EPISODE 12 KONFERENSI MEJA KOTAK

125 24 5
                                    

Tidak semua perbuatan baik memiliki tujuan yang baik, bisa saja ada maksud tertentu.

-Hilman
❇❇❇

     SETELAH beberapa hari mengalami pembengkakan kaki, Lydia akhirnya sembuh total dan dapat menjalani aktivitasnya. Sekarang please jangan pernah bahas tentang Reza lagi. Kalau membahas Reza terus menerus akan membuat Lydia baper dan galau.

     Terpaksa kita harus mengetahui cerita tentang Reza beberapa hari lalu setelah insiden sakit kaki Lydia. Beberapa hari lalu Reza mulai berjarak dengan Lydia, meningat ancaman dari teman-teman dekat Lydia. Teman-teman Lydia memang patut berterima kasih karena Reza sudah menolong Lydia, tetapi mereka yakin Reza memiliki tujuan tertentu. Rido dan Hilman lah yang berpikiran bahwa Reza memiliki maksud tertentu. Toh, Reza datang tiba-tiba baik padahal awalnya menghina Lydia.

     Reza mulai menjauhi Lydia, mungkin juga kelas dua belas menjelang ujian nasional. Lydia sebenarnya merindukan Reza yang tiba-tiba datang ke kelas, tetapi mau bagaimana lagi? Mereka tidak mempunyai hubungan satu sama lain.

     Hari ini Lydia tidak terlalu aktif di kelas. Guru juga sedang rapat menjelang ujian tengah semester nanti. Lydia hanya menopang dagu di mejanya sambil duduk malas. Buku puisinya masih terbuka lebar. Kalau mau membuka halaman selanjutnya cukup meniup kertasnya supaya terbuka. Sungguh kasian Lydia, dilanda gabut dikala free class. Siswa mana sih yang tidak suka free class? Nah ini Lydia malah lebih suka belajar.

     Pintu tiba-tiba didobrak menggunakan kaki oleh seseorang. Semua kaget ketika Seli yang mendobrak pintu itu. Muka Seli tampak menyeramkan dan menakutkan.

     "Eh, biasa aja kali. Gak usah dobrak pintu. Gila lo," kata Bimo kesal.

     Seli langsung menghampiri Bimo dan menatapnya. "Diem lo. Gue gak ada urusan sama lo!" Tatapannya sungguh menohok.

    Lydia hanya diam dan tidak tahu apa masalah Seli. Lydia melanjutkan membaca buku puisinya. Ketika melanjutkan membaca, tiba-tiba buku itu disingkirkan kasar. Dan ketika Lydia menatapi orang tersebut, ternyata Seli! Lydia langsung kaget ketika Seli menyingkirkan bukunya. Mungkin Seli kebawa emosi, teman sendiri jadi kena emosi juga. Ternyata salah, Seli menggeprak meja Lydia dengan keras dan marah.

     "Lo ngapa si Sel, kalo ada masalah jangan bawa emosinya ke gue, tenangin diri lo," kata Lydia.

     "Lo tega ya Lya!" Suara Seli serak dan penuh emosi.

     "Tega apa sih? Gue gak ngerti," Lydia masih menanggapinya dengan tenang.

     Desy yang berada di depan Lydia langsung ikut andil. "Tenangin diri lo dulu Sel, jelasin masalahnya apa?"

     "Liat Instagram lo Lya. Ngapa lo ngepost kaya gitu? Lo udah bikin gue sakit hati. Gue gak percaya, ternyata lo jahat," Seli langsung berlari dan menangis meninggalkan kelas.

     "Ada apasih?"

     "Ada apa?" Rido dan Hilman masuk ke dalam kelas. Yang tadinya lagi main mobile legend di teras kelas.

     "Gak tau tiba-tiba Seli marah ke gue. Perasaan gue gak ngapa-ngapain," kata Lydia masih shock dengan keadaan tadi.

     "Tadi dia bilang di Instagram lo. Coba liat deh," kata Desy.

     Mereka semua melihat HP masing-masing. Betapa kagetnya mereka ketika melihat postingan Lydia yang terbaru. Terdapat aib foto Seli dan caption yang jelas-jelas sangat menghina dan tak patut dibaca.

Lydia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang