13

61.5K 6.1K 202
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Jessy mengotak-atik handphone ditangannya, berharap akan ada notifikasi berupa pesan singkat dari Sehun atau mungkin sebuah panggilan telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessy mengotak-atik handphone ditangannya, berharap akan ada notifikasi berupa pesan singkat dari Sehun atau mungkin sebuah panggilan telepon. Sejak berangkat ke London kemarin siang, Sehun belum mengabari Jessy hingga saat ini. Pesan-pesan yang Jessy kirimkan juga tak ada satupun yang dibaca.

Jessy mulai membuka setiap fitur aplikasi yang ada di ponselnya. Berusaha menyibukkan diri dan membunuh rasa bosan yang ia rasakan. Gadis itu mendengus setelah dirasa tidak ada sesuatu yang menarik disana. "Huaaa aku benar-benar bosan!" jeritnya tak tahan. Sedetik kemudian ia membanting ponselnya di ranjang yang sedang ia tiduri.

"Huh! Aku akan pergi jalan-jalan saja!"

Jessy mengambil pakaian dari dalam lemari lalu mulai melucuti dan mengganti pakaian yang ia kenakan dengan pakaian yang baru ia ambil. Jessy juga menguncir kuda rambut lurusnya dengan ikat rambut yang ada di nakas samping tempat tidurnya. Setelah itu ia memakai lip tint berwarna merah muda di bibir lalu membalurkan sedikit cairan kental itu di kedua pipinya sebagai pengganti blush on agar wajahnya  tidak terlihat pucat.

"Nona mau kemana ?" Maria yang melihat Jessy berjalan keluar kamar dengan pakaian rapih dan juga tas selempang di bahunya bertanya.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar, tidak apa-apa kan ?"

"Apa Tuan Sehun mengijinkan, Nona?"

"Ergghh, iya," kata Jessy berbohong. Sebenarnya barusan ia baru saja menelpon Sehun untuk meminta izin, tetapi Sehun tidak mengangkatnya.

"Baiklah kalau begitu, saya akan meminta supir untuk mengantarkan Nona."

"I...iya." jawab Jessy kikuk, Jessy merasa bersalah sudah membohongi Maria. Tapi mau bagaimana lagi, kalau Jessy bilang Sehun belum mengijinkannya untuk pergi, pasti Maria akan melarangnya keluar rumah, kemudian menyuruhnya kembali menelpon dan menunggu jawaban Sehun yang entah sampai kapan itu. Tahu sendiri kan Sehun sangat sibuk.

Jessy memutuskan pergi ke toko buku untuk membeli beberapa novel bergenre teen fiction dan juga beberapa buku dongeng. Untung saja sebelum berangkat tadi, Jessy meminjam uang dari Maria untuk membeli buku-buku itu. Sebenarnya Sehun sudah memberikan salah satu credit card with unlimited money nya pada Jessy, hanya saja Jessy lupa dimana menaruh credit card itu.

Ngomong-ngomong, Jessy juga baru tahu jika tak jauh dari rumah Sehun ada toko buku yang berdiri berdampingan dengan sebuah kafe. Sepertinya pemilik toko buku dan kafe tersebut adalah orang yang sama. Terbukti dengan cat dan nuansa ruangan yang senada serta adanya pintu yang menyambungkan kedua bangunannya.

Jessy sudah berkeliling, sekarang ditangannya sudah ada setumpuk buku-buku dengan cover berwarna-warni. Jessy membawa buku-buku itu ke kasir dimana terdapat seorang pria paru baya yang berdiri disana.

Sweetest Sugar ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang