10

70.3K 6.3K 434
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Setelah selesai memeriksa beberapa laporan yang dikirimkan oleh sekretarisnya melalui email

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai memeriksa beberapa laporan yang dikirimkan oleh sekretarisnya melalui email. Sehun menggeliat, sedikit meregangkan otot-otot tangan dan lehernya yang terasa kaku.

Pria itu melirik Jam yang menunjukkan angka 23.30 p.m, "Hampir tengah malam," batinnya. Sehun mengucek matanya pelan, ia mulai menguap. Pria berkulit putih pucat itu sebenarnya sudah mengantuk, namun rasanya ia sangat malas untuk menggerakkan badannya dan pindah ke ruangan dengan kasur dan bantal yang nyaman untuk ditiduri.

Sehun mendesah pelan kemudian bangkit dari kursi kerjanya, mulai berjalan menuju kamar super megah yang ia miliki. Dengan sebelah tangan yang dimasukkan ke kantong celana piyamanya, Sehun berjalan santai.

Baru separuh perjalanan saat Sehun mengubah tujuan awalnya tepat setelah ia melewati sebuah ruangan.
Sehun memandang pintu ruangan itu sebelum memutuskan untuk melangkah masuk kedalamnya.

Melewati pintu itu, Sehun menemukan beberapa alat musik seperti  dua buah gitar electric, drum, piano, dan juga ada sebuah stand mic di tengah-tengah semua alat-alat itu.

Sehun tersenyum simpul, dia ingat sekali dulu ia dan beberapa temannya sering menghabiskan waktu disini. Semasa sekolah menengah, Sehun memang memiliki band yang terdiri dari dirinya dan Kai sebagai gitaris, Chanyeol sebagi drummer, serta Baekhyun yang berperan rangkap sebagai vokalis dan juga pianis.

Dari sekian banyak benda yang masih tertata rapi disana. Fokus Sehun hanya tertuju pada piano berwarna hitam yang berada di sudut ruangan. Tangannya terasa sangat gatal dan ingin segera menari-nari diatas tuts berwarna hitam putih itu.

Sehun mengahampiri piano klasik yang masih sangat terawat walaupun sudah sekian lama tidak dimainkan. "Sepertinya para maid merawatnya dengan baik," Sehun membatin, ia menempatkan diri untuk duduk di kursi kecil piano itu.

Sehun meletakkan jemari-jemarinya di atas tuts, dan berlahan menekannya sehingga menghasilkan melodi-melodi yang mengalun dengan indahnya. Walaupun tidak begitu jago, Sehun bisa memainkan piano. Dulu saat masih kecil ia pernah ikut kursus musik dan mempelajari beberapa alat musik karena ibunya yang menyuruh. Piano yang ia mainkan ini adalah piano yang dihadiahkan ibunya saat Sehun berhasil mendapatkan nilai A di tempat kursus musiknya.

Mata Sehun masih terpejam menikmati alunan musik yang ia ciptakan sendiri itu tatkala tepuk tangan nyaring dari seseorang mengganggu indera pendengarannya disaat jarinya menekan tuts terakhir.Tanda berakhirnya sebuah lagu yang ia mainkan.

"Wah, Sehun hebat!" puji Jessy yang berdiri beberapa meter darinya.

Sehun mengalihkan pandangannya pada gadis itu. Ia menutup kembali panutup pada tuts piano. "Aku heran kenapa kau selalu ada dimana-mana?!" celetuk Sehun sambil melayangkan tatapan penuh makna ke arah Jessy. Sehun sebelumnya tidak pernah tahu bahwa babydoll dress berwarna merah muda dengan gambar kucing didepannya akan membuat seseorang terlihat begitu sexy.

Sweetest Sugar ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang