"Seulgi! Kamu nangis?" Tegurnya yang telah melihat Seulgi meneteskan air mata.
Seulgi menoleh kearah nya.
"Yaampun kenapa? Ada masalah?" Tanyanya dengan penuh perhatian.
"Tidak. Tadi cuman kelilipan debu aja. Kau tidak jadi ke kantin?"
"Tidak." Jawabnya dengan mendekati Seulgi untuk duduk di depan Seulgi.
"Kenapa?" Tanya Seulgi lagi sambil mengusap airmatanya dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.
"Kamu kan di sini sendiri. Jadi aku balik lagi untuk menemanimu."
"Ohh."
"Itu saja reaksi mu?"
"Lalu? "
"Lupakan. Tapi kamu bawa bekal?"
"Ah ini Jinyoung yang memberikannya."
"Apa? Kenapa dia?"
"Tanyakan saja padanya. Soalnya aku juga tidak tahu."
"Baiklah. Makanlah kalau begitu."
"Kau mau?" Tawar Seulgi.
"Tidak usah. Melihat mu makan saja sudah membuatku kenyang."
"Baiklah sesuka mu saja."
"Itu saja?"
"Apanya?"
"Lupakan dan makanlah."
"Baiklah."
Dengan nyaman Seulgi hanya memakannya tanpa berbicara apapaun. Begitupun dengan teman sekelasnya yang menghampiri nya itu.
"KANG SEULGI!"
"Ahhhh apa lagi sih toa ini?!" Batin Seulgi.
"Ya wanita gila! Tenanglah sedikit."
"KAU BOHONG PADA KU YA SEULGI?! KAU BILANG KAU INGIN ISTIRAHAT?! DASAR PEMBOHONG!!"*mengabaikan perkataan lelaki itu
"Sesenang kau sajalah Ital menganggap ku apa. Aku sedang lelah untuk menjelaskannya." Ucap Seulgi sambil menyendok sesendok nasi untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.
Krystal jalan menghampiri Seulgi dan duduk di sebelahnya.
"Siapa yang memberikan makanan ini?!*dengan menunjuk kotak makan tadi. Aku yakin kau tidak akan membawanya dari rumah. Karna kau tidak bisa membuatnya. Lalu-*menatap tajam ke arah lelaki itu. Kalau lelaki ini sepertinya tidak akan memberikan nya padamu. Ia kan tidak bermodal!" Sindirnya.
"Apa kau bilang wanita gila?!" Bantah lelaki itu.
"Diamlah kalian berdua. Aku ingin suasana tenang!"
"Baiklah." Kata lelaki itu.
"Siapa Seulgi yang memberikannya?" Tanya Krystal lagi karna masih penasaran.
"Jinyoung. Park Jinyoung. Puas?"
"Ya baiklah." Balas Krystal lalu menunjukan ekspresi tidak tertarik.
Karna mengingat sesuatu, mata Krystal pun melirik ke arah lelaki itu.
"Ah benar! Siapa itu teman lelaki mu yang kerjaannya selalau menari?""Kai?"
"Ya itu dia. Dimana dia sekarang?"
"Astagah! Apa kau masih menyukainya?"
"Tentu saja. Dia adalah lelaki pertama yang kusukai dan akan menjadi yang terakhir kalinya. Jadi jangan heran!"
"Dia di tempat biasa."
"Apa?! Dia tidak makan?! Oh iya, yang ia tahu kan hanya menari. Yasudahlah aku menghampirinya dulu dengan membawakan beberapa makanan untuknya. Kau Sehun jagalah Seulgi dulu sebentar. Awas kau melakukan macam-macam!*menatap tajam"
"Dasar gila!"
Krystal meninggalkan mereka berdua.
"Apa enak?" Tanya lelaki yang bernama Sehun itu dengan memandang Seulgi yang dari tadi sibuk mengunyah dan menelan makanannya itu.
Seulgi mengangguk dengan mulut yang masih mengunyah.
"Apa kamu tidak lelah berteman dengan wanita gila itu?!"
Seulgi mengangguk.
"Lalu mengapa masih bersamanya?"
Setelah menelan,
"Karna aku menyayanginya."Sehun terdiam mendengar jawaban langsung dari Seulgi.
"Kenapa? Kok diam?" Tanya Seulgi yang bingung dengan reaksi Sehun.
"Tidak. Hanya sedikit kaget saja."
"Ohhhh."
"......"
.
.
."Ahhhh kenyang sekali perut ku. Akhirnya tenaga ku kembali terisi." Ujar Seulgi.
"Kamu mau air?" Tawar Sehun.
"Tidak. Aku sudah punya."
"Oh oke."
Seulgi mengambil botol air minum nya dari tas lalu membuka tutup botol nya dan langsung meminumnya.
"Bagaimana dengan makanan penutup? Apa kau mau?"
"Tak usah aku sudah cukup kenyang. Mungkin lain kali."
"Baiklah."
"Kringgggg!"
"Ah sudah masuk." Ujar Sehun.
"Eum. Balik lah ke tempat duduk mu. Teman-teman bentar lagi akan masuk." Saran Seulgi.
"Baiklah. Kamu juga bereskan kotak makan mu."
Seulgi mengangguk.
Dengan menuruti perkataan Seulgi, ia pun berdiri dari tempat duduknya tadi dan berjalan menuju tempat dimana seharusnya ia duduk.
______
"Huft..sudah masuk."Ujar Chanyeol pada Suho.
"Berhentilah mengeluh dan kembalilah sana ke kelas! Memangnya waktu istirahat nya kurang untuk mu?!"
"Iya iya. Lalu kau tidak ke kelas?"
"Aku ada jam olahraga sekarang. Jadi aku ingin ke ke kamar mandi untuk mengganti pakaian ku. Baliklah sana duluan!"
"Oke."
Chanyeol berdiri lalu melangkahkan kaki kanannya dan kaki kirinya secara bergiliran menuju kelasnya.
.
.
.Disaat Chanyeol sedang berjalan melewati koridor, ia melihat Kai dengan seorang perempuan yang ia rasa tidak asing sedang berduaan di dalam ruangan latihan pribadi Kai yang diberikan Suho.
Ia berhenti seketika, lalu memandangi wajah wanita itu sambil mengingat dimana mereka pernah bertemu.
"AH! Dia wanita barbar yang tadi menendang pisang ku! Huh! Dasar wanita sialan! Akan kubalas kau!" Gumamnya sendiri dengan menyeringai, karna telah mengetahui kelamahan Krystal. Lalu kembali berjalan mengarah kelasnya.
_____