Eps 31. Pertemuan Pertama

3.8K 151 0
                                    

"Duh Mak, gue capek Mak capek!" Avea menghempaskan badannya ke kursi disebelah Gladis.

"Lo pikir lo aja yang capek? Gue iya!" Gladis masih mencoba mengatur nafasnya.

"Ini kan masih ujian praktek hari kedua masa kita diginiin?" tanya Avea bernada dramatis.

"Kalo lo nggak ngelempar pala Pak Suryo yang tadi lagi jelasin pake sendok ya gak bakal gini!" jelas Gladis dengan nada jengah.

"Itu kan gak sengaja kelempar Mak," Avea menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh kalian gak ujian praktek?" tanya seseorang dari arah kanan mereka.

"Ini lo pacar lo bego banget! Masa tadi pas Pak Suryo lagi jelasin upraknya gimana nih anak malah asik main lempar-lempar sendok atraksi gitu, eh tau tau pas gue gak sengaja nyenggol pundaknya sendok yang dipegang reflek dilempar kenceng eh kena tuh pala Pak Suryo," cerita Gladis panjang lebar, Avea hanya menunduk malu sambil sesekali menunjukkan cengiran tak bersalahnya.

"Astaga Avea!" ucap Vero penuh frustasi.

"Yaudah ayo ikut gue, gue bisa jelasin ke Pak Suryo biar nilai lo pada gak kosong!" lalu Vero menggandeng tangan Avea, ia pun pasrah mengikuti langkah Vero begitu juga Gladis.

"Ini orang emang bener baik atau fake?" batin Gladis.

"Gue nggak boleh bimbang, inget tujuan utama lo Dis!" lanjut gumamnya dalam hati.

Setelah sampai ditempat ujian praktek tadi, Vero langsung menjelaskan kepada Pak Suryo detail kejadiannya. Akhirnya Avea dan Gladis dibolehkan mengikuti ujian praktek, tetapi dengan syarat pulang sekolah mereka dihukum.

"Ah ini mah gara-gara lo Ve, harusnya abis ujian praktek gue bisa pulang bisa belajar!" gerutu Gladis.

"Maafkanlah anakmu ini Mak!" Avea menangkupkan tangannya di atas kepalanya tanda minta ampun.

"Udah ah! Ayo ke kantin dulu gue haus!" Gladis lalu berjalan mendahului Avea.

Ditengah perjalanan mereka sama-sama berhenti, saling berpandangan lalu melakukan hal yang sama. Mereka mengintip kelas kekasih mereka.

"Duh Mak Babe Dika ganteng ya kalo lagi serius ngelihat mikroskop gitu?" ujar Avea dengan lirih.

"Bego lihat ono pacar lo! Jangan pacar gue, lagian yang diliat tuh bakteri kayak lo bukan mikroskopnya!" jawab Gladis setengah kesal.

"....." hening Avea tak menjawab ocehan Gladis.

"Ve lo kena..." Gladis menoleh ke arah Avea.

"Dis.. Gue kudu apa nih lihat begonoan?" Avea menunjuk keberadaan Vero dengan seorang cewek lain.

"Lo sakit hati Ve?"

"Kayak cenut-cenut ditusuk gitu ini Mak!" Avea sembari memegang perutnya.

"Bego! Tuh namanya lo laper!" Gladis menarik tangan Avea untuk segera menjauh dari kelas itu.

"Apa kabar hati lo Ve?" tanya Gladis kembali ketika mereka berada dibangku kantin.

"Dis gue sakit hati!" seketika tangis Avea pecah ia menghamburkan dirinya memeluk Gladis.

Bagaimana Avea tidak sakit hati bila melihat kekasihnya sangat serius mengajari cewek lain apalagi posisi mereka, bahkan Vero seperti memeluk cewek itu dari belakang.

"Gue serasa dibohongi, perasaan setau gue Vero anti bahkan takut banget deket cewek, tapi apa?!" Avea mengusap air matanya, ia tidak mau terlihat lemah.

"Dis, sebenernya Seva itu siapa? Dia anak baru tapi kok akrab banget sama Vero!" tanya Avea dengan nada serius.

"Gue ceritain tapi lo jangan potong ya!" lalu Gladis mulai membuka mulutnya untuk menceritakan semuanya.

SAVEA - [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang