Dap!
Dap!
Dap!
"Berhentilah disitu! "
"Mati aku, suasana hatinya sedang tidak bagus." Gumam Seulgi dalam hatinya.
"Hehehe sudahlah, ini kan sudah malam mending kita istirahat sekarang, oke?" Bujuk Seulgi.
"Malam?! Ini sudah jam 3 subuh dan kau masih ada di luar! YA! Kau itu wanita remaja."
"Aku tahu itu."
"Beritahu aku kau bekerja dimana?"
"Aku bekerja di restoran Leucas."
"Hanya itu?"
"Ya."
"Selama ini?! Sudah gila ya?!"
"Tenanglah. Aku sekarang menjadi asisten pribadi chef disana tahu. Gaji ku pun lumayan walaupun setiap harinya aku akan pulang selama ini."
Mendengar ucapan sahabatnya itu, Krystal pun meneteskan airmata nya karna merasa kasihan. Lalu dengan perlahan ia pun memeluk sahabatnya itu.
"Apa-apaan kau?! Kenapa tiba-tiba memeluk ku? Lalu mengapa kau menangis? Tidak seperti dirimu saja!"
"Diamlah idiot!"
"Kenapa sih?!"
"Kan sudah kubilang, kau tak usah susah payah bekerja dan tinggalah saja bersama ku. Mamah ku dan papah ku pasti akan menerima mu bodoh! Hiks hiks..."
"Yaampun. Aku tak apa Ital."
"Bohong!"
"Tidak. Aku tidak bohong. Sumpah!"
"Terserah mu saja. Tapi jika kau sudah tidak kuat seperti ini, tinggalah saja bersama ku. Oke?"
"Aku akan memikirkannya."
"Dasar wanita tak berperasaan! Hiks hiks..."
"Sudahlah lepaskan aku. Aku sudah mengantuk tahu!"
"Hiks hiks tidak mau."
"Ya gila! Lepaskan! Aku sudah lelah ini."
"Baiklah. Tapi apa kau sudah makan?"
"Sudah."
"Jangan berbohong."
"Ngapain aku berbohong pada mu idiot?!"
"Baiklah kalau begitu. Sekarang kau ingin melakukan apa?"
"Heummm pertama aku akan mandi. Kedua, aku akan menyeduh segelas kopi. Dan ketiga, aku akan belajar sebentar lalu setelahnya aku akan tidur. Tapi kalau kau sudah mengantuk, tidurlah duluan." Ucap Seulgi sambil mengukir senyuman.
"Baiklah. Selamat malam."
"Eum!"
______
Keesokan harinya,
"Hoammm!"
Seulgi yang melihat ekspresi konyol Krystal saat bangun tidur pun menjadi terkekeh karna saking lucunya.
"Apa kau ketawa-ketawa?!"
"Suka-suka ku lah. Cepat lah sana mandi dan persiapkan dirimu untuk ke sekolah."
"Wahhh apa kau yakin semalam tidur?"
"Ya aku tidur."
Krystal mengambil handphone nya untuk melihat jam. Tergambar disitu bahwa sekarang masih jam 05.44, tapi sahabatnya itu sudah siap mengenakan seragam dan sudah menyantap roti panggang dengan susu yang membuatnya begitu heran.
"Berapa jam kau tidur?"
"Entahlah, mungkin 2 jam."
"Gila kau ya?!"
"Tidak."
"Apa kau tidak akan ngantuk?"
"Tidak, aku sudah meminum kopi lagi untuk berjaga-jaga."
"Lalu hari ini kau bekerja lagi?"
"Tentu saja."
"Wahhhh aku tak bisa berkomentar lagi pada mu Seulgi. Kau saja hampir seharian bekerja tanpa istirahat. Tidur pun hanya sebentar, apa kau tidak mikir tubuh mu akan ambruk?"
"Tenanglah aku akan tidur di perpus nanti jika jam istirahat."
"Terserah mu saja. Aku sudah lelah mengomeli mu saja."
"Aku tidak memintanya kok."
"Tahu lah!"
Karna kesal Krystal mengangkat tubuhnya lalu berjalan mengarah kamar mandi. Sedangkan Seulgi tak memperdulikannya dan tetap memakan roti panggang nya itu.
_______
"PARK CHANYEOL! PARK SUA! BANGUNLAH! KALIAN TIDAK SEKOLAH?!"
"Aku sudah bangun. Jadi berhentilah berteriak! Aku tidak tuli."Protes Chanyeol.
"Adik mu belum bangun tuh. Bangunkan sana!"
"Kenapa tidak kau saja?!"
"Aku tidak terlalu dekat dengannya. Jadi kau saja."
"Apa hubungannya?"
"Aish! Bangunkan dia atau akan ku sita kunci mobil dan motor mu?!"
"Ne...."
Dengan menurut, Chanyeol pun memulai paginya dengan membangunkan adik perempuannya itu. Ia masuk ke dalam kamar noonanya dengan perlahan, lalu menduduki pinggir ranjang agar dapat mendekat adiknya itu.
Ia mengangkat sebelah tangannya lalu mendaratkannya di atas pundak Sua yang sedang tertidur pulas. Ia menggoyang-goyangkan pundaknya dengan memanggil-manggil nama adiknya itu agar dapat terbangun.
Karna tidak mempan, ia pun menggendong Sua dan menceburkannya ke kolam renang.
Sua pun yang tengah masih tertidur tiba-tiba masuk ke dalam air, ia langsung terbangun dengan nafas yang terengah-engah. Chanyeol yang hanya melihatnya tertawa kecil karna melihat tingkah adiknya itu.
"YA PARK CHANYEOL! DASAR CENGUNGUK INI! SINTING KAU YA?! MAU MATI KAU?! HAH?!" Marah Sua pada Chanyeol.
"Lagian susah kali kau bangun?! Memangnya kau sapi?! Sudah bangunlah dan mandi sana!"
Sua hanya terdiam untuk mengatur nafas dengan suasana hati yang sedang memanas.
.
.
.Selesai mengatur nafas dan menenangkan detak jantungnya itu. Sua pun beranjak keluar dari kolam. Ia menjamah tangan Chanyeol, lalu menariknya ke dalam air. Jadilah mereka malah main air dengan menciprat-cipratkan air ke sesama.
Park Yoora pun yang melihat tingkah kekanakan kedua adiknya itu menjadi kesal, karna ia tidak sempat untuk mengurusi mereka berdua. Ia juga harus bekerja dan pagi ini ada rapat penting. Jadi ia memutuskan untuk menghampiri mereka berdua.
"YA ORANG-ORANG GILA DI PAGI HARI! CEPATLAH SANA BERSIAP UNTUK SEKOLAH KARNA AKU HARUS BERANGKAT KERJA SEKARANG. AKU TIDAK AKAN MELARANG MU UNTUK BERMAIN AIR. TAPI KONSEKUENSI NYA TANGGUNG SENDIRI! BYE! "
Setelah berteriak-teriak, Yoora pun berjalan balik ke dalam. Ia masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil tas dan menata rambutnya sebentar. Sudah siap semua, tanpa memikirkan kedua adiknya lagi ia langsung berangkat kerja begitu saja.
"Ya Park Sua naiklah dan bersiap lah ke sekolah. Noona Yoora sudah pergi. Aku tidak ingin buat masalah dengan telat berangkat sekolah. Jadi sudahi sekarang." Saran Chanyeol.
"Baiklah. Tapi nanti pulang sekolah akan ku lanjut balas dendam ku."
"Suka-suka mu. Sana cepat! "
"Sabar bodoh!"
_______
