"PARK CHANYEOL!!" Teriak Baekhyun.
"YA! Aku tidak tuli!" Balas Chanyeol yang sebenarnya duduk di samping Baekhyun.
"Ohhhh mian. Tapi apa kau tahu?"
"Tidak."
"Ternyata minggu depan kita ada festival penerimaan anak baru."
"Aku tahu itu. Kenapa memangnya?"
"Setiap grup menampilkan sesuatu bodoh!"
"Memang."
"Lalu bagaimana dengan kita?! Kita belum latihan sama sekali."
"Tenanglah, aku sudah menulis sebuah lagu. Tapi sayangnya aku masih bingung dengan melodinya."
"Ah matta. Kau kan seorang komposer ya."
"Aku hanya amatiran."
"Sama saja bodoh!"
"AISH! Berhentilah mengataiku bodoh!" Gertak Chanyeol dengan berpose seperti ingin memukul Baekhyun.
"Arra arraseo. "
Chanyeol pun menurunkan tangannya.
"Dddrrrrttttt....."
"Ya! Handphone mu bergetar." Kata Baekhyun yang menyadari handphone Chanyeol bergetar.
"Ha?"
"Di kantung mu bodoh! Aku saja tahu!"
"Ah...." Ucap Chanyeol yang baru sadar dan langsung mengambil handphone dari kantungnya itu.
'ROSE' Tertulis nama tersebut di layar handphone nya.
"Nugu? " Tanya Baekhyun yang penasaran.
"Rose."
"Ohhh pacar mu. Angakatlah!"
"Tidak biarkan saja." Sambil menaruh handphone nya kembali ke kantungnnya dengan mengabaikan telepon dari pacaranya itu.
"Wae? "
"Hah.....kau seperti tidak tahu aku saja."
"Berengsek."
"Eum. Itulah sebutan ku."
Dengan tidak memandang Chanyeol lagi, Baekhyun kembali menghadap ke depan.
"Wahhh tidak ku sangka aku bersahabat dengan lelaki brengsek gila yang sangat kejam."
"YA!"
"Le la ki be reng sek! "
"Wahh apa kau sudah bosan hidup?" Gertak Chanyeol dengan mendekatkan tubuhnya ke Baekhyun.
"Tidak. Aku sangat menikmati hidup ku."
"Okelah hari ini akan ku biarkan. Lain kali kau mengatakan itu lagi di hadapan ku. Awas kau!" Ucap Chanyeol yang kembali berfikir waras.
"Wa....museunniriya? Biasanya kau akan memukul ku jika aku mengatai mu seperti itu."
"Anggap saja rasa terima kasih ku karna mau berteman dengan ku."
"Mworago? "
"Tidak ada siaran ulang. Kau pulanglah sana aku juga akan pulang. Ganda! " Ucap Chanyeol yang sambil berdiri dan berjalan mengarah keluar dari ruangan osis.
"YA!"
Chanyeol mengabaikannya.
"YA PARK CHANYEOL!"
Lagi lagi Chanyeol mengabaikan nya.
"YA!"
Chanyeol tidak menjawabnya dengan berjalan terus hingga pundak Chanyeol pun sudah tak terlihat lagi.
"Apakah ada sesuatu yang terjadi hari ini padanya? Mengapa dia bersikap begitu? Menakutkan saja!" Gumam Baekhyun sendirian.
_________
"Eummm enak sekali makanannya. Thanks Ital." Kata Seulgi yang sambil menyendeok makanannya.
"Ya sama-sama. Makanlah yang banyak."
Tok tok tok!
Seulgi terhenti, "Siapa Tal?"
"Entahlah. Tunggu biar aku cek."
Seulgi mengangguk sambil memasukkan sesendok penuh makanan tadi yang ia jeda karna mendengar seseorang mengetuk pintu ruangan nya.
Ceklek!
Krystal membuka pintunya, dan TARA! Sosok Zhang Yixing pun muncul.
"Eh bang Lay. Ada apa ya?" Tanya Krystal penasaran dengan kehadiran Lay yang tiba-tiba.
"Eumm a..anu apa Seulgi ada?"
"Ada, dia sedang makan."
"Ah, bisakah aku menemuinya?"
"Tentu saja."
"Terima kasih."
"Sama-sama. YA KANG SEULGI!"
Sambil menutup pintu nya kembali, Krystal pun mempersilakan Lay untuk masuk ke dalam.
"Duduklah." Suruh Krystal.
Yang melihat kehadiran Lay, Seulgi pun membulatkan matanya karna terkejut dengan pandangannya saat ini.
"Ohok! Ba-bang Lay." Ujar Seulgi.
"Ah annyeong! " Balas Lay dengan senyuman canggung.
"Ada a-apa ya bang ke sini?" Tanya Seulgi yang sambil menelan makanan tadi dengan cepat.
"Ah itu aku ke sini untuk meminta maaf pada mu secara resmi karna telah menabrak mu dan membuat kaki mu menjadi seperti ini. Aku sungguh menyesal. Maafkan kecerobohan ku yang sangat tak terkendali ini Seulgi. Sungguh tak tahu aku harus membalas mu seperti apa. Tapi aku janji aku akan berikan semua yang kau mau. Bahkan aku akan menuruti semua permintaan mu." Ucap Lay panjang lebar.
"Ahhh yaampun, tak usah sampai seperti itu. Aku tak apa sungguh."
Dengan berdiri dari tempat duduknya ia berlutut dihadapan Seulgi sambil meminta maaf berkali-kali. Seulgi dan Krystal pun terkejut melihat tingkah seorang Zhang Yixing mantan ketos yang berkarisma di sekolahnya itu sedang berlutut meminta maaf dengan menyesal.
"Ya mwohae?! Hentikan dia!" Suruh Seulgi pada Krystal.
Krystal mengangguk dan langsung bergegas untuk menghentikan Lay.
"Maafkan aku Seulgi."
"Yaampun aku tak apa sungguh. Aku tak apa. Kau tak usah sampai seperti itu, aku yakin kau juga terluka. Jadi kita impas."
"Hiks hiks....sungguh bodohnya aku ya tuhan! Hiks hiks..." Isak Lay.
"Bang Lay, yaampun aku tak apa. Jadi kau tak perlu menangis seperti itu." Suruh Seulgi lagi.
Tak mendengarkan perkataan Seulgi, Lay pun malah tambah menangis sambil mencurahkan semua isi hatinya yang sedang ia alami kepada mereka berdua. Apa yang membuat ia berhenti jadi ketua osis, bagaimana ia bisa menjadi perokok, masalah keluarganya, dan lain-lain sebagainya.
Karna kasihan, Krystal dan Seulgi pun membiarkannya saja seperti itu dengan mendengarkan semuanya dalam diam.
_________