"Yuuhuuuu.....helloowww......ada yang mau dengar gak gosip terhot hari ini." Ucap Yuni yang begitu masuk langsung teriak-teriak. Yuni ini mulutnya udah kayak lambe turah yang tahu saja informasi terupdate di kantor.
Semua pegawai bagian marketing itu langsung menoleh ke arahnya. Yuni berdiri di tengah-tengah dengan tangan bersedekap dan tersenyum-senyum gaje.
"Gosip apaan? Gosip kalau si Boy akan diangkat jadi bos kita yang baru. Ckk, basi tahu." Tukas Reni sambil menepis tangannya di depan wajahnya.
"No no no.....ini lebih howt." Sahut Yuni dengan suara serak saat mengucapkan kata howt.
Ana langsung menunjukkan ekspresi mau muntah melihat Yuni. "Berita apaan sih. Buruan dong kasih tahu, jangan bikin kita-kita penasaran."
"Lo lo pada siap-siap dandan cantik ya, karena sebentar lagi CEO baru perusahaan ini akan tiba. Langsung dari Amerika. Dan kabarnya baiknya, CEO baru kita masih muda banget, dan yang paling penting......dia lajaaaannnggg....ohmaigot..." Teriak Yuni sambil bertepuk tangan.
Reni dna Ana langsung mendekati Yuni.
"Lo gak bohongkan? Tahu darimana lo." Tanya Reni si janda gatel penasaran.
"Gak penting gue tahu darimana. Yang pasti gue mau dandan cantik dulu menyambut bos baru. Mana tahu yaaa....kali aja nih yaaa....sang CEO naksir gue. Udah, minggir semua, gue mau ke toilet dulu. Dan lo Ana, masa sih lo gak tahu soal ini, lo kan menantu pemilik perusahaan." Yuni pun berlalu dari ruangan.
Hmmmm....apa itu artinya mertuaku pensiun ya. Tapi, kenapa aku sama sekali gak tahu ya. Tapi siapa yang gantiin mertuaku? Kenapa bukan suami aku yang merupakan putra mereka? Masa sih orang lain. Aku memang baru 3 bulan jadi menantu mereka, ya mungkin itu sebabnya aku gak tahu apa-apa, aku belum begitu dekat dengan mereka. Aku jadi penasaran nih.
Ibu Sita, menejer marketing di divisi ini memasuki ruangan. "Anak-anak, sekarang juga kita turun ke lobby untuk menyambut calon CEO baru perusahaan. Cepetan, sekarang juga."
Ana dan Reni pun bergegas turun ke lobby. Di lobby ternyata semua pegawai sudah berdiri dengan rapi. Ana berdiri di barisan paling akhir, karena dia kalah cepat dengan teman-temannya yang berlomba ambil posisi di barisan pertama.
Tak lama kemudian, Abbas Aldric, pemilik perusahaan bersama seorang pria muda yang memakai jas hitam dan empat pengawal berseragam hitam masuk ke lobby. Para wanita semua mengangakan mulutnya karena terpesona dengan pria tampan yang berjalan di samping Pak Abbas Aldric. Tak terkecuali Ana, tapi Ana bukan terpesona melihat ketampanan pemuda itu, tetapi karena terkejut setelah melihat siapa pria itu.
Hahhh! Dia...diakah yang akan jadi CEO di sini? Mati aku!
Ana segera menundukkan wajahnya agar pria itu tidak melihatnya.
Rombongan itu akhirnya melewatinya dan dia bernafas lega. Tapi tiba-tiba saja rombongan itu berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri dan membalikkan badan menghadap ke arah para pegawai.
"Perhatian semua, perkenalkan, pria di sebelah saya adalah CEO yang akan menggantikan saya, namanya Azka Aldric. Tolong kerjasamanya agar dia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik demi kemajuan perusahaan kita."
Semua karyawan memberikan tepuk tangan. Namun Ana lebih terkejut lagi karena tiba-tiba menyadari bahwa nama belakang pria muda itu sama dengan nama mertuanya. Apa itu artinyaaa....Tidak! Ana pun menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menyangkal apa yang ada di kepalanya.
"Ana, kamu ikut." Ucap Pak Abbas, mertuanya.
Mau tak mau Ana mengangkat wajahnya. Dan matanya langsung bertubrukan dengan manik mata hitam kelam milik Azka. Azka terlihat terkejut melihatnya, namun sedetik kemudian wajahnya kembali datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW DULU (PRIVAT ACAK) Iriana Balqis, gadis muda yang rapuh tapi angkuh. Hidup sebatangkara tanpa kerabat dan miskin membuat Ana, nama panggilannya, yang semula adalah gadis baik-baik dan pendiam, banting setir menjadi gadis genit da...