Aku dihadapanmu.

718 48 6
                                    

Bel sudah berbunyi 15 menit yang lalu, bel pulang adalah hal terindah bagi semua murid.

Sama halnya dengan kelas XI IPS 2 yang sepi, hening, senyap seperti kuburan padahal tadi ramai bahkan lebih ramai dari pasar yang memberikan diskon.

Pasar? Diskon?
Abaikan

Salah jika orang mengira kelas XI IPS 2 sudah kosong, faktanya didalam sana masih ada seorang perempuan yang dengan setia duduk dibangkunya. Jika saja ada yang melihat mungkin Syalia sudah dianggap seperti penunggu bangku kosong.

Syalia sibuk dengan ponsel yang berlogo apel digigit itu. Ia kadang menyunggingkan senyum manisnya, jangan anggap dia gila guys.

Farel masih saja menghujani nya dengan sms sms tidak jelas.

Syalia sudah berkali kali meyakinkan Farel kalau dia baik baik saja. Farel itu kadang terlalu posesif sebagai teman namun itu yang membuat Syalia merasa nyaman. Dengan Farel, Syalia merasakan hangatnya kepedulian lagi.

Farel:

Mending lo pulang deh Sya, diluar mendung banget ini bakal hujan loh.

Kan gue bawa mobil cintaaa

Gue takut mobil lo bocor Sya
Pulang ya pulang😢

WTF Rel?!
Syalia menggelengkan kepalanya karena pemikiran berlebihan Farel.

"Gue ga suka lo sedeket itu sama dia"
Jantung Syalia mau copot rasanya, dia terkejut bukan main.

Syalia mengangkat kepalanya memastikan bahwa yang bicara tadi adalah manusia. Kan serem kalo dia denger suara tapi ga ada wujudnya.

Wajah Syalia berubah seketika dia melihat seseorang yang sudah duduk tepat didepan bangkunya. Syalia beranjak dari duduknya dia berniat meninggalkan lelaki itu disini. Namun langkahnya terhenti karena cengkraman tangan lelaki itu.

"Gue lagi ngomong Sya" lelaki itu juga berdiri menunjukkan tinggi lebih dari Syalia.

"Iya?" Syalia menghadap kearahnya dengan wajah yang sangat datar.

"Gue ga suka lo sedeket itu sama dia."

"Siapa?"

"Yang tadi istirahat lo peluk."

"Maksud gue lo siapa?"

Lelaki itu mengepalkan tangannya menahan agar emosinya tidak terpancing oleh perempuan menyembalkan ini.

"Gue Arga Avegra calon suami lo. Kalo lo lupa" tubuh Syalia membeku tentu dia tahu bahwa Arga adalah calon suaminya namun mendengar itu langsung dari mulut Arga perasaan Syalia entah kenapa menjadi terasa kalut sekarang.

"Tau ko" Syalia membalikan badan dan pergi keluar dari kelasnya tentu saja di susul oleh Arga.

"Bareng gue!" Tangan Syalia ditarik oleh Arga, sungguh dia terkejut tapi dia tepis secepat mungkin. Namun gagal.

'Loh kok sama Arga?'

'Dih centil banget udah sama Farel sekarang sama Arga'

'Sama Farel aja gue ga setuju apalagi sama Arga'

'Itu tangannya ih ya ampun"

Ocehan ocehan itu terus terdengar sampai kaluar dari gedung sekolah. Syalia yakin setelah ini tingkat kebencian semua orang semakin menjadi jadi sekarang.

Siapa yang tidak mengenal Arga Avegra, anak dari ketua yayasan di sekolah ini. Wajah, harta, tahta dan prestasi dia miliki. Jadi kurang apalagi dia, beruntung sekali saat Arga dilahirkan dengan paras yang melebihi ketampanan dewa yunani itu.

SyargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang