10

2.4K 209 15
                                    

"Awww......sshhh....sakiiitttt....."

Arsen mendengus dan menatap Ana sinis.

Ana mengusap pantatnya yang terasa sakit karena terhempas ke lantai. Dan itu karena perbuatan Arsenio! Kejam!

Sialan Kak Arsen, setelah berlagak sok mesra tadi, sekarang malah melakukan KDRT. Apa sih maksud Kak Arsen?

"Kejam banget sih Kak. Sakit tahu!" Ana pun bangkit berdiri dan menghentakkan kakinya kesal. "Perasaan tindak kekerasan tidak termasuk dalam perjanjian."

"Itu yang akan kamu dapatkan jika kamu bermain api di belakangku. Yang ini hanya peringatan saja. Aku gak suka kamu dekat-dekat dengan adikku. Paham?"

Apa katanya? Peringatan? Yang ini saja sudah bikin sakit. Gimana kalau dia bertindak lebih dari ini? Bisa mampus aku.

"Itu hukuman untukmu." Ucap Arsen sekali lagi.

Apaan sih, kakak adik hobinya kok menghukum gue sih. Dasar kakak beradik pada sarap, omel Ana dalam hati.

"Oh ya, ini untukmu. Kemarin aku syuting di London. Jadi aku beliin kamu ini." Arsen memberikan paperbag besar kepada Ana.

Dengan tidak sabar Ana membuka paperbag itu dan sedetik kemudian dia menjerit kesenangan setelah melihat isinya. Bayangkan saja dia dibelikan  tas Prada Bibliothèque watersnake-paneled leather tote warna putih yang harganya lebij dari 30 juta, yang memang sudah lama diincarnya. Original bok.

Ana melompat kesenangan sambil memeluk Arsen. Lupa sudah dia dengan perlakuan Arsen tadi kepadanya. "Makasih Kak. Aku suka banget sama tasnya."

"Ckk....dasar matre." Dengus Arsen. "Baru dikasih itu saja kamu sudah lupa kalau aku sudah bikin pantat kamu sakit."

"Itu tak seberapa dibanding hadiah yang kakak kasih....hehehe..."

Arsen mendengus.

"Besok kakak mau pergi syuting lagi ke Paris selama seminggu. Kamu ikut kakak. Jadi siapin segala keperluan kamu."

Mendengar kata Paris, Ana pun semakin kesenangan. Bayangkan saja, dia belum pernah sekalipun pergi ke luar negeri dan tiba-tiba di ajak ke Paris selama seminggu. Ohmaigot....pasti sangat menyenangkan.

Mata Ana berbinar-binar karena bahagia bakal jalan-jalan ke luar negeri. "Serius, Kak?"

"Ngapain aku bohong."

"Cihuuuyyyy....." Ana melompat-lompat sangkin senangnya. Arsen hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Ana yang persis anak kecil saja. Matanya melirik ke arah jendela, melihat mobil adiknya yang melaju kencang. Senyum miring menghias wajahnya.

###

Azka menghentikan mobilnya di pinggir pantai kemudian keluar dari mobilnya.

"Aaaaarrrgghhhh......." Teriak Azka sekuat-kuatnya untuk menghilangkan sesak di dadanya.

Setelah berteriak sepuasnya, Azka menundukkan wajahnya dan mengepalkan kedua tangannya erat-erat sambil memejamkan matanya rapat. Sungguh hatinya sangat sakit melihat Ana bersama pria lain. Dari dulu hingga sekarang hanya rasa inilah yang ia dapatkan dari Ana. Rasa sakit. Dulu dia bersaing dengan om-om kaya yang lebih disukai Ana daripada dirinya yang dikira Ana miskin. Tapi kini cobaannya malah lebih berat lagi karena Ana sudah menikah. Menikah dengan abangnya. Tapi kenapa rasa cinta ini semakin kuat setiap ia melihat Ana. Padahal dia sadar dan tahu kalau Ana tidak terjangkau lagi olehnya.

"Aku harus melupakannya....Aku harus melupakannya....aku harus melupakannya...." Rapal Azka berulang-ulang. "Sebaiknya kuterima perjodohan dengan Hanim. Hanim gadis yang baik dan soleha, dia akan menjadi istri yang baik. Dan mungkin dia bisa menghapus Ana dari hatiku."

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang