6. Justru, Baru Dimulai.

102 6 0
                                    

Perempuan 26 tahun itu pulang dari kantor tempatnya bekerja, menuju kontrakan sempit tidak jauh dari sebuah jembatan di ibu kota.

Dia tidak sadar, sejak lama sudah diikuti seseorang tidak diundang. Ada kilasan putih. Desing belati terhunus. Percik darah terbuyar.

Namun tikaman belati yang mampu merenggut nyawa manusia itu tidak mendapat kesempatan kedua untuk mengenai sasarannya. Seorang anak SMP. Usianya sekitar 14 tahun. Menahan belati itu dengan pisau berkarat di tangan kirinya.

Keadaan itu tidak berlangsung lama. Darah kembali terpercik untuk kedua kalinya.

Kasus pembunuhan. Kasus paling Detektif Ichsan takutkan.

Ngerinya, Ichsan mengenali wajah si pembunuh. Anggota Serikat Jaringan yang tidak pernah merubah identitasnya.

Apakah dia anggota kelima?

Entah.

Tapi sepertinya Detektif Ichsan pernah bertemu orang itu. Entah di ruang interogasi, atau Terminal Kampung rambutan. (Baca Detektif Ichsan 1).

Terlebih lagi, Ichsan juga mengenal perempuan usia 14 tahun itu. Ichsan pernah bertemu dengannya di Distrik Tambora.

Dini Safitri.

Kilasan dalam mimpi Ichsan berganti.

Ali Rasidin sedang duduk di bangku meja belajarnya, sibuk menulis. Mendadak ia berhenti, meletakkan pena, menggemeretakkan jari. Nafasnya tidak beraturan.

Kata Ali Rasidin, "Kota Lingkaran Hening adalah cerita yang paling sulit ditulis. Aku harus menyisakan seorang Dini Safitri. Dia harus aku pertahankan sampai cerita terakhir yang aku tulis, suatu saat nanti,"

Ali Rasidin meneguk air dari botol besar. Habis separuh.

Ali Rasidin meneruskan ujarannya.

"Karena itulah aku menjadikan Detektif Ichsan sebagai pionku. Pion paling penting saat ini, saat seorang tokoh yang sangat berharga memutuskan untuk keluar dari cerita,"

Detektif Ichsan mulai mengerti, apa yang dimaksud Ali Rasidin dalam kalimat itu.

"Akad Ichsan. Aku percayakan padamu keselamatan Dini Safitri. Dia akan hadir di cerita pertama dan cerita terakhirku,"

Detektif Ichsan terbangun karena lapar. Hp android nya menunjukkan waktu hari senin pukul 6 pagi. Ichsan membuka portal ke tukang baso untuk sarapan.

Mimpi buruk itu belum berakhir.

Justru, baru dimulai.

Detektif Ichsan 5 : The Runaway Prisoner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang