12

14 3 0
                                    

"YA! Uljima!" Suruh Seulgi karna geram melihat sahabatnya tidak bisa berhenti menangis.

"Apa aku harus memanggilkan Kai untuk menenangkan mu?" Usul Seulgi.

"YA! CARI MATI YA?! Hiks hiks..." Bantah Krystal.

"Makannya berhenti lah menangis! Aku tidak suka melihat mu menangis tahu!"

"Molla!"

"Yaampun....kubilang berhentilah menangis!"

Tanpa mendengarkan perkataan Seulgi, Krystal pun masih saja menangis.

"Ekheum!"

Terdengar suara lelaki yang sedang menuju rooftop.

Seulgi yang dengan jelas mendengar suara lelaki itu, ia pun langsung membungkam mulut Krystal agar tidak bersuara. Ia juga menarik tangan Krystal untuk bisa bersembunyi di belakang tembok.

Sesudah bersembunyi, Seulgi pun melepaskan tangannya dari mulut Krystal.

"Mwohaneungoya?!" Tanya Krystal merasa tidak terima diperlakukan seperti itu.

"Ssst! Ada seseorang yang datang. Kau mau kita ketahuan?"

"Memangnya ia guru?"

"Siapa tahu ia guru. Sudahlah diam dulu."

"Aish!"

Tap!

Tap!

Tap!

Lelaki itu pun melangkah selangkah demi selangkah yang suara langkahnya terdengar jelas. Ia terus-menerus jalan hingga sampailah ia di rooftop.

Ia hanya seorang diri dengan membawa sepuntung rokok yang sedang ia hisap.

Ia berjalan lagi mengarah untuk ke balkon agar bisa melihat pemandangan dari atas situ, seperti apa yang dilakukan Seulgi dan Krystal tadi.

Dengan berbisik-bisik,
"Ya itu bukannya anggota osis?" Tanya Krystal.

"Ya benar, ia memakai seragam. Lalu jas osis." Tambah Seulgi.

"Lalu bagaimana? Apa kita menunjukan diri kita saja?!"

"Aku juga tidak tahu. Menurut mu bagaimana?"

"Yausdahlah dia kan juga bolos. Tidak mungkin ia akan melaporkan kita pada guru dan memberi kita sanksi. Udah gitu ia kesini untuk merokok." Usul Krystal.

"Iya ya? Ayolah!"

Mereka pun mulai berdiri dan melangkah mendekati lelaki itu.

"Permisi!" Tegur Seulgi.

Lelaki itu menoleh karna mendengar Seulgi menegurnya.

"Anu...apa kami bisa memakai tempat ini bersama?" Izin nya.

"Kau ingin di sini?" Balas lelaki itu.

Seulgi mengangguk yang juga disusul Krystal.

"Yasudah terserah kalian saja. Aku ke sini hanya ingin merokok kok. Asalkan kalian tidak masalah dengan asapnya. Aku tak apa."

"Ahhh baiklah. Terimakasih." Ucap Seulgi.

Tak ada pembicaraan lagi, lelaki itu menghadap ke depan lagi. Sedangkan Seulgi dan Krystal ia memilih untuk seditkit menjauh darinya agar tidak terkena asap rokoknya itu.

Tapi, tiba-tiba lelaki tadi melirik Seulgi dengan menghembuskan asap rokok nya,
"Siapa nama mu?"

"Saya?" Tanya Seulgi sambil menoleh kearahnya.

"Ya kau."

"Ahhh Kang Seulgi."

"Kau anggota dari grup Redvelvet osis bukan?"

"Hehe iya bang."

"Ohhh junior ku rupanya. "

"Situ memang anggota mana?"

"Aku anggota EXO."

"Ahhh namanya?"

"Zhang Yixing. Tapi sering dipanggil Lay."

"Oohh oke."

"Kalau kau?" Tanyanya dengan menunjuk Krystal.

"Saya?" Sahut Krystal.

"Ya kau."

"Saya Jung Krystal."

"Ohh anggota FX ya? Salken deh semuanya."

"Ah iya." Jawab Krystal dan Seulgi bersamaan.

"Kringgggg!"

"Wahhh bel jam istirahat kedua sudah bunyi." Ucap Lay.

"Iya."

"Yasudah ya aku duluan ke bawah."

"Oke."

Lelaki itu membuang puntung rokoknya, lalu menginjaknya dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Wahhhhh keren sekali gayanya." Usul Seulgi.

"Iya. Tapi apa kau tahu?"

"Apa?"

"Dia ketua osis yang menjabat selama 6 bulan lalu tahu."

"Hah?!"

"Gak nyangka kan?"

Seulgi ngangguk.

"Itulah kebanyakan orang kalo sehabis menjadi murid teladan. Ujung-ujungnya juga jadi bejat contohnya seperti abang itu."

Sambil melirik Seulgi,
"Kalau kau mah malah kebalikannya. Dulu bejat sekarang malah menjadi murid teladan. Aneh!"

"Biarkan saja. Sesuka ku dong!"

"Ne ne ne. Ayolah ke kantin. Aku lapar!"

"Tak ada uang."

"Aish! Bisakah kau berhenti membicarakan uang?! Aku akan mentraktir mu. Jadi berhentilah membicarakan nya."

"Arraseo."

Krystal dan Seulgi pun tanpa basa-basi lagi, ia langsung turun ke bawah untuk pergi ke kantin.

________

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang