38

38.8K 3.9K 493
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Backsound
Hard to love - Bolbbalgan4

Jessy menekuk kakinya, menyandarkan kepalanya ke atas lututnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessy menekuk kakinya, menyandarkan kepalanya ke atas lututnya sendiri. Banyak sekali yang Jessy pikirkan malam ini, terlebih mengenai kata-kata dari Soyoung yang terasa begitu menampar hatinya.

Iya, kemarin siang sekitar pukul dua, Soyoung mendatangi rumah Sehun. Wanita itu mengambil beberapa berkas yang ada di ruangan Sehun. Jessy juga sempat mengajak Soyoung berbicara sebentar dengannya. Jessy menanyakan soal Sehun pada Soyoung.

"Soyoung unnie. Apa Soyoung unnie bertemu dengan Sehun di kantor ?"

Soyoung mengangguk. "Iya."

"Benarkah ? Bagaimana keadaan Sehun, unnie ? Apakah Sehun baik ?"

"Sajangnim terlihat tidak begitu baik, dia kelihatan tertekan dan punya banyak beban pikiran," jawab Soyoung yang membuat kepala Jessy tertunduk lemas.

"Ah, begitu ya," gumam Jessy pelan.

"Jessy."

"Ya ?"

"Bolehkah aku menanyakan sesuatu ?"

Jessy mengernyit bingung, tetapi tetap menganggukkan kepalanya tanda setuju. Sementara Soyoung menyunggingkan senyum miring. "Apa kau perduli pada Sajangnim ?"

"Iya, unnie."

"Tapi yang aku lihat tidak begitu."

"Apa maksud unnie ? Aku tidak mengerti ?"

"Kau itu menjadi beban bagi Sajangnim. Kau mempersulit hidupnya, kau membuatnya stress, dan semakin menambah masalahnya. Aku rasa kondisi Sajangnim yang terlihat tidak begitu baik belakangan ini disebabkan olehmu! Benar, kan ?" Soyoung bersidekap dada. "Sebelum ada dirimu, sepertinya hidup Sajangnim selalu baik-baik saja."

Jessy tidak bisa menemukan suaranya. Gadis itu bungkam se bungkam-bungkamnya, membuat Soyoung mengulas satu senyuman tipis.

"Diam tandanya iya. Oleh karena itu Jessy, kalau kau perduli pada Sajangnim, menjauhlah darinya!" Soyoung menatap Jessy dari atas ke bawah, kemudian berdecih pelan. "Mungkin selama ini kau sudah menganggap dirimu  itu cukup dekat dengan Sajangnim. Tapi asal kau tahu, Sajangnim bersikap baik kepadamu hanya karena dia kasihan, tidak lebih. Sesungguhnya beliau juga muak terus menerus mengurus bocah menyebalkan sepertimu. Kau itu parasit dalam hidupnya. Orang seperti Sajangnim tidak mungkin bersama denganmu. Jadi. . . tahu diri sedikit ya, Jessy."

Sweetest Sugar ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang