37. Black Hole?

69 3 0
                                    

"Sepertinya kita diawasi,..."

"Bagus," Ichsan memutus sambungan hp, menutup sebelah mata dengan dua jari.

Dengan kuasa portal ruang, seketika Ichsan sudah berdiri di roda berjalan UP 3 yang sedang uji coba operasi. Iwan menyaksikan dari bawah. (Ini sudut pandang kover lho).

"Sesuai perkiraanku, kau datang ketika tenggat hampir habis, detektif," Anton bisa merasakan sebentar lagi kuasa portalnya pulih seperti semula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesuai perkiraanku, kau datang ketika tenggat hampir habis, detektif," Anton bisa merasakan sebentar lagi kuasa portalnya pulih seperti semula. "Seminggu ini kau tidak banyak belajar, ya?"

"Anggap saja begitu," Akad Ichsan tidak mudah terpancing marah sekalipun oleh lawan yang menyandang wujud aslinya.

"Aku yang turun, atau kau yang naik?" Dari atas cerobong Anton menghunus belati.

"Tidak ada gunanya membunuhku," kata Ichsan. "Ali Rasidin akan memunculkan pion lain lagi,"

"Iwan?" Anton mengalihkan arah belatinya.

"Dia tidak ada urusan denganmu," Ichsan mengusahakan perhatian Anton terpaku padanya, mengisyaratkan Iwan agar mundur sampai jarak aman.

"Siapa bilang? Yang menghilangkan markas rahasia Serikat Jaringan jelas-jelas dia," sangkal Anton.

"Iwan hanya mengembalikan kapal itu pada pemilik semestinya," begitu alasan Ichsan.

Ichsan maju selangkah, Anton menyarungkan belati.

Ichsan dan Anton sama-sama sadar tidak ada gunanya lagi negosiasi. Sini jual, situ beli. Anton dua jari, Ichsan satu jari.

Seketika Anton muncul di hadapan Ichsan, lalu kembali lagi ke atas cerobong. Silau oleh cahaya percik bunga api las yang dia dapatkan entah dari mana.

Sialan, umpat Anton dalam hati. Mengalahkan pion saja sesulit ini, apalagi penulisnya langsung?

Anton mengacungkan tiga jari.

"Dimensi apa yang akan kaubuat?" Ichsan juga mengacungkan tiga jari.

Kesalahan bagi Anton, yang membuka portal tanpa pikir panjang.

"Hei, kenapa badanku menjadi ringan?" tanya Iwan tidak pada siapapun.

Di udara, tepat antara Ichsan dan Anton, dua portal terkuat yang diketahui saat itu, portal dimensi, menyatu membentuk medan gravitasi yang sangat kuat. Cukup kuat untuk menarik orang tapi tidak untuk merusak rangka PLTU yang belum rampung.

Black hole?

Kecil sangat.

"Sialan!"

Anton terlepas dari pegangannya.

Detektif Ichsan 5 : The Runaway Prisoner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang