"Park Sua!"
"......"
"Wahhh wanita ini sudah gila ya? Oppa mu sedang memanggil mu pun, kau tidak menjawab ku. Kemana sopan santun mu?"
"........."
Tak ada respon dari wanita bernama Sua ini, Chanyeol pun perlahan berjalan mendekati nya. Ia mengambil sehelai rambut yang menutupi wajah adiknya.
Terlihatnya adiknya itu sedang menangis tersedu-sedu.
"YA! Kenapa kau menangis?! Hah?!"
"Pergilah! Aku ingin sendiri!" Bentak adiknya.
"Aish! Bilang pada oppa mu ini. Kenapa kau menangis?! Siapa yang membuat mu menangis?"
"Pergilah!"
"Tidak mau!"
"PAPAH SELINGKUH LAGI.
SEKARANG PERGILAH! Aku ingin sendiri."
Chanyeol terkejut mendengar adiknya itu mengatakan bahwa papahnya selingkuh dihadapannya sekarang.
Tapi ekspresi nya berubah menjadi tenang, karna jika ia ikut terkejut dan emosi. Maka adiknya tidak akan berhenti menangis.
"Sudahlah...tak usah kau pikirkan. Pura-pura saja tidak tahu seperti oppa mu ini."
"KAU PIKIR AKU MAU MEMIKIRKANNYA?! Hiks hiks....aku hanya takut mereka akan berpisah dan meninggalkan ku hiks hiks...kau enak, kau sudah bisa tinggal bersama Yoora eonni dengan harta peninggalan nenek. Sungguh tidak adil hiks hiks..."
"Ya! Bodoh sekali kau! Ngapain kau memikirkan hal yang tidak penting itu?! Lagian kalau mereka benar-benar akan meninggalkan mu, aku akan slalu ada di sisi mu. Jadi tak usah khawatir."
"Memangnya kau bisa membiayai hidup ku?"
"Tentu saja bisa. Perusahaan nenek kan menghasilkan begitu banyak uang hingga rekening ku selalu terisi. Lalu, Yoora noona kan yang mengurus perusahaan itu."
"Memangnya tidak akan merepotkan Yoora eonni?"
"Dasar bodoh! Ya tidaklah. Lagian kau siapa sih? Kau kan adik kandung kami. Mana akan merepotkan?!"
"Benarkah?"
"Benar."
"Jadi tak usah khawatirkan hal konyol itu dan hiduplah dengan baik. Oke?"
"Baiklah."
Chanyeol pun tersenyum manis dengan menunjukkan lesung pipinya ketika adiknya sudah tenang dan tidak menangis lagi.
Sedangkan Sua, ia mengusap air matanya.
"Sudahlah. Ayo makan ke kantin. Lagian Renjun, Heechan, Jaemin, Jeno, sama Somi kemana?" Tanya Chanyeol yang menyadari tak ada manusia satupun yang ada di kelas adiknya selain mereka berdua.
"Mereka aku suruh ke kantin duluan."
"Ck! Yasudah ayo ke kantin bersama ku!"
Sua mengangguk dan mengikuti nya menuju kantin.
______
Tok tok tok!
"Ahhhh gangguan apa lagi yang akan kuterima hari ini?! "
Seulgi membenarkan posisi duduknya dan menoleh ke pembuat sumber suara berasal.
"Apa?" Tanya Seulgi pada teman lelakinya itu.
"Makanlah! Ibu ku menyuruh ku untuk memberikannya pada mu."
"Baiklah. Sampaikan terima kasih ku padanya."
