"Nggh!"
"Hey Seulgi, apa kau sudah sadar?"
"A-aku dimana bang?"
"Ahh kau di UKS."
"Baguslah."
"Apa pikiran mu sudah hilang dengan mendorongku dan menggantikan posisi ku? Aku tahu kau berlari dengan sangat cepat. Tapi jangan kau gunakan untuk melukai dirimu sendiri."
"Hahahah tidak kok. Hanya saja aku belum siap melihat mu terluka."
"Aigoo.... Apa kau tidak apa-apa?"
"Ya aku tidak apa-apa."
"Menurut mu apa yang akan kita lakukan pada cengunguk itu Seul?"
"Sudahlah aku tidak akan mati hanya karna terkena pukul olehnya. Biarkan saja, toh sebagian dari kejadian itu juga kesalahan ku. Aku akan memaafkannya dan aku juga berencana untuk meminta maaf padanya. Karna menyebabkan masalah tak terduga untuknya."
"Kau memang tidak pernah berubah."
"Yahh terserah mu saja. Omong-omong bagaimana kabar mamah Elin?"
"Dia baik-baik saja. Bahkan sekarang ia sudah keluar dari rumah sakit. Tapi apa kau baik-baik saja selama ini? Sepertinya kau tambah kurus. Bahkan sejak itu kau tidak mau menghubungi dan menemui ku lagi."
"Ahhh maafkan aku karna tidak menghubungi mu lagi. Aku hanya butuh waktu untuk menerima semuanya dengan baik tanpa adanya perasaan benci."
"Sudahlah tak apa."
"Kringggg!"
"Eh sudah masuk." Ucap Seulgi.
"Kau istirahat saja, aku akan mengizinkan pada guru wali kelas mu."
"Ah tak usah! Aku sudah tak apa kok. Rasanya jika aku bolos dan tak mengikuti pelajaran, tubuhku menjadi lemas."
"Bullshit!"
"Terserah padamu jika tak mau mempercayainya."
"Brakkk!" Suara pintu terbuka.
"KANG SEULGIIIIIIIIIIIII!"
"YA, kendalikan dirimu!"
Dengan keringat yang bercucuran kemana-mana, nafas yang terengah-engah, mata yang menahan air mata, Krystal menghampiri Seulgi yang sedang tiduran di atas ranjang.
"Kau kau tidak apa-apa bukan?!" Tanyanya sambil menggenggam tangan Seulgi.
"Yaampun lihatlah penampilan mu saat ini. Kau habis darimana sih?!"
"Bukan itu yang terpenting sekarang, tapi keadaan mu saat ini. Apa kau tidak apa-apa?"
"Lihatlah sendiri. Aku tidak apa-apa bukan?"
"Yah...syukurlah jika kau tidak apa-apa." Ucap Krystal.
Karna baru menyadari bahwa mereka tidak hanya berdua. Krystal pun menatap Suga sinis,
"Kau apakan dia?!""Ya Ital sopanlah sedikit. Dia kakak kelas kita idiot!"
"Siapapun dia aku tidak akan pernah takut."
Suga membalas senyum,
"Ah...mungkin kau mencurigai ku saat ini. Tapi sayangnya yang membuat sahabat mu seperti ini bukan aku, melainkan Park Chanyeol."Mata Krystal tiba-tiba membesar ketika mendengar nama 'PARK CHANYEOL' di perkataan Suga tadi.
"Bang...kan gak semuanya salah dia." Bantah Seulgi.
"Cengunguk Caplang itu minta mati ya?!" Kata Krystal.
"Yaampun!" Keluh Seulgi sambil memukul kening nya sendiri.
Dalam pikiran Seulgi sekarang ini adalah hal yang paling salah adalah jika memberitahu pelaku yang membuatnya seperti ini kepada Krystal. Kenapa?
Karna jika diberitahu, maka masalah akan tambah ruyam dan tak akan pernah selesai. Begitulah kira-kira."Kenapa Seul? Bukannya Bagus aku menjadi punya rekan untuk menghabisinya?" Usul Suga.
"Kalian semua gila! Tal, dengar aku dulu dan percayalah pada perkataan ku ini. Bekas luka di pipi ku ini memang Chan..Chan..tah siapalah itu namanya."
"KAN BENAR MEMANG CENGU-"
"YA! Dengarkan aku bicara sampai tuntas dulu bodoh!" Sela Seulgi.
Krystal terdiam.
"Sebenarnya tidak semuanya salah dia. Kenapa? Karna awalnya mereka berdua yang bertengkar. Tapi semakin kuperhatikan dia malah ingin memukul bang Suga. Karna aku sedang lewat dan melihat nya, jadi aku menghalanginya hingga menggantikan posisi bang Suga. Jadilah bekas lukanya pun menjadi milik ku."
"APA?! Otak mu keluar dari kepala mu ya?! Untuk apa kau menggantikan posisi lelaki brengsek ini?!"
"Ital jaga perkataan mu!"
"Ya ya ya serah mu saja. Lalu apa alasannya kau menggantikan posisinya dengan mudah?!"
"Ntahlah mungkin sebagai rasa terimakasih ku karna telah memberikan kenangan Indah pada ku."
Seulgi tersenyum.
"Wahhh alasan konyol macam apa itu?! Seperti bukan dirimu saja!"
"Pokoknya tidak semuanya itu kesalahan nya. Sebagian juga kesalahan ku. Jadi aku tidak ingin membesar-besarkannya dan hanya sebatas saling meminta maaf pada masing-masing pihak saja."
"Yahhh terserah mu saja sih. Tapi seperti nya sudah terlambat. Karna si Yoda mesum itu sudah ada di ruang BK sekarang." Jelas Ital.
"Asataga...kenapa menjadi merembet kemana-mana sih?!"
"Jadi sekarang kau mau bagaiamana?" Tanya Suga.
"Sepertinya aku harus menjelaskan semuanya di ruang BK. Ital, antar aku tolong!"
"Baiklah."
"Bang...apa kau ikut?"
"Tidak. Aku akan kesana ketika mereka memanggil ku. Da~!"
Suga melangkahkan kakinya lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Seulgi dan Ital pun karna tak ada urusan dalam UKS, mereka langsung menuju ruang BK.
_______
