RUN

4.3K 478 15
                                    

Siapa yang menyangka mereka akan kembali lagi kemari? Sebuah ajang yang cukup besar untuk di anggap sebelah mata. Berapa peluh keringat yang mereka habiskan dari sebuah perjuangan demi mencapai tempat tertinggi?

Lalu, berapa makian yang telah mereka terima bahkan sebelum mereka mengatakan mereka akan berjuang untuk sukses? Pujian mana yang tidak menjadi sebuah tombak atau.. tawa sarkas milik siapa yang bersembunyi di balik sepatu?

Menapakkan kaki dengan sepatu yang tidak beralas, berpegangan pada sebuah mimpi yang menjadi harapan terakhir. Itu yang mereka lakukan.

Lalu apa yang membuat orang lain berfikir mereka tidak akan berhasil? Orang-orang hanya tidak berniat untuk mencoba, tetapi mereka bertujuh berpegangan tangan untuk meruntuhkan tembok tinggi yang menjadi penghalang.

Bukan. Mereka tidak berniat untuk terlihat sombong.

Orang lain hanya salah arti, dari sebongkah air mata yang bernama kebanggaan.

Pencapaian apa yang mereka raih sekarang adalah hasil dari sebuah harapan yang sebelumnya mereka mimpikan. Ini mereka, ini cara mereka mengatakan pada orang lain bahwa mereka telah berhasil.

Kau tidak perlu membandingkan mereka dengan yang lain, hanya cukup menikmati semua yang telah mereka lakukan di dalam sebuah pertunjukan.

Tatap mereka..

Hanya.. cukup melihat kearah mereka.

.
.
.

Setelah pertunjukan hebat untuk sebuah comeback di tempat yang luar biasa disusul dengan pertunjukkan lainnya untuk mendukung aksi mereka.

Hari ini tiba, mereka menghadiri jadwal kesebuah pulau yang terdapat pantai, dan disana Jimin telah berlari kecil menuju pasir yang terlihat bersinar dengan Jungkook yang tengah mengikuti sambil memegang kamera yang menjadi bagian dari sumber lain atas kebahagiannya.

Jimin menoleh, menatap Jungkook dengan sebuah senyuman. Ia bahkan tidak tahu Jungkook telah mengikutinya sedari tadi dengan kamera yang menyorot kearahnya.

"Kau lagi merekam ku?" Tanya Jimin sambil menatap kearah kamera,

"Ehm." Atensi Jungkook berubah setelah melihat Jimin yang bertanya kearah kamera bukan kearahnya.
(Ehm = Ya)

Jungkook tidak lagi melihat kearah kamera, bahkan kini kameranya telah berada seimbang dengan di depan dada bidangnya.

"Habisnya kau hanya sibuk merekamku, aku ingin kau juga ikut menikmatinya. Sudah lama sekali kita tidak kepantai seperti ini." Jimin berjalan pelan, sambil sesekali melihat kearah Jungkook.

Bahkan tangannya sempat menunjuk Jungkook pertanda dia tidak menyukainya. Sedangkan Jungkook hanya terkekeh melihat tingkah manis Jimin.

Hal yang tidak pernah berubah dari Jimin, adalah dia tidak ingin Jungkook tidak bisa menikmati apa yang membuatnya begitu fokus. Dan Jungkook menyukainya, sangat menyukai Jimin yang selalu memarahinya karena hal itu.

Mereka bermain dengan tawa dan juga senyuman yang tidak sedikitpun memudar. Tingkah lucu Jimin tidak lupa Jungkook abadikan dengan kamera miliknya, bahagianya Jungkook adalah melihat Jimin-nya bisa terus tersenyum seperti ini.

PLAIES [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang