8. Kurangi Separuh Pak.

92 7 0
                                    

Pulang sekolah. Lapar. Ditambah lelah fisik, Sidin ketiduran di angkot. Masih untung Sidin tidak punya sakit lambung.

Tidak biasanya Jalan Raya Serang macet. Imbas pembangunan unit pembangkit baru di PLTU Lontar, banyak kendaraan proyek melintas. Sidin baru sempat makan siang ketika tiba di rumah, menjelang petang. Setelah itu langsung makan malam.

Masih untung tugas kimia sudah diselesaikan Sidin ketika di sekolah. Sidin sedang sibuk-sibuknya meringkas alur-alur berbelit di cerita Kota Lingkaran Hening ketika alian listrik mendadak padam.

"Sialan!" umpat Sidin kesekian kalinya. "Aku belum lagi menyiapkan buku untuk besok. Mana cadangan lilin habis, batere hp habis pula. Pergi tidur sajalah,"

Sidin berbaring di kasur, memejamkan mata. Sidin tidak bisa tidur sementara otaknya terus bekerja, memilah teman-temannya yang bisa dijadikan tokoh pengganti. Sebelum mengambil keputusan, Sidin keburu tertidur pulas.

Sidin bangun pagi tepat waktu seperti biasa, tetapi suhu badannya naik. 38. Demam. Ah, benar ucapan Rina, pikir Sidin. Seharusnya aku menuruti kata-katanya.

Sakit bukan alasan bagi Sidin untuk tidak masuk sekolah. Sidin menyiapkan buku dengan bantuan sinar remang matahari pagi. Listrik masih padam. Sidin tidak bisa memasak sarapan sehingga harus beli nasi uduk yang mangkal di pos ronda.

"Rp. 14.000 mas," kata penjual nasi uduk.

"Bener nih pak?" Meskipun tidak pernah beli nasi uduk sebelumnya, Sidin tahu harga nasi uduk hari ini naik dua kali lipat dari biasanya.

"Listrik mati, masak nasi uduk jadi susah," alasan penjual nasi uduk.

Kalau sedang kesal Sidin pasti bilang, "Sejak kapan masak nasi uduk pakai penanak nasi tenaga listrik? Di mana-mana, masak nasi uduk pakai kompor,"

Tapi Sidin hanya berkata, "Terus gimana pak? Uang saya lagi pas Rp. 7000,".

"Kalau bayar biasanya hanya dapat separuh porsi," tawar penjual nasi uduk.

"Kurangi separuh pak," perintah Sidin. "Seperempat buat pagi, seperempat buat siang,"

Merasa kasihan, penjual nasi uduk memberi Sidin porsi penuh.

Detektif Ichsan 5 : The Runaway Prisoner.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang