10. Hidup PLN!

89 7 0
                                    

Mati listrik mempengaruhi belajar di sekolah. Cara mengajar yang menggunakan proyektor ditinggalkan, kembali ke cara lama. Membaca buku paket secara bergantian, atau menyalin catatan dari papan tulis.

Perubahan ini paling terasa di pelajaran sejarah, ketika tugas presentasi kelompok diganti merangkum buku paket. Yang tidak berubah hanya keluhan murid-murid yang mendapat tugas.

"Mati rasa tanganku!

"Keriting ini jari!"

"Pusing kepala,"

"Males baca,"

Itu semua tidak berlaku bagi Sidin anak penulis. Kecuali mungkin...

"Waktu kita terbatas,"

Sidin langsung menoleh ke sumber suara.

"Rina?" Sidin menyapa. "Kita?"

"Sampai petang," jelas Rina. "Kecuali kau punya penerangan yang cukup. Jangan sampai anak penulis macam kau sakit mata, Ali Rasidin,"

"Kau benar, Rina," Sidin tidak punya alasan untuk tidak berkata 'makasih'.

Nyatanya ketika pelajaran terakhir jam kosong Sidin malah meringkas cerita, bukan tugas. Kota Lingkaran Hening, pula. Artinya, dua hari terakhir cerita Detektif Ichsan tidak ada kemajuan.

Tidak jauh dari Sidin, Rina merangkum tugas sejarah. "Heran aku. Baru kemarin Sidin mendahului dalam urusan tugas. Hari ini, cepat sekali dia berubah,"

"Aku baru ingat, di rumah masih ada batere hp Nokia cadangan," alasan Sidin. "Penuh pula. Jarang-jarang itu,"

Satu hal yang disyukuri Sidin, sampai pulang sekolah Rina tidak tahu kalau Sidin sakit demam. Sidin tidak bawa obat ke sekolah jadi sepanjang hari panasnya tidak turun-turun. Setidaknya Sidin menuruti pesan Rina kemarin untuk makan siang tepat waktu.

Sidin pulang naik angkot joki NETRAL. Kebetulan macet agak berkurang, Sidin tiba di rumah lebih cepat.

"Ah, merangkum? Ini buku sejarah sudah sering aku baca. Gampang," sebelum petang Sidin sudah merampungkan tugas itu.

Setelah makan malam dan menyiapkan buku, Sidin pergi tidur. Satu hal yang agak rese bagi Sidin, ia harus menanak nasi di kompor. Dan itu artinya lebih boros gas.

"Targetku, besok tokoh pengganti untuk cerita Detektif Ichsan sudah ketemu," kata Sidin sebelum menutup mata. "Hidup PLN!"

Detektif Ichsan 5 : The Runaway Prisoner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang