Sweetest Sugar ✔️

1

Budayakan vote sebelum membaca!

Hujan lebat tengah mengguyur Kota Seoul membuat jalanan kota yang biasanya sangat ramai dan padat itu sedikit legang.

Seorang gadis cantik tengah berjalan terseok-seok sambil menggeret koper berwana merah muda ditangan kanannya, sedangkan tangan kirinya sedang memegang perutnya yang terasa perih akibat tidak diisi makanan barang sesuap.

Bau sup rumput laut yang mengganggu indra penciumannya membuat gadis itu berhenti berjalan, pandangannya kini menatap seorang pria paruh baya yang tengah meyantap makanannya dari kaca sebuah kedai makan dipinggir jalan. Baru saja kakinya ingin melangkah masuk kedalam kedai itu, namun si gadis teringat bahwa ia tidak mempunyai uang barang sepeserpun.

Ini sudah jam sebelas malam, itu artinya dia sudah berjalan tak tentu arah selama enam jam. Tak memperdulikan keadaan kakinya yang lecet dan memar akibat terlalu lama berjalan, gadis itu terus saja melanjutkan langkah kakinya dengan cepat dibawah guyuran hujan. Seolah dunia akan kiamat jika dia beristirahat sejenak.

Pandangannya menatap kosong kearah depan hingga tak mengetahui bahwa kini dari arah lain ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi mengarah kearahnya. Gadis itu baru tersadar saat jarak mobil Maybach Exelero  seharga $8 milyar itu sudah berjarak dua meter dari tempatnya berdiri saat ini.

Gadis itu ingin segera berlari dari sana guna menghindari tabrakan yang akan terjadi. Namun kakinya bagai terpaku di tanah hingga tak lagi bisa melangkah, matanya berkunang-berkunang dan rasa nyeri tiba-tiba melanda kepalanya. Membuat gadis itu limbung dan akhirnya jatuh ke aspal dengan cukup keras bersamaan dengan mobil itu yang berhenti tepat di depannya.

Suara decitan mobil terdengar sangat keras, karna sang supir yang menginjak pedal rem dengan kuat secara tiba-tiba setelah mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Kau sudah gila? Mau membunuhku ya? " maki seorang pria yang duduk di bangku belakang. Pria itu menatap supirnya ini dengan tatapan tajam sambil tangannya memegangi kepalanya yang terbetur ke kursi depan karna mobil yang dia tumpangi berhenti secara tiba-tiba.