Cerah berganti gulita
Begitupun benci bisa menjadi cinta-Lydia
***
Hari ini adalah hari yang paling membingungkan. Mengapa Reza begitu nekatnya menembak Lydia? Secepat itukah Reza memiliki perasaan cinta ke Lydia? Memang Lydia itu bisa dibilang perfect, semua cowok pasti suka sama Lydia. Mengapa Reza bisa muncul begitu saja?
Malam hari yang sunyi dan senyap. Hawa yang dingin terasa disetiap kulit. Lydia hanya membaringkan tubuhnya di kasur yang kurang empuk. Padahal hari ini tidak ada pelajaran olahraga, tetapi Lydia sangat lemas.
Lydia mengambil buku catatan kecil dan pulpen yang sudah ada disebelahnya. Kini Lydia berubah posisi menjadi tengkurap. Lydia menuangkan perasaannya melalu puisi.
Lawannya pagi adalah malam
Lawannya Lydia adalah RezaLydia spontan menulis Reza. Sekarang pikirannya dipenuhi dengan nama Reza. Mengapa jadi memikirkan reza terus? Akhirnya dia mencoret nama Reza. Lydia melanjutkan menulis puisinya.
Lawannya pagi adalah malam
Cerah berganti gulita
Begitupun benci bisa menjadi cinta
Perasaan macam apa ini?Sekarang Lydia malah ke makan sama puisinya sendiri. Benar juga kalau benci bisa saja menjadi cinta. Tapi Reza itu sudah membuat Lydia membencinya sangat mendalam. Tapi ada perasaan yang aneh ketika Reza menembak di depan lapangan. Itu moment yang tidak bisa terlupakan. Apalagi ketika diberi cokelat besar.
Lydia hanya mengacak-acak rambut. Bingung banget, coba aja Tama menyatakan cinta ke Lydia, Sivan mungkin hanya menganggapnya teman. Yang menjadi pertanyaan lagi. Apakah Lydia mencintai Tama? Sepertinya Lydia masih beradaptasi dahulu.
Karena pikiran Lydia sudah tidak bisa diatur, Lydia akhirnya tidur. Semoga besok sekolah tidak ada hal macam-macam.
📝📝📝
Lydia bangun tidur dengan keadaan buluk dan berantakan. Lalu dia beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan malas ke kamar mandi. Lydia membersihkan diri dulu. Setelah selesai mandi, Lydia memakai seragam dan siap!
Setelah berpamitan dengan ibunya, Lydia langsung lari menuju sekolah. Padahal masih terlalu pagi, tetapi Lydia lari kencang bahkan sampai tersandung polisi tidur.
"ADUHHHH SAKITTTTT!!!!" teriak Lydia sekencang-kencangnya. Semua orang langsung menghampirinya.
"Bantu-bantu, itu dia jatuh, kayaknya kakinya terkilir," kata salah satu orang.
"Awas, permisi bu, permisi pak," ada seseorang yang muncul.
"Ayo gue anterin ke sekolah. Nanti kita ke UKS," ternyata itu Reza!
"Gak mau!" tolak Lydia.
"Itu kaki lo udah sakit parah. Ayo nanti telat."
"Gue masih bisa jalan!" Lydia bangkit secara perlahan. Lydia berdiri sebentar. "Tuh kan gue bisa. Udah sana lo," Lydia melanjutkan jalan sambil terpincang-pincang lalu terjatuh lagi.
"AWWW SAKIT ...." Lydia menjerit dan menahan sakit di pergelangan kakinya. Lydia duduk sambil menangis kencang.
Reza menghampiri Lydia. "Udah gue bilang, kaki lo udah parah. Ayo naik motor."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lydia (END)
HumorSINOPSIS: Siapa yang tidak mengenal Lydia. Kita bisa sebut dia sebagai artis papan jalan. Penampilan, tingkah laku, dan gaya bahasa yang berbeda membuat tertarik semua orang. Kecantikannya menyilaukan wajah. Kejadian langka dan tidak terduga mempert...