part 22

643 65 4
                                    

" Eh nek lampir Lo ngapain di sini?" Tanya Daehwi.
" Ini mal bukan punya bapak Lo jadi gue bebas mau ke sini kapan aja, " jawab Jennie.

" Eh Jen, " panggil Jihoon.

Jihoon pun menoleh dan menemukan sahabatnya beserta Nayeon, Lucas dan teman lainnya.

" Kamu ngapain di sini?" Tanya Jihoon.
" Nggak papa cuman mau nyapa sahabat aja, " jawab Jennie dengan nada lembut.
" Oh. "

Para member Wanna one, Sana, Jihyo, Bambam, Cris dan Lucas sudah menatap tajam ke arah Jennie sementara Nayeon hanya menundukkan kepalanya.

" Kita boleh gabung?" Tanya Jennie.
" Boleh, " jawab Guanlin.

Semua orang menatap tak percaya ke arah Guanlin. Jennie segera menarik Jihoon untuk duduk di sebelahnya.

" Eh kita pergi ke mal keluarga gue aja. Mumpung baru di buka, " jelas Guanlin.
" Eh ikut donk," ucap Jennie.

" Bolehnya cuman tujuh belas  orang tapi satu orang udah perduli jadi batasnya cuman untuk enam belas orang," ucap Guanlin sambil melirik ke arah Jihoon.

Guanlin segera mengambil tasnya dan keluar dari restoran di susul oleh yang lain.

" Udah Hoon mendingan kita makan aja, " ajak Jennie.

Jihoon pun mengangguk dan mulai memakan makanannya.

Aktivitas Jihoon terhenti saat mendengar suara dirinya sendiri.

" Heh jalang Lo ngapain pacar gue hah????!!!! Dasar cewek murahan nggak ada harga diri!!! "

" Nggak usah sok polos deh Lo kalo sebenernya Lo tu cuman jalang murahan!!!"

" Jihoon!!!" Panggil Jennie dengan nada tinggi.
" A.... Kenapa?" Tanya Jihoon .
" Makanannya dimakan jangan ngelamun aja ntar dingin makanannya, " jelas Jennie.
" Oh ok. "

***

Keesokan harinya ~

Nayeon berjalan di sekitar koridor sepi hingga ia merasa tangannya di taati seseorang ke arah Rootpod.

" Jihoon lepasin, " ucap Nayeon.

Jihoon menghempaskan tangan Nayeon ketika mereka sampai di Rootpod.

Jihoon memegang kedua bahu Nayeon dan menatapnya lekat.

" Lo semalem kemana? Lo tau gue cemas tau nggak?!!! Hah??!!!. Kalo mau pergi bilang dulu jangan bikin orang cemas gue hampir semaleman nggak bisa tidur karena mikirin Lo yeon!!!" Bentak Jihoon.

Nayeon hanya menunduk sambil menahan air matanya.

" Gue mohon jangan ulangi lagi, " ucap Jihoon dengan nada memelas.

Nayeon merasa senang saat mendengar Jihoon mengkhawatirkan nya. Tetapi hati Nayeon juga sudah terluka karena Jihoon menyebutnya dengan sebutan ' jalang '.

Nayeon menurunkan kedua tangan Jihoon dari bahunya dan menatap Jihoon dengan mata berkaca-kaca.

" Lo nggak perlu ngekhawatirin gue lagi. Gue bukan siapa-siapa Lo dan gue cuman numpang di rumah Lo gua nggak butuh ke khawatiran Lo. Gue cuman nggak pengen ngebuat Lo repot dan makasih atas segalanya. "

Setelah mengatakan hal tersebut Nayeon meninggalkan Jihoon yang menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.

" Dek."

Jihoon pun menoleh dan menemukan Jungkook.

" Kak Jungkook, " ucap Jihoon.
" Maaf kalo kakak ngumping atau ikut campur urusan Jihoon sama Nayeon . Kakak udah denger masalah kalian," jelas Jungkook.

Jungkook pun ikut memegang kedua bahu Jihoon dengan tatapan memohon.

" Nayeon itu nggak seperti yang kamu kira. Dia lemah Hoon kakak sadar itu. Kakak harap kamu segera memperbaiki diri sebelum semua nya terlambat, " ucap Jungkook sambil tersenyum.

Jungkook menepuk satu bahu Jihoon dan pergi meninggalkan Jihoon sendirian.

Sebelum semuanya terlambat

***

Nayeon turun dari tangga tergesah - gesah tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.

' greb '

Tubuh Nayeon di tarik seseorang dan memeluknya.

" Lucas, " lirih Nayeon.
" Gue tau Lo sakit Yeon. Tumpahin aja seluruh kesedihan Lo jangan di pendam sendiri, " jelas Lucas.

Nayeon pun mulai menangis di pelukan Lucas sementara Lucas terus memeluk erat Nayeon.

" Hiks... "

Lucas terus menepuk pelan bahu Nayeon untuk menenangkannya.

***

Di lain sisi

Terlihat seorang yeoja sedang berdiri sambil menempelkan ponsel di telinganya.

" Jadi kau berselingkuh dengan Park itu? "

" Aniya untuk apa aku berselingkuh dengan pria itu."

" Tapi aku dengar dari teman ku kau kembali kepada si Park?"

" Tidak aku hanya bersahabat dengannya. "

" Kau serius?"

" Ne aku serius. "

"  Baiklah aku tutup dulu.  Bye baby."

" Bye ....."

Wanita itu menggenggam erat ponselnya dan tersenyum smirk nya.

" Huh aku lelah dengan semua sandiwara ini,"

You, me, and him (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang