Tema dan judul boleh sama
-Lydia
***
PAGI hari semua siswa sudah berkumpul di lapangan. Akan ada pemberitahuan tentang lomba antar kelas dari guru pembimbing. Semua siswa memakai baju olahraga sesuai dengan pemberitahuan kemarin. Lydia sudah baris di dekat Desy. Desy yang sudah baris dari tadi masih membaca buku novel, Rido disebelah Lydia lagi ngelamun, dan Hilman lagi mengaruk-garuk rambutnya. Wendi dibelakang Lydia lagi komat-kamit, mungkin lagi berkomunikasi dengan makhluk halus.
"Semuanya mohon perhatiannya. Saya Pak Bejo."
"Yaaa ... Bejo ... hahah ...." Teriak salah satu anak.
"Diam ... yang tadi berbicara saya akan hukum lari 100 kali di lapangan. Saya Pak Bejo guru olahraga kelas dua belas ingin menyampaikan tentang lomba ini," kata Pak Bejo.
"Lomba estafet terdiri dari lima orang. Kalian pasti sudah tahu caranya. Jadi yang akan bertanding kelas sepuluh dulu, terus kelas sebelas dan kelas dua belas. Pemenang dari kelas sepuluh, sebelas, dan dua belas akan tanding lagi untuk menentukan juara."
"Terima kasih ayo kita mulai kelas sepuluh," lanjut Pak Bejo.
"Berarti kita lawan kakak kelas kalo masuk final. Udah pasti kalah lah," bisik Rido.
"Iya gak adil banget. Liat aja tuh kakak kelas body nya menakutkan. Yang cowok kekar, yang cewek body goals," sahut Lydia.
"Hai semua, saya Zaki ketua OSIS. Saya yang akan membantu membimbing lomba estafet. Semua perwakilan kelas ke lapangan untuk bersiap," Zaki ketos sudah di lapangan membawa bendera.
Lydia, Seli, Karim, Rido, dan Wendi di lapangan. Mereka berlima belum latihan sama sekali, tetapi Lydia orang paling percaya diri sedunia selalu memberikan semangat.
"Yeayyy, Harus menang yaa, semangat," teriak Hilman.
"Lyaaa ... lo pasti larinya cepet, pas ada makanan di rumah gue aja langsung cepet larinya," kata Desy.
"Gue paling belakang. Rido lo yang pertama. Seli lo kedua. Terus Karim, terus Wendi oke. Kita harus menang."
Mereka mengambil posisi masing-masing. Begitupun kelas yang lain. Kelas lain terlihat sangat siap ikut lomba.
"Semuanya siap diposisinya. Saya yang akan memberikan aba-aba." Zaki sudah diujung lapangan membawa benderanya.
"Bersedia ... awas... ya ...!!!!"
Rido berlari sangat cepat sambil membawa tongkatnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama Rido sudah memberikan tongkat ke Seli.
"Ini Sel, CEPET!!!!!!" Rido memberikan tongkatnya ke Seli. Seli cewek tukang gosip dan cabe-cabean kelas, mana mungkin bisa lari sangat cepat.
Ternyata Seli larinya sangat cepat. Ternyata cabe-cabean larinya sangat cepat sekali. Semuanya langsung menatap Seli yang memimpin lari.
"Wow ... gila ... gue gak nyangka, larinya cepet banget," Kata Lydia yang masih menunggu di paling akhir.
Seli sudah sampai dan memberikan ke Karim. Karim anak gendut dan suka makan di kelas, Bu Sari salah milih kayaknya. Pasti ketinggalan jauh kalau Karim yang lari.
"KARIM!!!! Kalo lo menang gue traktir bakso dua mangkok!" kata Wendi. Begitu mendengar makanan Karim langsung lari cepat. Larinya cepat banget, walaupun badannya gendut bisa memimpin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lydia (END)
HumorSINOPSIS: Siapa yang tidak mengenal Lydia. Kita bisa sebut dia sebagai artis papan jalan. Penampilan, tingkah laku, dan gaya bahasa yang berbeda membuat tertarik semua orang. Kecantikannya menyilaukan wajah. Kejadian langka dan tidak terduga mempert...