62

21.7K 2.8K 280
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Jessy terperanjat kaget saat wajahnya disiram dengan air dingin oleh seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessy terperanjat kaget saat wajahnya disiram dengan air dingin oleh seseorang. Mata gadis itu otomatis terbelalak dengan mulut yang terbuka dan menutup guna mengambil nafas.

"Oh, sudah bangun rupanya." Sapa suara yang samar-samar bisa Jessy kenali. Tidak terlalu asing, sepertinya Jessy pernah mendengarnya.

Jessy mengerjap, menyesuaikan matanya dengan pencahayaan yang ada. Gadis itu menatap pada ruangan luas bernuansa gelap dengan dinding kaca di hampir enam puluh persen bagian. Beberapa pria berpakaian serba hitam berdiri tegap, termasuk laki-laki yang Jessy yakini tadi sudah menyiramnya melihat dari laki-laki itu yang berdiri paling dekat dengannya, lengkap dengam ember berukuran sedang di tangan.

Namun, kendati marah atau melayangkan protesannya, tatapan mata Jessy malah terfokus kepada hal lainnya, seorang pria berambut merah dengan senyum remeh yang menyeramkan. Sorot mata pria tersebut begitu tajam, beberapa bagian tubuh kurus tingginya di penuhi denga tato, ia juga menggunakan piercing di telinga, pada pelipisnya terdapat luka bekas goresan yang cukup dalam. Orang dengan penampilan paling mencolok, semakin terlihat begitu karena adanya perempuan yang menggandeng tangannya mesra, dan meski hanya sempat bertemu beberapa kali, Jessy jelas mengetahui siapa perempuan itu, Park Soyoung.

"Kau sepertinya terang-terangan sekali jika sedang memperhatikan seseorang, bukan begitu ?"

Jessy tersentak, nyaris menunduk dalam dan meminta maaf karena merasa telah melakukan hal yang sudah sangat tidak sopan saat ia menyadari bahwa ia tengah duduk di atas kursi dengan kaki dan tangan yang terikat oleh tali tambang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessy tersentak, nyaris menunduk dalam dan meminta maaf karena merasa telah melakukan hal yang sudah sangat tidak sopan saat ia menyadari bahwa ia tengah duduk di atas kursi dengan kaki dan tangan yang terikat oleh tali tambang. Ekspresi wajah Jessy yang semula menampilkan rasa bersalah kini berubah panik.

Apa yang terjadi ? Tanyanya di dalam hati. "Kenapa aku disini ? Kenapa aku diikat ?" Gadis itu mengangkat suara setelah berpikir beberapa saat.

"Masih bertanya ?"

Jessy mengerjap. Tunggu dulu, seingatnya semalam ia dan ayahnya melakukan makan malam sekaligus bertemu dengan paman Jung, lalu sikap ayahnya tiba-tiba berubah dingin, dan sebuah bentakan dan hempasan tangan kasar di dapatkannya sebelum pandangan matanya semakin mengabur dan hitam. Sampai disitu, Jessy tidak ingat apa-apa lagi.

Sweetest Sugar ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang