"YA KANG SEULGI! JAHAT SEKALI KAU MENINGGALKAN KU BEGITU SAJA TANPA MENGAJAK KU UNTUK PULANG BARENG?! HAH?! APA MAKSUD MU?!" Teriak Krystal merasa tidak terima karna ditinggalkan begitu saja dengan salah satu sahabatnya itu, Kang Seulgi.
Tanpa menjawab pertanyaan Krystal, Seulgi hanya tetap berjalan sambil menutupi kedua teliganya dengan kedua tangannya karna keberisikan dengan bacotan seorang Jung Krystal. Ia juga bersikap seperti tidak mengenalinya, karna begitu banyak kerumunan anak sekolahan yang berlalu lalang untuk pulang sedang memperhatikan Krystal, karna merasa terganggu dengan teriakannya.
Menjadi geram Krystal pun berlari menghampiri Seulgi, lalu memukul keras punggung Seulgi.
"AW! Sinting kau ya?" Ucap Seulgi pada Krystal dengan menatap nya kesal.
"Kau yang sinting! Bagaimana bisa kau tidak Setia menunggu ku yang sedang menemui ayang beb ku."
"Bisalah. Aku sibuk, nanti aku bisa telat kerja jika menunggumu bermanja-manjaan dengan ayang beb mu itu."
"Bilang saja kau iri!"
"Semerdeka mu sajalah Jung Krystal. Hari ini pulang lah sendiri, aku sedang tidak butuh tumpangan karna kita beda arah."
Krystal menatap sahabatnya itu dengan bingung.
Seulgi yang merasa sedang ditatap ia pun menoleh ke arah sahabatnya itu.
"Ah...aku dipecat di restoran itu. Katanya aku tidak becus melayani pelanggan, padahal tuan itu duluan yang menggoda ku. Karna tidak terima akupun melawannya dan menyiramnya dengan sup ayam di nampan yang ku bawa. Gila kan aku?"
"Ya! Kau sangat gila. Benar-benar gila! Lagian kau bereaksi terlalu lebay tahu. Kecuali kalau dia menyentuh mu. Baru kau boleh melakukan itu. Pantaslah kau dipecat. Pasti gajimu juga tidak dikasih minggu ini karna untuk biaya ganti rugi?"
"Ya kau benar. Aku memang gila dan bodoh. Makannya hari ini aku harus cepat mendapatkan pekerjaan agar bisa membiayai diriku ini hidup."
"Jadi kau akan kemana sekarang?"
"Untuk sekarang, aku akan kerja paruh waktu mencuci piring di restoran Leucas itu. Nanti kalau sudah selesai aku lanjut menjaga supermarket (Toserba) hingga tengah malam. Selesai nya, aku akan mencari pekerjaan di bar untuk menjadi pelayan. Kata kebanyakan orang sih gajinya lumayan untuk bekerja menjadi pelayan bar."
"Heummm yalah, terserah dirimu saja. Aku tidak akan berprotes atau menghalangi mu."
"Lagian untuk apa kau melakukannya?"
"Entahlah. Siapa yang tahu?"
"Aneh! Yasudah ya terima kasih sudah mengantar ku sampai halte bus ini. Aku akan pergi menaikinya. Telponlah paman dan pulang sana dengan hati-hati. Da~!"
Dengan bus yang sudah berhenti di hadapan Seulgi, ia pun bergegas untuk menaikinya.
_________
"Yolo!" Panggil Suho.
"Yo!"
"Kemana Baekhyun? Kau kan sekelas dengannya." Sahutnya dengan berjalan untuk menghampiri Chanyeol.
"Entahlah, ia pulang duluan."
"Kenapa?"
"Sepertinya ia marah dengan ku."
"Bagiamana bisa?"
"Terjadi begitu saja. Aku pun tidak tahu, kalau hal itu akan membuatnya marah."
"Dasar kalian ini!" Ucap Suho dengan mengangkat tangannya lalu menyetil kening Chanyeol yang ditutupi oleh poninya itu.
"A! Pa-paan sih kau ini?!"
"Oh?! Dah berani kau ya?"
"Sakit tahu! "
"Itu sebagai hukuman mu. Untuk Baekhyun nanti ku hukum jika aku bertemu dengannya. Pokoknya cepat-cepatlah baikan. Tidak enak tahu bertengkar-bertengkar seperti itu."
"Baiklah akan kuusahakan."
"Bang Ceye!" Panggil Joy yang tadi bertemu Chanyeol di kantin.
"Ah ya!" Balas Chanyeol.
"Untunglah bang Ceye masih disini. Kukira sudah pulang."
"Joy kan?"
"Ya."
"Maaf nih, sepertinya next time aja ya. Abang mau nganter adik abang dulu."
"Ahhhh Park Sua?"
"Yaps. "
"Okelah next time. See you ~"
"Yoi!"
Setelahnya Joy pun meninggalkan Chanyeol.
"Siapa Yeol?" Tanya Suho yang penasaran.
"Adik kelas yang mengajak ku kencan."
"Sinting!"
"Sungguh. Apa perlu kupanggil untuk bertanya padanya?!"
"Ahh tak usah. Lalu sekarang kau mau langsung pulang?" Tanya Suho yang sudah melihat mobil nya dengan mobil Chanyeol dihadapannya itu.
"Ah...aku menunggu Sua dulu."
"Ohhhh yasudahlah, kukira tadi kau hanya alasan ingin mengantar Sua."
"Aish! Aku memang playboy bro, tapi pembohong is not my style."
"Hahahahah yayaya lah sesuka mu. Tapi ngomong-ngomong, nanti malam yang lain ingin berkumpul di rumah ku. Apa kau ikut?"
"Eummm liat saja nanti."
"Okelah. See you!"
"Yoi!"
.
.
.15 menit kemudian setelah perginya Suho, dengan menatap layar handphone nya, Chanyeol berdiri menyandar di samping mobilnya dengan santai.
"Hadeuhhh lama banget sih Sua ini!" Keluhnya.
"Oppa!"
"Lama sekali kau! Habis darimana kau memangnya?!"
Dengan berjalan menghampiri Chanyeol,
"Ahhh tadi Jaemin meminta ku untuk menemaninya ke perpustakaan sebentar.""Apa?! Sebentar kau bilang?! Aku sudah menunggu mu-"
Cup!
"Sst! Ayo kita pulang."
Chanyeol tak bisa berkata apa-apa lagi setelah melihat kelakuan adiknya yang tiba-tiba mencium bibirnya.
"YA!"
"Sudahlah tak usah marah. Kau kan sudah biasa mengalaminya. Jadi tak usah naif!"
"Lalu apa kau sudah melakukannya dengan lelaki lain?!"
"Menurut mu?" Tanya Sua sambil membuka pintu mobil Chanyeol.
"Tidak tunggu!"
Mendengar ucapan adiknya itu, ia pun menghentikan Sua untuk membuka pintu.
"Apa?!" Tanya adiknya yang bingung dengan kelakuan oppa nya secara tiba-tiba menghentikan dirinya untuk membuka pintu.
"Jangan bilang kau sudah melakukannya?!"
"Kau saja umur 13 tahun sudah melakukan itu. Mengapa aku yang sudah berumur 15 tahun ini tidak boleh melakukan nya?!"
"Kau dengan ku itu beda!"
"Apa bedanya?!"
"Kau itu perempuan baik-baik! Sedangkan aku tidak. Jadi bersikaplah seperti sewajarnya dan jangan pernah mengikuti jejak ku."
"Terserah apa katamu saja. Aku ingin pulang, apa kau ingin mengantarku atau aku akan pulang bersama Jeno?"
"Tidak, aku saja yang akan mengantarkan mu. Naiklah!"
_______