"Gue mau balik jam 10 malem"
Syalia membulatkan matanya mendengar ucapan Arga barusan. Sudah gila kah dia?
"Buat apa?"
"Gue pengen aja"
"Farel bakal datang kesini jam 7 Ga!" Syalia tidak mau sampai Farel mengetahui tentang perjodohan ini.
"Gue calon suami lo Sya!"
"Ga ada hubungannya!" Syalia menatap tajam mata Arga.
"Gue mau disini sampe jam 10." Arga masih memegang pendiriannya untuk stay disini, entah untuk apa dia sendiri tidak tahu.
"Jangan bilang apapun sama Farel!" Syalia memilih meninggalkan Arga dan pergi ke kamarnya.
***
Matahari sudah menyelesaikan tugasnya kini berganti bulan dan bintang yang menemani bumi.
Syalia masih dikamar.
Arga masih diruang keluarga.
Arga jenuh.
Arga bete.
Arga laper.
Sebenarnya Syalia kasian pada Arga yang pastinya sekarang sudah kelaparan namun dia masih kesal dengan sikap aneh Arga itu. Dia tidak mau sampai Farel mencurigainya, dia juga tidak mau ada yang mangusik urusannya meskipun itu Farel.
"Gue laper anjir" Arga menepuk perutnya yang kini merasa sedikit perih karena kelaparan.
"Makan" Syalia tiba tiba sudah duduk disampingnya sambil memainkan ponselnya membuat Arga kaget sekaligus malu. Jatuh lah harga dirinya sekarang.
"Emang mau masak tuh" Arga berusaha menetralkan kembali perasaan campur aduk bekas keterkejutannya.
"Gausah"
"Kenapa?"
Ting...
Suara bel rumah Syalia membuat semua mata eh tidak terlalu banyak kalau bilang semua mata, jadi gini saja.Suara bel rumah Syalia mengalihkan pandangan keduanya.
Syalia langsung beranjak dari duduknya tanpa menghiraukan ucapan Arga sebelumnya. Kakinya melangkah pasti mengarah pada pintu utama rumahnya.
"Hola sayang" suara Farel langsung terdengar didetik pertama Syalia membuka pintu.
"Sayang sayang makan tuh sayang"
"Ngomel mulu, gue makin gemes Sya" Farel mencubit pipi Syalia, dia tidak peduli dengan tatapan tajam Syalia.
"Lepas ah, lo bawa makan ga?" Syalia menepis tangan Farel.
"Kalo gue ga bawa lo mau makan apa hah?" Farel mengangkat tangan kirinya yang memegang plastik putih berisi makanan untuk Syalia.
Syalia hanya tersenyum lebar dengan pernyataan dari Farel.
"Ayo masuk aja Sya" Farel mendahului Syalia masuk kedalam, seakan itu adalah rumahnya dan Syalia ada tamunya.
"Iya terimakasih tuan, mbok mau kedapur dulu siapin makanan"
Farel tertawa mendengar ucapan Syalia barusan, langkahnya terhenti saat manik hitamnya menemukan orang lain didalam rumah perempuan cantik ini.
Farel mengerutkan keningnya saat manik matanya bertemu dengan manik hitam milik Arga.
"Arga?" Desis Farel saat menyadari bahwa itu adalah Arga, kenapa dia bisa ada disini? Apa Syalia kenal Arga? Dari mana?
"Siniin" Farel mengalihkan pandangannya pada Syalia yang barusan merebut plastik ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syarga
Teen Fiction"Maaf maaf aja nih ya, gue orangnya dendaman. Bawaannya ga puas kalo belom liat lo terpuruk." "Asal lo tau Sya, dendam itu yang bakal bikin lo jatuh cinta berlutut lutut dihadapan gue"