Let's Play "If it is you - Rose Blackpink (Cover)"
Wajib yaww^^
***
Bila ini dirimu, bagaimana rasanya?
Bila hari-hari gila ini adalah hari-harimu?
Bila dirimu sendiri juga sehancur aku, akankah kau mengerti?
Rasa sakit yang memenuhi hatiku seperti hampir meledak.
Betapa aku menginginkan dirimu.
Bila jadi dirimu, akan ku cintai diriku.
(If it is you - Reff)
***
Lalu pada akhirnya perpisahan menjadi kata yang dipilih mewakili segala kejadian yang telah lama menjadi kenangan. Bagaimana jika ini bukan akhir yang diinginkan? Apa penyesalan akan hadir setelahnya?
Namun pada kenyataannya, Jimin sama sekali tidak menyesali keputusan akhir yang telah dipilih sebagai jalan cerita yang memang seharusnya. Mungkin. Karena itu menurutnya.
Lalu bagaimana dengan Jungkook?
Jelas saja, pemuda itu hanya bisa terdiam. Menatap kosong onyx yang telah meredup. Mata itu bukan seperti mata lelaki yang selama ini ia kenal. Ini lebih dari kata yang mampu menghancurkan. Kesakitan seperti apa yang selama ini ia sembunyikan sendirian? Ada banyak hal yang tidak ia ketahui dibalik kebodohan yang terus membelenggu dengan alibi yang tidak pasti.
Kali ini.
Sungguh, kali ini ia benar-benar menyesalinya. Apa benar ini yang terbaik baginya? Apa benar perpisahan adalah akhirnya?
Jungkook memalingkan pandangannya, menatap kearah lain. Kearah jalanan yang terasa lebih sepi. Begitu juga cuaca yang terasa semakin dingin. Hingga rasanya mampu menusuk hingga ke tulang.
"Bukankah sudah kubilang tunggu aku sebentar lagi?!" Jungkook sedikit menekan,
Namun Jimin hanya menggeleng pelan,
"Jungkook-ah, dengarkan aku--"
"Aku tidak mau."
Jungkook menolak. Sudah jelas, bukan? Jungkook tidak akan menerima pernyataan konyol Jimin dengan mudah.
"Aku tidak ingin kita berakhir seperti ini. Aku tidak akan bersembunyi lagi, aku juga tidak ingin kau merasakan semua itu sendirian lagi. Jadi, kumohon.. tunggu lah sebentar lagi.. aku akan mengakhiri sandiwara ini." Jungkook gelisah, itu sangat terlihat dengan bagaimana caranya menjelaskan segalanya.
Namun lagi-lagi, Jimin hanya tersenyum. Tanpa mengatakan apapun tentang penjelasan panjang yang baru saja Jungkook katakan.
"Pikirkan baik-baik, Jimin. Kita masih bisa memperbaiki--"
"Aku sudah memikirkan ini seribu kali, Jungkook-ah. Kau tau ini juga tidak mudah bagiku." Jimin memotong penolakan Jungkook cepat. Ia lelah, memikirkan hal ini saja sudah membuat kepalanya sakit. Bahkan hatinya belum siap seutuhnya akan keputusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAIES [KM]
Fanfiction[KOOKMIN BOOK I - END] Untuk sesuatu yang tidak pernah berakhir baik, sebuah harapan kembali hadir. Setidaknya begitulah yang Jimin percaya. Karena Jungkook telah membuatnya percaya. *** Highest Ranking ; #16 Jikook #23 Kookmin ©couronnessy,6/12/20...