19

13 3 0
                                    

Di ruang UGD rumah sakit terdekat

Seulgi dan sang pengedara motor tertidur di atas ranjang rumah sakit. Sang pengendara motor sudah sadar dan luka-luka nya sudah diobati karna tidak ada yang fatal. Sedangkan Seulgi ia tertidur pulas karna obat bius yang diberikan suster. Karna ketika ia diperiksa, sang dokter mendiagonis Seulgi ada tulang yang patah di kakinya. Sang dokter pun memutuskan untuk mengoperasinya segera.

Tak lama setelah Seulgi tertidur pulas, para suster/perawat pun berdagangan untuk membawa Seulgi ke ruang operasi.

_________

"Eummmh!" Kata Seulgi yang sudah sadar dari pengaruh obat bius itu.

"Yaampun kau ini membuat ku jantungan saja! Kau gila ya?! Bagaimana bisa karna menyebrang kakimu bisa patah dan masuk rumah sakit?! Dasar bodoh!" Celetuk Krystal yang disertakan tetesan air mata yang menetes.

"Hah?"

"DASAR BODOH!"

"Tunggu kau bilang kaki ku patah?!"

"Iya."

"Heol! Bagaimana bisa?! Separah itukah? "

"Iyalah bodoh!"

"Lalu bagaimana dengan pengendara motor tadi yang menabrak ku?!"

"Dia diruangan sebelah."

"Dan bagaimana bisa kau tahu aku di sini?!"

"Ada seorang ibu-ibu yang memungut tas mu dan menelepon ku."

"Ohhhh begitu. Yasudahlah."

"Aish dasar bodoh! Hiks hiks..."

"Sudahlah aku tak apa."

"Hiks hiks hiks...."

"Aish dibilang aku sudah tak apa. Sungguh tak apa."

"Bohong."

"Yahhh walaupun aku mulai merasakan rasa nyeri di kaki ku."

"Hiks hiks...."

"Iya iya, aku tak apa. Jadi berhentilah menangis. Aku tak tahan tahu melihat mu menangis seperti itu."

"Baiklah." Ucap Krystal sambil mengusap air matanya.

"Nah begitu dong. Jadi sekarang bagaimana dengan biaya pengobatan ku?! Aku kan tidak ada uang untuk semua ini. Lalu aku saja belum menerima gaji. Ah iya aku lupa, pekerjaan ku bagaimana?!"

"Aish! Dasar wanita dingin! Sudah sakit masih saja memikirkan uang dan pekerjaan! Sepenting itukah?!"

"Tentu saja. Kalau tidak aku-"

"Iya iya aku tahu, kau takkan bisa hidup jika tidak bekerja." Sambung Krystal.

"Nah itu tahu. Jadi bagaimana?"

"Tenanglah, aku sudah memberitahu bos mu. Dan biaya pengobatan mu sudah dilunasi papah ku."

"Apa? Yaampun maafkan aku, karna sudah merepotkan keluarga mu."

"Sama sekali tidak, kita kan sahabat."

"Makasih."

"Sama-sama."

Karna terharu dan bersyukur sekali, Seulgi pun menarik sahabatnya itu ke dalam pelukannya.

"Wahhh apakah kau benar Kang Seulgi?! Sepertinya kau bukan dia. Kemana dia?! Seulgi yang ku kenal tidak akan pernah memelukku seerat ini biasanya." Ujar Krystal.

Mendengar ucapan Krystal, Seulgi pun melepas pelukannya dan mendorong Krystal agar menjauh darinya.

"Aish!" Keluh Seulgi.

"Hahahahha...."

"Sudahlah pergi sana!" Suruh Seulgi.

"Kenapa? "

"Mood ku menjadi buruk karna kau."

"Yasudah aku pergi. Tapi masalah biaya akan ku tarik ya."

"YA! Arraseo mianhae. "

"Hahahah oke. Tapi Gi, apa kau tahu siapa yang menabrak mu?"

Seulgi menggelengkan kepalanya.

"Itu adalah Zhang Yixing, abang kelas yang tadi kita temui di rooftop."

"Bagaimana bisa kau tahu?! "

"Aku kan tadi menghampiri nya. Awalnya aku ingin marah-marah padanya, tapi karna itu abang kelas dan mantan ketos. Aku jadi ragu dan takut."

"Yeuuuu....yausdahlah tak apa."

"Oh ya kata dokter kau sudah boleh sekolah tapi harus menggunakan kursi roda."

"Hah?!"

"Yaiyalah memangnya kau sudah bisa jalan?!"

"Belum sih. Tapi bagaimana dengan biayanya?!"

Plak!

Karna geram, Krystal pun memukul punggung Seulgi dengan keras.

"YA!" Teriak Seulgi.

"Dibilang berhentilah berbicara tentang uang. Kau tenang saja, ikuti saja apa kata ku. Masalah biaya biar papah ku yang urus. Mamah ku juga menyuruh mu untuk tinggal di rumah kami hingga sembuh."

"Apakah boleh?"

"Tentu saja boleh bodoh! Pokoknya nanti malam kau pulang ke rumah ku."

"Ne."

"Bagus."

"Ngomong-ngomong Tal, apa kau tahu?"

"Mwondae? "

"Aku lapar tahu."

"Ahhhh sabar, aku akan keluar untuk membeli makanan."

"Gomawo. "

Krystal membalas dengan senyuman.

____________

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang