Bukan aku atau kamu yang salah. Bagi ku mencintaimu adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidup.
Syalia.
"Gue aja yang bawa dia, dan lo" mata Satria tertuju pada Arga.
"Jangan pernah bentak cewe gue lagi!"
Satria membawa Syalia ke UKS. Dan Arga? dia benci Satria mengatakan bahwa Syalia adalah miliknya.
"Cewe gue?" Revan menatap Farid untuk memastikan pendengarannya barusan. Namun yang dituju malah mengedikan bahu tanda tak acuh.
Farel memutuskan pergi meninggalkan lapangan untuk menemui Syalia.
"Berat juga ya badan l" Satria menidurkan Syalia di ranjang UKS.
"Lo sakit pasti karena gue ya? Duh maafin deh. Lagian jadi cewe lemah banget hujan ujanan bentar langsung sakit."
"Sya lo pingsan doang kan? Bukan koma?"
"Bangun dong. Ini juga pada kemana si PMR nya?"
Satria terus saja mengoceh sendiri, mungkin ini yang dimaksud dengan cowbet.
"Satria." yang punya nama menoleh kearah suara tepatnya didepan pintu yang baru saja menghadirkan sosok jangkung lelaki dengan seragama olahraga.
Disana ada Farel yang baru saja datang.
"Lo ketos kan?" Farel menganggukan kepalanya
"Syalia gimana?"
"Kaga ngerti, gua kira dia pingsan tapi ga bangun bangun kaya orang koma."
"Lo kira orang pingsan joget joget hah?"
"Maybe." Satria menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo.. sejak kapan deket sama Syalia. Gue ga pernah liat lo sekolah lagi belakangan ini."
"Baru aja kemaren ketemu."
"Lo.."
"To the point aja Rel."potong Satria karena sudah jelas Farel sedang berbasa basi.
"Lo suka sama Syalia?"
"Cowo mana yang ga suka sama Syalia?"
"Jadi lo?..."
"Gue cuma tertarik sama dia, ga ada perasaan lebih atau sebagainya"
"Tapi tadi lo nyebut dia cewe lo man?"
"Biarin aja, biar si Arga sadar diri"
"Boleh juga cara main lo" Farel terkekeh sendiri dengan ide yang dipikirkan Satria.
Pintu UKS kembali terbuka menghadirkan Arga yang menggendong Shilla.
Arga menaruh cepat tubuh Shilla di ranjang sebelah Syalia.
"Lo ke kelas aja Sat biar gue yang jagain Syalia." ucap Farel memecah keheningan.
"Lo aja, sana masuk kelas."
"Yang masuk kelas itu harusnya lo, lo sekarang udah kelas 3 masa iya mau bolos mulu."
"Lo tau kan gue jarang sekolah?"
"Lo mau tau kenapa hari ini gue sekolah? Gue cuma pengen ngeliat cewe lemah yang so kuat ini."Sambung Satria sambil menepuk jidat Syalia yang masih terlelap.
"Sayangnya gue ga peduli. Lo yang harus pergi."
"Gue ga mau."
"Berisik lo pada." Suara Arga membuat Satria dan Farel menoleh kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Syarga
Fiksi Remaja"Maaf maaf aja nih ya, gue orangnya dendaman. Bawaannya ga puas kalo belom liat lo terpuruk." "Asal lo tau Sya, dendam itu yang bakal bikin lo jatuh cinta berlutut lutut dihadapan gue"