Luapkanlah kegembiraan dengan teriak!
-Lydia
***
LYDIA biasanya pulang sekolah melewati perumahan orang kaya. Karena jalan satu-satunya yang tercepat lewat sana. Lydia tadi marah besar dan tidak terkendali, sekarang dia ceria kembali, emang cewek yang satu ini paling aneh sedunia. Lydia sudah berpisah dengan Desy di pertigaan, jadi dia biasa sendiri lewat sana.
Lydia membuka resleting tasnya dan mengambil buku puisinya. Karena sudah terbiasa membaca buku puisi, Lydia jadi keterusan baca. Sambil berjalan dia membaca puisi. Inilah level konsentrasi tersulit, harus fokus ke buku dan jalan.
"ADUH!!! Jalan liat-liat!" teriak anak cewek yang tertabrak Lydia.
"Maaf ... lo gak apa-apa kan?" Lydia menjulurkan tangannya bertekad membantu cewek yang terjatuh itu.
Cewek itu menolak uluran tangan Lydia. "Nggak usah, gue bisa sendiri. Nanti tangan gue kotor lagi."
Cewek itu berdiri sambil membersihkan debu-debu di baju dan celananya. Lalu dia menatap Lydia dalam-dalam. Dia juga melihat dari bawah sampai atas penampilan Lydia.
"Lo Lya kan?" tanya cewek itu sambil menajamkan penglihatannya.
Raut wajah Lydia bingung karena cewek itu ternyata mengenal dirinya. "Kok lo tau sih, gue aja gak tau nama lo."
Cewek itu cemberut dan melintir rambut ikalnya. "Lo kan kemarin jalan sama Tama, gue liat sendiri."
"Lo siapanya Tama?" Lydia heran dengan cewek yang sok tahu tentang dirinya.
Fina berdecak pinggang dan mendengus. "Nama gue Fina, pacarnya Tama."
"Ohhhhh ... bilang dari tadi," Lydia cuma mengangguk mengerti. Tanggapan Lydia biasa saja sehingga membuat Fina tambah kesal.
Fina menarik Lydia ke tembok, lalu mendekatkan tubuhnya sambil menatap sadis. Fina menangkat kerah Lydia. Muka cantik Fina berubah menjadi merah dan emosinya tak terkendali.
"Lo mau berurusan dengan gue. Gue peringatkan, jangan deketin Tama lagi. Tama udah sama gue!" Bentak Fina.
"Kalo lo berani deketin. Gue akan melukai lo!" Fina menampar pipi Lydia dengan cepat.
Lydia lalu menghempaskan tangan Fina yang dari tadi mengangkat kerah bajunya. Lalu Lydia membalas dengan tatapan lebih kejam dan menohok. Kali ini Lydia yang sangar mulai beraksi.
Sorot mata tajamnya sejajar dengan Fina. Emosinya sudah di level puncak. "Apa lo bilang? Gue gak pernah deketin Tama. Gue sama Tama seperti teman yang lama, walaupun baru bertemu seminggu," Lydia amarahnya mulai memuncak.
"Terserah gue mau deketin Tama apa gak! Jadi cewek ribet banget lo!" lanjut Lydia.
Lydia langsung menjenggut rambut Fina. Tangannya mencengkram kuat dan tak terkontrol.
"Gue gak takut secuil pun sama lo," tambah Lydia.
Fina meringis kesakitan dan berusaha memberontak, apalah daya Lydia memang sangat kuat. Fina hanya pasrah dan tak punya energi untuk membalas.
"Baru kali ini gue ditampar orang. Emak gue aja belum pernah. Lo orang asing tiba-tiba nampar gue. Gue gak bisa maafin lo!"
"Maafin gue Lya, tadi gue reflek soalnya pipi lo mulus banget jadi pengen gue pegang aja," Fina memelas dan mulai ngawur ucapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/154512231-288-k550601.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lydia (END)
HumorSINOPSIS: Siapa yang tidak mengenal Lydia. Kita bisa sebut dia sebagai artis papan jalan. Penampilan, tingkah laku, dan gaya bahasa yang berbeda membuat tertarik semua orang. Kecantikannya menyilaukan wajah. Kejadian langka dan tidak terduga mempert...