26. Kenapa Rasid Ikut-ikutan?

69 5 0
                                    

Kamis 16 Maret 2017.

Jam tiga sore sepulang sekolah.

Dalam dimensinya yang remang-remang, sekali lagi Detektif Ichsan terbangun.

"Mimpi apa aku barusan?" Ichsan meraba pergelangan tangannya.

Beberapa saat yang lalu.

Dalam mimpi itu Ichsan melihat segalanya serba putih. Ichsan mendengar suara seseorang yang asing di telinganya, suara orang paruh baya. Laki-laki.

"Kau ingatlah, kelemahan daripada kuasa portal adalah borgol. Demikian besarnya pengaruh borgol itu, sehingga pengguna kuasa portal akan berkurang kuasanya sampai seminggu setelah dipakaikan borgol," kata orang itu.

Kilasan selanjutnya dalam mimpi itu sangat mengejutkan. Sepersekian detik, Ichsan menyaksikan tangannya terbelenggu borgol.

Sesaat setelahnya, Ichsan terbangun.

"Mimpi apa aku barusan?" Ichsan meraba pergelangan tangannya.

Harapan Detektif Ichsan, jangan sampai hal dalam mimpi itu terjadi. Kalau itu sampai terjadi, Anton takkan mungkin tertangkap lagi. Serikat Jaringan akan berkembang pesat tanpa ada yang menghalangi.

"Di hati yang ragu..."

"Aih, Iwan sudah datang lagi saja," Ichsan menutup sebelah mata dengan tiga jari.

Beberapa saat sebelumnya.

Sepulang sekolah Iwan langsung meluncur ke bawah jembatan layang. Tidak dengan naik motor, hanya berjalan kaki. Toh dari sekolah ke jembatan layang tidak sampai seratus meter.

"Mana detektif berambut melengkung itu?" Iwan menoleh kanan-kiri. Tidak ada anak berseragam SMA tanpa identitas dengan ciri seperti itu.

Iwan baru saja ingat, pada seragam SMA Detektif Ichsan terdapat selisih warna putih kusam pada tempat yang seharusnya ada bet nama sekolah dan papan nama.

"Dari sekolah mana dia?" Iwan garuk-garuk kepala.

Iwan teringat sesuatu lagi. "Tadi bagaimana cara Sidin memanggil detektif itu... pakai lagu apa ya? Di... apalah itu, nah, itu dia,"

"Di hati yang ragu... Ah, aku lupa lagi, kuat amat sih hafalan anak penulis itu," sesaat kemudian Iwan dikejutkan oleh pusaran udara yang disertai sinar menyilaukan.

Detektif Ichsan baru saja keluar dari portal dimensi. "Hei Iwan, senang bertemu lagi. Jadi... aih, kenapa Rasid ikut-ikutan?"

Detektif Ichsan 5 : The Runaway Prisoner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang