di depan Chanyeol.

Tidak beberapa lama Baekhyun datang membawa segelas kopi dan duduk di sebelah Chanyeol.

" Gimana hubungan kamu sama Nayeon?" Tanya Chanyeol.
" Baik pa emang kenapa?" Tanya Jihoon.

Chanyeol mengambil gelasnya dan meminum kopi di dalamnya.

' tuk'

Chanyeol pun Kembali menaruh kopinya di atas meja.

" Akhiri hubungan kalian, " pinta Chanyeol.
" Apa?!!! Tapi kenapa?" Tanya Jihoon.
" Karna appa sudah menjodohkan kamu anak salah satu teman dekat appa," jelas Chanyeol.

" Tapi kenapa?!! Kemarin appa mendukung hubungan ku dengan Nayeon tapi kenapa malah seperti ini!!!" Bentak Jihoon sambil berdiri.
" Jihoon duduk, " ucap Baekhyun.
" Tapi...-"

" Duduk, " potong Baekhyun..

Jihoon pun kembali duduk dan menatap tajam ke arah Chanyeol.

" Keputusan appa sudah bulat dan tidak bisa diubah lagi. Eomma mu pun sudah setuju dan besok malam, kita akan bertemu dengan calon istrimu, " jelas Chanyeol.

'bruk'

Jihoon memukul meja dan langsung berdiri.

" Aku tidak mau menikah kecuali dengan Nayeon!!!" Bentak Jihoon.
" Tapi ini demi kebaikanmu Jihoon!!!" Balas Chanyeol.

Jihoon diam sambil mengatur nafasnya..

" Eomma harap kamu mengikuti keinginan eomma dan appamu ini Hoonie," ucap Baekhyun..
" AKU BENCI KALIAN, AKU SELALU MENURUTI KEINGINAN KALIAN TAPI KALIAN PIKIR ITU HANYA SEKILAS ANGIN?!!!!" TERIAK Jihoon.

" Jihoon eomma mohon ," ucap Baekhyun dengan lembut.
" Terserah. "

Jihoon langsung naik ke atas kamarnya dan membanting kuat pintunya.

" AKU BENCI KALIAN EOMMA APPA!!!!" teriak Jihoon dari dalam kama.

Flashback end

***

" Gue bingung Lin. Di satu sisi gue masih sayang ke Nayeon tapi di sisi lain.....gue juga nggak mau nyakitin eomma appa gue," lirih Jihoon.

Guanlin menepuk bahu Jihoon.

" Gue ngerti Hoon. Dan sorry kalo gue ngepukul Lo tadi," ucap Guanlin.
" Thanks Lin, " ucap Jihoon sambil memeluk Guanlin.

***

" Nayeon, " sapa Luhan yang sedang duduk di sofa sambil meminum segelas teh.

Nayeon pun berusaha tersenyum dan menyembunyikan kesedihannya.

" Kemari lah nak, " ucap Luhan.

Nayeon pun menghampiri Luhan dan duduk di sebelahnya.

" Hari ini appa mau pulang," jelas Luhan kepada Nayeon.

Selama seminggu Sehun berada di Gangnam untuk mengurusi perusahaannya di sana.

" Bagus lah kalo begitu, " ucap Nayeon sambil berusaha tersenyum.

Luhan mengelus kepala Nayeon dengan lembut.

" Kamu kenapa Yeon?" Tanya Luhan.

Seketika air mata Nayeon kembali turun.

Luhan langsung memeluk anak satu-satunya itu dan mengelus kepalanya.

" Apa Nayeon hanya pantas jadi mainan saja eomma?" Tanya Nayeon.
" Kamu bukan mainan Nayeon, siapa yang berani memainkan anak eomma tersayang ini khem. Katakan siapa?" Tanya Luhan.

" Kalo Nayeon bukan mainan, kenapa harus Jihoon yang memainkan perasaan Nayeon eomma," ucap Nayeon sambil memeluk Luhan.

Luhan pun ikut merasakan kesedihan anaknya itu dan meneteskan air matanya.

Luhan mengelap air matanya dan melepas pelukannya pada Nayeon.

Tangan kiri Luhan memegang bahu Nayeon, dan tangan satunya lagi mengelus rambut Nayeon.

" Lupakan Jihoon dan mulai hidup barumu dari awal Yeon. Anggap jika kau tidak pernah mengenal atau pun bertemu dengan Jihoon lupakan dia Nayeon dan cari pria yang lebih baik di luar sana. Mengerti?" Tanya Luhan.

Nayeon pun mengangguk dan tersenyum.

" Sudah tidak usah menangis Nayeon. Cepat ganti bajumu sebentar lagi appamu akan datang. Apa kau tidak malu berpenampilan seperti ini di depan ayahmu?" Tanya Luhan.

Nayeon pun mengagguk dan tersenyum.

Ia segera naik ke kamarnya dan mengganti bajunya.

" Semoga kamu akan selalu bahagia Nayeon."

****

You, me, and him (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang